//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Biksu Thailand ditegur karena hidup mewah  (Read 19249 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Biksu Thailand ditegur karena hidup mewah
« Reply #15 on: 18 June 2013, 02:19:04 PM »
Tambahan; "kacamata yg saya pakai hanyalah untuk melindungi mata ku agar tidak rusak terkena sinar matahari yg sangat menyilaukan,dan kacamata ini adalah kw3 yg didanakan umat..."

Sebenarnya agak miris liat bhikkhu thai yg datang kesini cuma jadi dukun doang,

<another joke>
betul pesawatnya juga difasilitasi sama umat, ini supaya menghemat waktu. apalagi kami harus membabar dhamma keliling dunia.. bayangkan kalau kami naik bis, apalagi haru jalan kaki..
</end of another joke>

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Biksu Thailand ditegur karena hidup mewah
« Reply #16 on: 18 June 2013, 02:30:30 PM »
<another joke>
betul pesawatnya juga difasilitasi sama umat, ini supaya menghemat waktu. apalagi kami harus membabar dhamma keliling dunia.. bayangkan kalau kami naik bis, apalagi haru jalan kaki..
</end of another joke>

Kalau gak bersantai2 pelesiran dan lebih banyak meditasi hingga bisa mencapai jhana2, maka bepergian ke mana pun tidak memerlukan pesawat, bahkan ke alam brahma sekali pun.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Biksu Thailand ditegur karena hidup mewah
« Reply #17 on: 18 June 2013, 02:48:21 PM »
Kalau gak bersantai2 pelesiran dan lebih banyak meditasi hingga bisa mencapai jhana2, maka bepergian ke mana pun tidak memerlukan pesawat, bahkan ke alam brahma sekali pun.

oh tidak bisa, kami tidak boleh mempertontonkan kesaktian kami seperti ini.
kami akan sukar menjawab pertanyaan, misal ada umat bertanya "bhante, saya heran bhante kok jam 9:00 pagi siap dhammadesana di bangkok, lhaa jam 9:05 dah bisa sampe lanjut dhammadesana di ausie?"

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Biksu Thailand ditegur karena hidup mewah
« Reply #18 on: 18 June 2013, 03:37:59 PM »
oh tidak bisa, kami tidak boleh mempertontonkan kesaktian kami seperti ini.
kami akan sukar menjawab pertanyaan, misal ada umat bertanya "bhante, saya heran bhante kok jam 9:00 pagi siap dhammadesana di bangkok, lhaa jam 9:05 dah bisa sampe lanjut dhammadesana di ausie?"

itu tentu saja tidak dilakukan didepan publik dengan jepretan kamera, melainkan di tempat tersembunyi, jika ada umat awam yg terheran2 dan bertanya2 bhikkhu itu tidak wajib menjawab sehingga tidak terjadi pelanggaran

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Biksu Thailand ditegur karena hidup mewah
« Reply #19 on: 18 June 2013, 03:49:15 PM »
itu tentu saja tidak dilakukan didepan publik dengan jepretan kamera, melainkan di tempat tersembunyi, jika ada umat awam yg terheran2 dan bertanya2 bhikkhu itu tidak wajib menjawab sehingga tidak terjadi pelanggaran

sebelumnya kami telah memikirkan cara ini juga, namun kami melihat bahwa tidak baik membiarkan umat awam dengan pertanyaannya. apalagi membiarkan mereka berspekulasi liar, dan kelak bisa memotivasi umat awam belajar meditasi hanya mengejar kesaktian saja, kami akan sangat menyayangkan jika hal ini terjadi.

hal kedua yang kami pikirkan adalah memberikan umat kesempatan berdana fasilitas ini. bukankah kami adalah ladang subur untuk menanam kebajikan yang kelak bisa berbuah ratusan kali lipat?

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Biksu Thailand ditegur karena hidup mewah
« Reply #20 on: 18 June 2013, 04:24:07 PM »

Sebenarnya agak miris liat bhikkhu thai yg datang kesini cuma jadi dukun doang,

 ::)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Biksu Thailand ditegur karena hidup mewah
« Reply #21 on: 18 June 2013, 04:46:24 PM »
sebelumnya kami telah memikirkan cara ini juga, namun kami melihat bahwa tidak baik membiarkan umat awam dengan pertanyaannya. apalagi membiarkan mereka berspekulasi liar, dan kelak bisa memotivasi umat awam belajar meditasi hanya mengejar kesaktian saja, kami akan sangat menyayangkan jika hal ini terjadi.

hal kedua yang kami pikirkan adalah memberikan umat kesempatan berdana fasilitas ini. bukankah kami adalah ladang subur untuk menanam kebajikan yang kelak bisa berbuah ratusan kali lipat?

