//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Mina_chan

Pages: [1] 2
1
Diskusi Umum / Re: All about Buddhism
« on: 27 May 2011, 11:07:00 PM »
Terima kasih atas tulisan panjangnya,
namun...Jikalau tulisan diatas di pertanyakan,
Bagaimana ?

Sudah saya cantumkan sumbernya....Thx
Saya ingin bertanya apakah tulisan di atas sudah sesuai dengan prinsip Buddhisme? Mohon masukannya. Thx.  _/\_

2
Diskusi Umum / The Best of Buddha
« on: 27 May 2011, 10:59:35 PM »
Ilmiah

Umat Buddha tidak pernah merasa perlu untuk memberikan tafsiran baru terhadap ajaran Buddha. Penemuan ilmiah belakangan ini tidak pernah bertentangan dengan ajaran Buddha karena metode dan ajaran Buddha bersifat ilmiah. Asas-asas Buddhis dapat dipertahankan dalam keadaan apa pun tanpa mengubah gagasan-gagasan dasarnya. Ajaran Buddha dihargai oleh para cendekiawan, ilmuwan, pemikir hebat, ahli filsafat, kaum rasionalis, bahkan pemikir bebas, sepanjang masa.

Matang Secara Intelektual dan Spiritual

Buddha berkata, “Dharma yang Kuajarkan hanya dapat dipahami oleh orang yang mampu berpikir.” Hanya mereka yang memiliki kecerdasan untuk menggunakan pikiran dengan jelas dan yang matang secara spiritual, tahu bagaimana menghargai Dharma ini sebagai Hukum Universal.

Agama Masa Depan

Albert Einstein, ilmuwan paling terkemuka pada abad ke-20:

“Agama masa depan adalah agama kosmik. Melampaui Tuhan sebagai pribadi serta menghindari dogma dan teologi. Mencakup baik alamiah maupun spiritual, agama tersebut seharusnya didasarkan pada rasa keagamaan yang timbul dari pengalaman akan segala sesuatu yang alamiah dan spiritual, berupa kesatuan yang penuh arti. Ajaran Buddha menjawab gambaran ini… Jika ada agama yang akan memenuhi kebutuhan ilmiah modern, itu adalah ajaran Buddha.”

Filsafat Tertinggi

Bertrand Russell, pemenang Hadiah Nobel dan filsuf paling terkemuka pada abad ke-20:
“Di antara agama-agama besar dalam sejarah, saya lebih menyukai ajaran Buddha… Ajaran Buddha menganut metode ilmiah dan menjalankannya sampai suatu kepastian yang dapat disebut rasionalistik. Ajaran Buddha membahas sampai di luar jangkauan ilmu pengetahuan karena keterbatasan peralatan mutakhir. Ajaran Buddha adalah ajaran mengenai penaklukan pikiran.

Psikologi Tertinggi

Dr. C.G. Jung, pelopor psikologi modern menyatakan penghargaannya:

“Sebagai seorang pelajar studi banding agama, saya yakin bahwa ajaran Buddha adalah yang paling sempurna yang pernah dikenal dunia. Filsafat teori evolusi dan hukum karma jauh melebihi kepercayaan lainnya… Tugas saya adalah menangani penderitaan batin, dan inilah yang mendorong saya menjadi akrab dengan pandangan dan metode Buddha, yang bertema pokok mengenai rantai penderitaan, ketuaan, kesakitan, dan kematian.”

Welas Asih Universal

Karena Welas Asih Buddha bersifat universal, Ia memandang semua makhluk besar dan kecil, dari serangga sampai hewan besar, tampak maupun tak tampak, adalah sederajat. Masing-masing mempunyai hak yang sama untuk berbahagia seperti halnya manusia.

Anti-kekerasan

Tidak ada yang dinamakan “perang suci” dalam ajaran Buddha. Buddha mengajarkan, “Yang menang menuai kebencian dan yang kalah hidup sengsara. Barang siapa yang tidak mencari menang dan kalah akan berbahagia dan damai.” Buddha tidak hanya mengajarkan anti-kekerasan dan perdamaian, Ia mungkin satu-satunya guru yang pergi ke medan pertempuran untuk mencegah pecahnya perang.

Tidak Ada Pengorbanan

Buddha tidak menyetujui pengorbanan hewan karena Ia memandangnya sebagai hal yang kejam dan tidak adil bagi siapa pun untuk merusak kehidupan makhluk lain demi keuntungan diri sendiri.

Penyetaraan Derajat

Buddha mengecam sistem kasta. Menurut-Nya, satu-satunya penggolongan umat manusia adalah berdasarkan kualitas perilaku moralnya. Buddha berkata, “Pergilah ke seluruh negeri dan babarkan ajaran ini. Katakan kepada mereka bahwa yang miskin dan yang hina, yang kaya dan yang mulia, semua adalah satu, dan bahwa semua kasta dipersatukan di dalam ajaran ini seperti sungai bermuara di lautan”.

Persamaan Hak Pria dan Wanita

Buddha, yang memandang bahwa kedua jenis kelamin memiliki hak yang seimbang, adalah guru agama pertama yang memberikan kebebasan penuh bagi wanita untuk turut serta dalam kehidupan beragama. Sikap-Nya yang memperbolehkan wanita untuk memasuki Sangha (menjadi biarawati) merupakan hal yang sangat radikal pada zaman itu.

Sistem Parlementer Pertama

Buddha adalah pemimpin pertama yang mendorong semangat musyawarah dan proses demokrasi. Dalam komunitas Sangha, setiap anggota memiliki hak individu untuk memutuskan hal-hal yang umum. Ketika permasalahan serius muncul, pokok persoalan diajukan dan dibahas dengan cara yang serupa dengan sistem parlementer demokrasi saat ini.

Tanpa Penyalahgunaan Politik

Buddha berasal dari kasta kesatria dan bergaul dengan para raja, pangeran, dan menteri. Tapi Ia tidak pernah menggunakan pengaruh kekuasaan politik untuk mengenalkan ajaran-Nya. Ia juga tidak memperbolehkan ajaran-Nya disalahgunakan untuk mendapatkan kekuasaan politik. Ia mendorong para raja untuk menjadi teguh dari segi moral, mengajarkan bahwa negara tidak semestinya diperintah dengan ketamakan tapi dengan Welas Asih dan tenggang rasa bagi warganya.

Peduli Akan Kesejahteraan Ekonomi

Buddha juga peduli terhadap kesejahteraan material para umat awam karena kemapanan ekonomi sampai tingkat tertentu bisa menunjang pengembangan spiritual para umat. Ia tidak menghalangi mereka untuk mencari kebahagiaan duniawi, namun Ia menekankan bahwa dalam pencarian tujuan duniawi, para umat sebaiknya berhati-hati agar tidak melanggar aturan dasar moralitas.

Tidak Ada Penghukuman Abadi

Tidak ada konsep dosa yang tak terampuni dalam ajaran Buddha; tidak ada penghukuman abadi karena neraka pun tidaklah kekal. Buddha berkata bahwa semua perbuatan adalah baik atau buruk disebabkan ada atau tidaknya Kebijaksanaan. Selalu ada harapan sepanjang seseorang menyadari kesalahannya dan berubah untuk menjadi lebih baik.

Agama yang Layak

Buddha mengajarkan bahwa jika agama apa pun mengandung Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Mulia Beruas Delapan, agama itu bisa dianggap sebagai agama yang layak. Hal ini karena agama yang benar-benar bermanfaat harus menuju pada pengakhiran total penderitaan (seperti dalam Empat Kebenaran Mulia), menunjukkan dengan jelas jalan yang rasional menuju kebahagiaan sejati (seperti dalam Jalan Mulia Beruas Delapan).

Ajaran yang Ceria

Sebagian orang berpikir bahwa ajaran Buddha adalah suatu agama yang suram dan murung. Tidaklah demikian, ajaran Buddha akan membuat para penganutnya menjadi cerah dan ceria. Apabila kita membaca kisah-kisah kelahiran Bodhisatta (bakal Buddha), kita belajar bagaimana Ia mengembangkan kesabaran dan pengendalian diri. Hal ini akan membantu kita untuk tetap ceria meskipun sedang berada di tengah kesulitan besar dan merasa bergembira terhadap kesejahteraan orang lain.

Tidak Ada Fanatisme

Ajaran Buddha dapat dikatakan bebas dari segala bentuk fanatisme. Ajaran Buddha bertujuan untuk menghasilkan perubahan internal dengan jalan penaklukan diri sendiri; bagaimana mungkin ajaran Buddha dikatakan mencari kekuasaan, keuntungan, atau bahkan bujukan untuk pindah agama? Buddha hanya menunjukkan jalan keselamatan, selanjutnya terserah setiap orang untuk memutuskan akan mengikutinya atau tidak.