Tidak semua gundul berjubah adalah ladang subur untuk menanam jasa, mau tau bhikkhu spt apa yg merupakan ladang subur? silakan baca http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24201.msg447504.html#msg447504

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Biksu Thailand ditegur karena hidup mewah
« Reply #22 on: 18 June 2013, 05:03:17 PM »
Tidak semua gundul berjubah adalah ladang subur untuk menanam jasa, mau tau bhikkhu spt apa yg merupakan ladang subur? silakan baca http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24201.msg447504.html#msg447504

hmm pesawat jet pribadi ini adalah dana untuk sangha bukan untuk pribadi kami. selayaknya sangha yang dibentuk oleh guru agung kita menerima persembahan ini dari umat. apalagi inikan untuk perkembangan buddha dhamma.
« Last Edit: 18 June 2013, 05:15:25 PM by Rico Tsiau »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Biksu Thailand ditegur karena hidup mewah
« Reply #23 on: 18 June 2013, 05:21:43 PM »
hmm pesawat jet pribadi ini adalah dana untuk sangha bukan untuk pribadi kami. selayaknya sangha yang dibentuk oleh guru agung kita, telah sempurna dibentuk.

dan ehem.. sebagai pribadi, walau sangat sungkan, dan sungguh sangat terpaksa dan dengan kerendahan hati yang sesungguhnya kami sampaikan minimal kami sudah (ehem...) memiliki enam kualitas untuk layak disebutkan sebagai layak menerima pemberian, layak menerima keramahan, layak menerima persembahan, layak menerima penghormatan, lahan jasa yang tiada taranya di dunia.

walaupun hanya dalam bentuk parodi, tapi menarik mengetahui pandangan anda sehubungan dengan isu ini.

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Biksu Thailand ditegur karena hidup mewah
« Reply #24 on: 18 June 2013, 06:10:46 PM »
Oh, yg di atas2 ini parodi ya?  Gw kira ga beneran :hammer:
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Biksu Thailand ditegur karena hidup mewah
« Reply #25 on: 18 June 2013, 09:35:25 PM »
inilah bhikkhu yg menjadi ladang subur untuk menanam jasa itu.


Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Biksu Thailand ditegur karena hidup mewah
« Reply #26 on: 18 June 2013, 10:05:34 PM »
inilah bhikkhu yg menjadi ladang subur untuk menanam jasa itu.



Semakin termotivasi untuk jadi bhikkhu nih :hammer:
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Biksu Thailand ditegur karena hidup mewah
« Reply #27 on: 18 June 2013, 10:41:31 PM »
bisa naik jet pribadi...ehh paling servicesnya luar biasa mantepppp :P
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Biksu Thailand ditegur karena hidup mewah
« Reply #28 on: 18 June 2013, 11:03:45 PM »
Spoiler: ShowHide
^ ^ ^

 [at] Rico: soalnya saya memang biasanya liat tas bhikkhu, selimut, penutup kepala, dst, biasanya warnanya mirip jubah.. Penasaran aja, apa memang ada aturannya atau tidak ;D

 [at] Morph: thanks... nanti saya baca dulu pelan-pelan (soalnya inggris) hehe..
______________________

Mungkin rada OOT, tapi saya teringat tentang salah satu ebook DC, judulnya Otobiografi Phra Ajahn Lee Dhammadharo.

http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/biografi/Otobiografi%20Phra%20Ajahn%20Lee%20Dhammadharo.pdf

ini saya copas sedikit..
____________________________________

Saat masa penahbisan tiba, ayahku mempersiapkan semua yang diperlukan. Aku ditahbiskan di bulan purnama, hari ke enam penanggalan bulan, saat Visakha Puja. Seluruhnya berjumlah sembilan orang termasuk aku yang ditahbiskan pada hari itu. Dari jumlah tersebut, beberapa meninggal dunia, beberapa orang lepas jubah. Hanya tinggal dua orang saja yang masih sebagai bhikkhu, yaitu aku sendiri dan seorang sahabatku.

Setelah penahbisan, aku menghafalkan parita-parita, mempelajari Dhamma dan Vinaya. Membandingkan dengan apa yang kupelajari dalam kehidupan dan dengan bhikkhu-bhikhu yang ada membuatku sangat tidak nyaman, karena selain merenungkan mengenai kehidupan, kami keluar untuk bersenang-senang: main catur, bergulat, bermain-main dengan wanita, memelihara burung, menyabung ayam, terkadang makan di malam hari.