Tak Setetes Darah Pun

Semangat toleransi dan pengertian adalah salah satu prinsip yang paling mengagumkan dari budaya Buddhis. Tak setetes darah pun dicucurkan demi penyebarluasan ajaran Buddha sepanjang sejarah 2.500 tahun.

Misionari Pertama

Ajaran Buddha adalah agama misionari pertama dalam sejarah dengan pesan universal bagi keselamatan segenap umat manusia.

Tidak Mengubah Agama Orang

Umat Buddha tidak pernah menarik masuk dengan cara memaksakan pendapat dan keyakinan terhadap orang yang tidak berminat; juga tidak menggunakan berbagai rayuan, tipuan, atau bujukan untuk memenangkan pandangannya. Misionari Buddhis tidak pernah bersaing untuk mengubah agama orang.

Toleransi Luar Biasa

Teladan luar biasa dari toleransi umat Buddha ditunjukkan oleh Kaisar Asoka. Salah satu dekritnya terukir di batu karang, yang masih ada sampai hari ini di India:

“Seseorang seharusnya tidak hanya menghormati agamanya sendiri dan mencela agama lain, tapi juga harus menghormati agama lain karena satu dan lain hal. Dengan bertindak demikian, seseorang membantu agamanya sendiri untuk tumbuh sekaligus memberikan pelayanan bagi agama lain. Dengan bertindak sebaliknya, seseorang menggali kubur bagi agamanya sendiri sekaligus merugikan agama lain.”

Semangat Misionari

Perang suci dan diskriminasi agama tidak pernah mencemari sejarah umat Buddha. Misionari Buddhis tidak berhasrat untuk mengubah orang yang sudah menganut agama yang layak. Umat Buddha berbahagia melihat kemajuan agama lain sejauh agama tersebut membantu orang untuk menjalani kehidupan religius dan menikmati kedamaian, keharmonisan, dan pengertian yang benar. Namun demikian, Buddha juga menganjurkan kita untuk membagi kebenaran dengan orang yang berminat dengannya.

Demi Kebahagiaan Semua

Sabda Buddha kepada murid-murid-Nya untuk menyebarluaskan Dharma: “Pergilah kalian, O Bhikkhu, demi kesejahteraan semua, demi kebahagiaan semua, atas dasar Welas Asih kepada dunia, demi manfaat, kesejahteraan, dan kebahagiaan para dewa dan manusia. Janganlah pergi berdua dalam satu jalan. Babarkanlah Dharma ini, yang indah pada awalnya, indah pada tengahnya, dan indah pada akhirnya, dalam semangat maupun dalam ungkapan. Jalanilah kehidupan suci yang sempurna dan murni sepenuhnya.”

Tetap Hormat

Suatu ketika, seorang pengikut agama lain menjadi yakin bahwa pandangan Buddha adalah benar dan pandangan gurunya adalah keliru, dia memohon kepada Buddha untuk menerimanya sebagai murid-Nya. Namun Buddha memintanya untuk mempertimbangkannya kembali dan tidak tergesa-gesa. Ketika orang tersebut mengungkapkan hasratnya kembali, Buddha memenuhi permintaannya dengan syarat dia meneruskan dukungan dan rasa hormatnya kepada gurunya yang dulu.

Mukjizat Terbesar

Bagi Buddha, mukjizat hanyalah perwujudan fenomena yang tidak dipahami oleh orang pada umumnya. Mukjizat tidak dipandang sebagai ungkapan Pencerahan atau Kebijaksanaan. Walaupun Buddha sepenuhnya menguasai kemampuan batin, Ia tidak pernah menggunakan kekuatan-Nya untuk mendapatkan pengikut melalui kepercayaan membuta dan ketergantungan akan mukjizat. Ia mengajarkan bahwa mukjizat terbesar adalah perubahan orang yang gelap batin menjadi orang yang bijaksana.

Kebahagiaan Dalam Kehidupan Ini Juga

Ajaran Buddha bukanlah semata-mata agama kehidupan lain atau mendatang. Sekalipun menjalankan ajaran Buddha dalam kehidupan saat ini mendatangkan hasil positif yang berkelanjutan sampai kehidupan mendatang, kebanyakan buah dari hal-hal yang kita praktikkan bisa dilihat dalam kehidupan ini juga.

Jalan Tengah

Ajaran Buddha juga dikenal sebagai “Jalan Tengah” karena menghindari dua ekstrem. Ekstrem pertama adalah pencarian kebahagiaan melalui kenikmatan indrawi, yang bersifat rendah, umum, tidak bermanfaat, dan cara orang biasa; ekstrem yang lain adalah pencarian kebahagiaan melalui penyiksaan diri dalam berbagai bentuk pertapaan, yang menyakitkan, sia-sia, dan tidak bermanfaat.

Welas Asih dan Kebijaksanaan

Agama sering memandang rasio dan Kebijaksanaan laksana musuh dari emosi seperti kasih atau iman. Sebaliknya ilmu pengetahuan sering memandang emosi laksana musuh dari rasio dan objektivitas. Dan, tentu saja, dengan kemajuan ilmu pengetahuan, agama mengalami kemerosotan. Ajaran Buddha mengajarkan bahwa untuk menjadi pribadi yang betul-betul seimbang dan lengkap, kita harus mengembangkan baik Kebijaksanaan maupun Welas Asih. Dan karena tidak melulu dogmatis, namun didasarkan pengalaman, ajaran Buddha tidak pernah gentar menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan.

Ehipassiko: Datang dan Lihatlah Sendiri

Kebebasan berpikir itu sungguh penting. Ajaran Buddha dijalankan secara ehipassiko, yang artinya mengundang Anda untuk datang dan melihat sendiri, bukan datang dan percaya begitu saja. Buddha menasihatkan kita untuk tidak mempercayai apa pun secara membuta.

3
Diskusi Umum / The Best of Buddha
« on: 27 May 2011, 10:58:48 PM »
    Sumber: Unknown

Jalan Pencerahan yang Unik

Bukan metafisik ataupun ritualistik.
Bukan skeptik ataupun dogmatik.
Bukan penyiksaan diri ataupun pemanjaan diri.
Bukan pesimisme ataupun optimisme.
Bukan eternalisme ataupun nihilisme.
Bukan mutlak dunia ini ataupun dunia lain.
Ajaran Buddha adalah jalan Pencerahan yang unik.

Mengungguli Segala Sistem Lain

Sebagai ajaran moral, ajaran Buddha mengungguli segala sistem etika, namun moralitas hanyalah awal, bukan sebagai akhir dari ajaran Buddha.

Dalam satu pengertian, ajaran Buddha bukanlah filosofi; dalam pengertian yang lain, ajaran Buddha adalah filosofi dari segala filosofi.

Dalam satu pengertian, ajaran Buddha bukanlah agama; dalam pengertian yang lain, ajaran Buddha adalah agama dari segala agama.

Melampaui Agama

Jika definisi dari “agama” adalah kepercayaan mutlak dan pemujaan terhadap suatu sosok ilahi, dengan kewajiban untuk menjalankan upacara dan ritual, ajaran Buddha bukanlah suatu agama. Ajaran Buddha melampaui semua definisi umum tentang agama karena ajaran Buddha mendorong kecerdasan kita untuk bertanya dan meyakini adanya potensi tertinggi dari setiap individu.

Upacara dan ritual hanya sekadar perayaan yang membantu mengilhami kita, namun tidak bisa memberi kita Kebijaksanaan dan kebahagiaan sejati.

Universal

Karena perhatian utama Buddha adalah kebahagiaan sejati bagi semua makhluk, ajaran-Nya dapat dipraktikkan dalam masyarakat atau pertapaan, oleh semua ras dan sistem kepercayaan. Ajaran Buddha sama sekali tidak memihak dan benar-benar bersifat universal.

Kebenaran Tidak Memerlukan Nama

Apakah ajaran Buddha itu agama atau filsafat? Ajaran Buddha tetaplah sedemikian rupa apa pun nama yang disematkan padanya. Nama tidaklah penting. Bahkan nama “Buddhisme” yang kita berikan untuk ajaran Buddha bukanlah hal yang penting. Kebenaran tidak memerlukan nama.

Pemurnian Pikiran

Ajaran Buddha tidak hanya menganjurkan untuk menghentikan semua kejahatan dan melakukan semua kebaikan, tetapi juga mengajarkan pemurnian pikiran—yang merupakan akar dari segala kebaikan dan kejahatan, serta sebab dari penderitaan maupun kebahagiaan sejati. Dewasa ini kita banyak mendengar tentang cara melatih kekuatan pikiran, ajaran Buddha adalah sistem pelatihan pikiran yang paling lengkap dan efektif yang ada di dunia ini.