[...]Ini yang terjadi selama dua tahun. Kapan pun aku mempelajari buku vinaya yang berhubungan dengan biara, aku merasa gelisah. Aku merenung, “Jika kamu tidak ingin meninggalkan kehidupan kebhikkhuan, kamu harus meninggalkan vihara ini.” Pada permulaan masa vassa yang ke dua, aku bertekad, “Saat ini, aku bertekad melaksanakan ajaran-ajaran Sang Buddha dengan tekun. Semoga dalam tiga bulan yang akan datang, aku bertemu dengan seorang guru yang mempraktikkan Dhamma Sang Buddha dengan benar dan
mulia.”

singkat cerita, Ajahn Lee akhirnya bertemu dengan Ajahn Mun.
__________________________________

Aku melaksanakan latihan yang tetap bersama dengan Ajaan Mun selagi kami pergi berpindapatta. Sepanjang perjalanan, beliau terus-menerus memberikan aku pelajaran-pelajaran bermeditasi. Jika lewat di depan seorang gadis cantik, beliau berkata, “Lihat ke sana. Apakah kamu pikir dia cantik? Lihat lebih teliti. Lihat sampai ke dalamnya.” Apa pun yang kita lewati – rumah atau jalanan – beliau selalu menjadikannya obyek pembelajaran.

Pada waktu itu, aku berusia dua puluh enam tahun. Saat itu adalah masa vassa ke limaku dan aku merasa masih muda, beliau selalu memberi aku pelajaran-pelajaran dan peringatan-peringatan. Beliau memerhatikan kemajuanku. Tetapi ada satu hal yang membuatku bingung, yang berhubungan dengan jubah-jubah dan keperluan-keperluan lain yang biasa didanakan oleh umat awam. Kadang-kadang beliau meminta apa pun barang bagus yang aku dapat dan diberikan kepada orang lain. Aku tidak mengerti mengenai hal ini. Kapan pun aku mendapat barang bagus atau baru, beliau memerintahkan aku untuk mencuci dan mencelupnya dalam air dengan tujuan untuk membuang warna aslinya. Katakan aku mendapat saputangan atau handuk putih baru yang bagus: beliau memerintahkan aku untuk mencelupnya dengan warna coklat dari cairan inti kayu pohon nangka. Kadang-kadang beliau sampai harus memerintahku beberapa kali, dan jika aku tidak mematuhinya, beliau mencelupnya sendiri. Beliau lebih suka mencarikan jubah-jubah yang tua, lapuk, menambalnya sendiri, dan kemudian memberikannya kepadaku untuk dipakai.

Pada suatu pagi, aku pergi berpindapatta bersama-sama dengan beliau, melewati kantor polisi. Kami melewati seorang wanita yang sedang membawa barang-barang ke pasar, tetapi pikiranku dalam kondisi yang baik: pikiranku tidak menyimpang dari jalur yang kami telusuri. Aku mengendalikannya dengan baik. Lain waktu, ketika aku berjalan sedikit di belakang beliau – beliau berjalan cepat, tetapi aku berjalan pelan-pelan – aku melihat beliau mendatangi, celana panjang polisi bekas yang dibuang di sisi jalan. Beliau menendang celana panjang itu sepanjang jalan – aku berpikir sepanjang jalan mengenai hal ini.

Akhirnya ketika beliau mencapai pagar di sekitar kantor polisi, ia membungkuk, mengambil celana panjang dan mengikatkan di bawah jubahnya. Aku bingung. Apa yang ingin ia lakukan dengan sampah bekas seperti itu? Setelah kami kembali ke gubuk, ia meletakan celana panjang itu di tali jemuran. Aku menyapu dan lalu menyiapkan tempat duduk. Setelah kami selesai makan, aku memasuki kamarnya dan merapikan tempat tidurnya. Suatu hari beliau menegurku, beliau mengatakan aku tidak rapi dan tidak pernah menaruh barang di tempat yang tepat – tetapi beliau tidak pernah berkata kepadaku di mana tempat yang tepat itu.

Meskipun aku berusaha sebaik mungkin untuk menyenangkan beliau, ia masih bersikap keras kepadaku selama masa vassa itu. Beberapa hari kemudian celana panjang itu telah menjadi tas pundak dan ikat pinggang: aku melihatnya tergantung di tembok. Dan beberapa hari sesudahnya, beliau memberikan barang itu kepadaku untuk digunakan. Aku ambil dan melihatnya, banyak tambalan dan sulaman. Dengan semua barang bagus yang tersedia di sini, mengapa ia memberikan aku barang seperti ini?

wah, penasaran pengen baca lanjutannya...  ;D


om rico udah mulai pintar bersandiwara. :-?
gaya tulisannya makin mirip om indra. :hammer:
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Biksu Thailand ditegur karena hidup mewah
« Reply #29 on: 19 June 2013, 04:48:07 AM »

om rico udah mulai pintar bersandiwara. :-?
gaya tulisannya makin mirip om indra. :hammer:

maka les guru privat kale,
makanya cepat pintar, si murid :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

 

anything