Kebebasan Berpikir

Dari sisi intelektual dan filsafat ajaran Buddha, tumbuhlah kebebasan berpikir dan bertanya yang tidak ada bandingannya dengan agama atau filsafat besar dunia lainnya. Walaupun Buddha mendorong kita untuk mempertimbangkan ajaran-Nya, namun tidak ada kewajiban atau paksaan apa pun untuk percaya atau menerima ajaran Buddha.

Tidak Ada Perintah

Buddha begitu penuh toleransi, bahwasanya Ia tidak mengerahkan kekuatan untuk memberikan perintah kepada para pengikut-Nya. Sebagai pengganti penggunaan perintah, Ia berkata: “Sebaiknya kamu melakukan ini. Sebaiknya kamu tidak melakukan ini.” Ia tidak memerintah, tapi menasihati.

Kebebasan Bertanya

Ajaran Buddha dipenuhi dengan semangat kebebasan bertanya dan toleransi menyeluruh. Ajaran Buddha adalah ajaran tentang keterbukaan pikiran dan hati yang simpatik, yang menerangi dan menghangatkan segenap semesta dengan sinar ganda Kebijaksanaan dan Welas Asih, memancarkan sinar keramahan pada setiap makhluk dalam perjuangan mengarungi samudera kelahiran dan kematian.

Tidak Ada Rahasia

Menurut Buddha, kebenaran adalah sesuatu yang terbuka bebas untuk ditemukan oleh semua makhluk. Jika kita mempelajari kehidupan dan ajaran Buddha, kita bisa melihat bahwa segala sesuatu terbuka untuk setiap orang. Memang ada ajaran tingkat lanjut tertentu yang memerlukan bimbingan khusus dari para guru yang berpengalaman, namun tidak ada rahasia dalam ajaran Buddha.

Pendidikan Kebenaran

Buddha adalah guru kebenaran terbesar. Ajaran Buddha adalah pendidikan yang sempurna tentang kita dan semesta tempat kita tinggal. Ajaran Buddha adalah ajaran yang melampaui pengetahuan duniawi, mengenai Kebijaksanaan tertinggi menuju perwujudan kebahagiaan sejati.

Menarik untuk dicatat bahwa salah satu universitas pertama di dunia adalah Universitas Buddhis Nalanda di India, yang berkembang pada abad ke-2 sampai ke-9. Universitas ini dibuka untuk pelajar dari seluruh penjuru dunia dan merupakan sekolah dari berbagai pelajar Buddhis terkemuka.

Kebenaran Akan Selalu Menang

Buddha dengan terbuka mengundang pengikut-Nya dan penganut kepercayaan lain untuk menguji ajaran-Nya dari setiap sudut sampai tidak ada ruang keragu-raguan lagi. Buddha tahu bahwa jika seseorang benar-benar yakin bahwa ia mengetahui kebenaran, seharusnya ia tidak takut untuk diuji, karena kebenaran akan selalu menang. Jawaban Buddha terhadap berbagai pertanyaan telah memperkaya ajaran Buddha menjadi bidang keagamaan yang luas.

Mengandalkan Diri Sendiri

Ketika Buddha bermeditasi untuk mencapai Pencerahan, tidak ada dewa yang datang untuk menyingkap rahasia kekuatan spiritual apa pun. Ia berkata, “Saya tidak pernah memiliki guru atau makhluk apa pun yang mengajarkan cara mencapai Pencerahan. Saya mencapai Kebijaksanaan tertinggi dengan usaha, kekuatan, pengetahuan, dan kemurnian sendiri.” Demikian pula, kita dapat mencapai tujuan tertinggi ini melalui usaha yang sungguh-sungguh dalam memperbaiki diri sendiri.

Berdasarkan Pengalaman dan Nalar

Ajaran Buddha adalah satu-satunya ajaran yang dibabarkan bagi umat manusia melalui pengalaman, pencapaian, Kebijaksanaan, dan Pencerahan dari pendirinya. Ajaran ini berakar dari pengalaman, bukan kepercayaan yang membuta. Masalah manusia harus dipahami melalui pengalaman manusia dan diatasi dengan pengembangan nilai-nilai manusia yang luhur. Manusia harus menemukan pemecahan melalui pemurnian dan pengembangan pikiran manusia, bukan melalui pihak-pihak luar.

Jadilah Pelita Bagi Dirimu Sendiri

Buddha tidak pernah memperkenalkan diri-Nya sebagai juru selamat gaib. Ia tidak mengajarkan adanya juru selamat semacam itu. Tak seorang pun yang dapat menyelamatkan kita selain diri kita sendiri. Para Buddha dengan jelas menunjukkan jalannya, namun kita sendirilah yang harus menjalaninya. Ia berkata, “Jadilah pelita bagi dirimu sendiri; andalkanlah dirimu sendiri; jangan mengandalkan pertolongan lain dari luar. Genggamlah erat kebenaran bagaikan sebuah pelita!”

Teladan Sempurna

Buddha adalah perwujudan segala kebajikan yang diajarkan-Nya. Ia mewujudkan seluruh ucapan-Nya dalam tindakan. Tanpa kenal lelah Ia membabarkan kebenaran dan menjadi teladan yang sempurna. Tak pernah Ia menampakkan kelemahan atau nafsu dasar manusia. Kualitas Moralitas, Kebijaksanaan, dan Welas Asih-Nya adalah yang paling sempurna sepanjang sejarah pengetahuan dunia.

Kita Juga Bisa Menjadi Sempurna

Buddha mewakili puncak tertinggi dari pengembangan spiritual yang mungkin dicapai. Ia mengajarkan bahwa semua orang bisa mencapai kesempurnaan sejati. Tidak ada pendiri agama mana pun yang pernah berkata bahwa para pengikutnya juga mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pengalaman yang sama akan kedamaian, kebahagiaan, dan keselamatan seperti dirinya. Tetapi Buddha mengajarkan bahwa setiap orang bisa mencapai kebahagiaan Pencerahan tertinggi yang serupa jika telah mempraktikkan apa yang Ia jalani.

Umat Buddha Bukanlah Budak

Umat Buddha bukanlah budak atau hamba sebuah buku atau siapa pun. Ia juga tidak mengorbankan kebebasan berpikirnya dengan menjadi seorang pengikut Buddha. Ia dapat melatih kehendak bebasnya sendiri dan mengembangkan pengetahuannya bahkan sampai tahap pencapaian ke-Buddha-an oleh dirinya sendiri karena pada dasarnya semua orang berpotensi menjadi Buddha.

Tidak Ada Ketakutan

Buddha adalah tokoh sejarah utama yang mempromosikan bangkitnya keyakinan rasional melawan takhayul keagamaan. Ia membebaskan manusia dari cengkeraman para imam, dan juga yang pertama kali menunjukkan jalan untuk bebas dari kemunafikan dan penindasan keagamaan.

Ajaran Buddha adalah ajaran yang menggunakan nalar dan tidak memakai unsur ketakutan untuk mendesak orang lain dalam segala cara supaya percaya. Ajaran Buddha mengajarkan kita untuk menjadi baik bukan karena takut akan ancaman api neraka atau karena imbalan kerajaan surga.

Tidak Ada Kepercayaan Membuta

Buddha tidak menjanjikan kebahagiaan surgawi, imbalan, atau keselamatan bagi orang yang percaya kepada-Nya. Bagi-Nya, agama bukanlah suatu tawar-menawar tapi suatu jalan hidup mulia untuk mencapai Pencerahan dan keselamatan untuk diri sendiri dan orang lain. Buddha tidak menginginkan pengikut-Nya untuk percaya kepada-Nya secara membuta. Ia menginginkan kita untuk berpikir dan paham oleh diri kita sendiri. Oleh karenanya ajaran Buddha disebut agama analisis.

Jangan Percaya Begitu Saja

Jangan percaya begitu saja akan apa yang engkau dengar;

Jangan percaya begitu saja akan tradisi, desas-desus, atau banyaknya omongan;

Jangan percaya begitu saja hanya karena hal itu tertulis di dalam kitab agamamu;

Jangan percaya begitu saja pada kewenangan guru-gurumu;

Namun melalui pengamatan dan analisis, jika engkau temukan bahwa suatu hal sesuai dengan nalar dan mendatangkan kebaikan dan manfaat bagi diri sendiri dan semua, maka terimalah dan hiduplah sesuai dengan hal tersebut.

4
Diskusi Umum / The Best of Buddha
« on: 27 May 2011, 10:57:11 PM »

5
Kafe Jongkok / Ada berapa muka bayi yang telihat?
« on: 27 May 2011, 10:49:06 PM »

6
Kafe Jongkok / Re: see no evil hear no evil speak no evil
« on: 27 May 2011, 10:09:13 PM »
In the western world the phrase is often used to refer to those who deal with impropriety by looking the other way, refusing to acknowledge it, or feigning ignorance.
ada yang tau artinya? Thx.  _/\_

7
Kafe Jongkok / Re: see no evil hear no evil speak no evil
« on: 27 May 2011, 10:04:51 PM »
Hear no evil contohnya sperti apa ya? Thx. _/\_

8
Kafe Jongkok / see no evil hear no evil speak no evil
« on: 27 May 2011, 09:34:49 PM »
Apakah ada yang bisa menjelaskan artinya? Thx. _/\_

9
Kafe Jongkok / Pertanyaan iseng
« on: 27 May 2011, 08:56:16 PM »
Silahkan share pendapat masing2  _/\_
1. Seandainya kalian tahu bsk kiamat, apakah yang kalian rasakan dan apa yang akan kalian lakukan?
2. Seandainya teman kalian mengatakan ingin mengakhiri hidupnya, apa yang akan kalian katakan?
3. Seandainya anjing kesayangan kalian terkena rabies apa tindakan kalian?

10
Game / Re: Apa yang terlintas dalam pikiranmu?
« on: 27 May 2011, 08:40:32 PM »
lagi

11
Keluarga & Teman / Re: Minta Saran
« on: 27 May 2011, 08:13:21 PM »
fangshen itu kan untuk belajar melepas, belajar melepaskan kemelekatan ;D.
kalo kemelekatan sudah benar-benar hilang karma buruk maupun karma baik itu bukan masalah lagi ;D.

tapi kalo fangshen diartikan untuk mengurangi karma buruk, itu akan menyebabkan kemelekatan berbuat baik agar mendapat hadiah ;D, dan kemelekatan akan hanya membuat kita terlahir dan terlahir kembali ;D.

okelah kalo terlahir di alam yang bahagia, tapi kalo terlahir di alam yang menyedihkan? ;D
maka bisa-bisa jadi antipati untuk berbuat baik ;D.

jadi seperti yang saya tulis sebelumnya, lakukanlah kebaikan disertai kebijaksanaan ;D.

melimpahkan jasa pada yang masih hidup tentu saja bisa ;D.

caranya, jadilah panutan bagi yang masih berpandangan salah ;D.

seperti yang saya tulis sebelumnya, selesaikan masalah dari akarnya, yaitu mencegah tikus masuk ke rumah ;D.
nah kalo cuma melakukan 1 kali kerjaan kemudian selesai, maka papanya lain waktu, setiap akan melakukan sesuatu akan mencoba untuk memikirkan akar permasalahannya terlebih dahulu ;D.

akar permasalahannya saya ingin memberi pencerahan pada ortu saya kalau membunuh itu tidak baik.

[at]  Mina-chan: coba cari tau, tikus-tikus itu masuk ke rumah, lewat mana? jadi bisa ditutup jalan masuknya.

Btw, orang tua mina-chan menangkap tikusnya pake apa? Kemarin di rumah saya kemasukan tikus 2 ekor, lalu ditangkap pake perangkap (yang pake sistem pemberat, jadi tidak melukai). Lalu setelah itu dilepas agak jauh dari rumah, tikusnya gak balik tuh (kami tutup juga sih jalan masuknya..)

Kurang tau tikusnya masuk dari mana anyway thanks sangat membantu  _/\_

bilang johan3000 mau beli rp 10ribu per ekor,
dan setelah itu sis transfer 2X harga tsb pada gw
rasanya pembunuhan gak bakal terjadi deh....
gimana ya?

=)) ide bagus.... jenius juga...thx :)

12
Keluarga & Teman / Re: Minta Saran
« on: 27 May 2011, 02:41:02 PM »
Sayangnya ortu saya adalah tipe realistis dan tidak percaya yang begituan... Makanya susah untuk menjelaskan hal2 yang tidak dapat terbukti.... Sayangnya tikus nya beranak pinak, anaknya ada 4 dibunuh juga.... Saya sangat sedih membayangkannya....  Apakah tikus yang dilepaskan memang bisa kembali lagi? Kalau emang fakta itu salah, saya bisa menerangkannya biar orangtua saya mau melepaskan tikus tersebut....Karena sepertinya ortu saya tidak mau repot2 mengecat n memakaikan lonceng...  Apakah fang shen bisa mengurangi karma buruknya? Apakah bisa melimpahkan jasa kepada yang masih hidup? :'(

13
Keluarga & Teman / Re: Minta Saran
« on: 27 May 2011, 09:55:27 AM »
akhirnya jika anda masih tetap bermasalah dengan tikus, silahkan hub. bro comel, saya jamin tikus nya kabur  :)) ^:)^

* saya pernah melihat di rumah customer boss saya yang dulu, rumah dia tidak ada kecoa, tikus dll, setelah ditanya ternyata dia menggunakan pengusir tikus dengan gelombang ULTRASONIC RAT REPELLER
Spoiler: ShowHide
Satu lagi Technologi Jepang yang sudah terpercaya kualitasnya dan tidak diragukan lagi “Alat Pengusir Tikus Ultrasonic”. Alat ini sangat ampuh untuk mengusir kelelawar dan binatang menjijikan lainnya yang dapat sangat mengganggu juga membawa penyakit. Alat ini sangat aman untuk manusia, karena Frekuensi Ultrasonic & Speed pada alat ini dapat diatur sehingga aman - tidak menganggu pendengaran manusia.
Dengan radius 300-400m2, alat ini sangat praktis untuk Anda gunakan di Rumah, Kantor, Pabrik, Toko maupun Gudang atau dimanapun tempat yang banyak sekali tikus atau binatang lain yang berkeliaran. Dengan mengatur speed setiap 1 atau 2 minggu sekali akan sangat efektif sekali sehingga tidak membuat tikus atau binatang lain menjadi kebal (beradaptasi)
Cara Menggunakan :
1. Letakkan atau gantung alat ini disudut ruangan.
2. Putar tombol frekuensi hingga tidak terdengar oleh telinga manusia yaitu antara titik frekuensi 6–7 (frekuensi 20.000 - 25.000 Hz)3. Putar tombol speed untuk mengatur kecepatan detak suara.
- 2 minggu pertama titik ke 1, kemudian
- 2 minggu berikutnya di titik ke 2, 2
- minggu berikutnya di titik ke 3, dan seterusnya.
- Setelah sampai ke titik 7 kembali lagi ke titik
” Dianjurkan untuk selalu mengubah TOMBOL Speed setiap 2 minggu sekali.”
Yang akan terjadi pada Si Tikus :
Minggu 1 : Tikus akan bersembunyi atau kabur karena tidak dapat menahan suara yang sangat mengganggu.
Minggu 2: Jika tikus bersembunyi disarangnya segera keluar dan pergi secara bertahap.
Minggu 3: Tikus tidak akan bersarang lagi karena bukan tempat yang nyaman untuk tinggal.


jadi alat tersebut tidak membunuh, tetapi mengusir tikus sehingga tikus merasa tidak nyaman dalam ruangan itu dan merasa tidak nyaman :)

radius segitu kira2 sejauh apa ya? Thanks sarannya.... Ada saran bagaimana cara menyampaikan ke orang tua agar jangan membunuh?

14
Keluarga & Teman / Re: Minta Saran
« on: 26 May 2011, 04:17:19 PM »
Thx sarannya samaneri pannadevi.... Tapi hamster bukankah lebih kecil n imut dibanding tikus? kata mama saya tikusnya sekitar 20cm induknya...
Lagipula rumah saya ada 3 tingkat.... jadi sptnya susah kalau suru marmut yang jaga...n kasian ntar marmutnya jadi babak belur....Gimana kalo kucing aja yang jagain? Jadi seperti tom n jerry hehe.....


hehehe....gimana sihhh....katane mo menghindari pembunuhan, kalo tikusnya mati khan sama aja pembunuhan, ya cari hamster yg agak gede deh klo gitu, yang jelas hamster itu musuh alami tikus biasa. ato saran bro William itu malah efektif juga. ada lagi dulu yg kasih saran, ambil satu tikus dipelihara dikasih susu setiap hari ntar rumah akan bebas dari tikus karena tikus akan cerita ke temen2nya klo rumah ini dihuni oleh orang yg baik hati jadi jangan diserang.  ^-^

Klau tikusnya ngajak temannya buat nginap rumah repot juga yah..... ^-^

15
Keluarga & Teman / Re: Minta Saran
« on: 26 May 2011, 03:08:26 PM »
Thx sarannya samaneri pannadevi.... Tapi hamster bukankah lebih kecil n imut dibanding tikus? kata mama saya tikusnya sekitar 20cm induknya...
Lagipula rumah saya ada 3 tingkat.... jadi sptnya susah kalau suru marmut yang jaga...n kasian ntar marmutnya jadi babak belur....Gimana kalo kucing aja yang jagain? Jadi seperti tom n jerry hehe.....

Pages: [1] 2