dulu sang buddha membabarkan dhamma apa di vihara? dan dulu umat awam apa mendapatkan dhamma selalu di vihara , IMO vihara mau di bakar , mau di hilangkan , tidak perlu di permasalahkan karena apa mereka bisa menghilangkan ajaran sang buddha ? apa mereka bisa menghilangkan sifat dan jiwa kebuddhaan kita? dulu agama buddha di indonesia juga di diskriminasi tapi lihat aja semakin hilang atau semakin berkembang? tanpa vihara kita bisa melakukan puja bhakti di rumah dan dimana saja.
Anda betul bro, dulu ngak ada vihara,
tapi tujuan mereka kan mau melenyapkan agama Buddha di negaranya, kalau puja bhakti di rumah, bisa2 rumah tsb juga akan dibakar, mau dengar ceramah Biksu di Hotel ? bisa aja mereka maksa minta acaranya dibatalkan, biksu yg sedang pindapata aja dilecehkan di depan umum di tengah keramaian, (seseorang menaruh salib di kepala biksu tsb), dan disaksikan oleh orang yg lalu lalang (anda bisa lihat di youtube). saya sih ngak minta umat Buddhanya harus demo2 segala, yg penting pendidikan umat Buddhanya harus ditingkatkan, kalau banyak org dari kalangan Buddhis yg berpendidikan tinggi (Mis. jadi dokter2/pengacara/dosen2/ilmuwan2 terkenal yg memiliki kontribusi yg luar biasa terhdp kemajuan negara) Presiden dan org2 yg non Buddhis tentu akan berpikir 10X kalau mau mendiskriminasikan umat Buddha di negara tsb. Jadi solusi yg saya tawarkan di sini adalah umat Buddha di Korsel harus instropeksi diri dan meningkatkan pendidikan mereka. Kalau mayoritas umat Buddha di Korsel pintar2, mereka bisa kan mencalonkan diri jadi Presiden dan anggota parlemen, (sekarang ini kan Presiden, mayoritas menteri dan mayoritas anggota parlemen Korsel menganut agama tetangga)saya yakin kalau umat2 Buddha yg mencalonkan diri tsb berpendidikan tinggi, berotak brilian dan berpandangan visioner, mrk akan menang krn jumlah umat Buddha dan kaum Atheis kalau digabung melebihi jumlah umat sebelah. kalau Presiden dan mayoritas anggota parlemen nya menganut agama Buddha, ngak mungkin lagi dong agama Buddhanya didiskriminasi apalagi mau dilenyapkan.
Bro, perasaan agama Buddha ngak pernah didiskriminasi di Indonesia pd zaman dulu, (yg didiskriminasi itu budaya Tionghua dan agama Tao), sekolah2 negeri milik pemerintah yg banyak siswanya menganut agama Buddha kan dpt pelajaran agama Buddha.
Jumlah umat Buddha Indonesia yg ngerti ajaran Buddha bertambah ya, saya setuju, tapi umat Buddha KTP yg ngak ngerti dhamma merosot, banyak yg pindah ke agama lain, sehingga sensus terakhir menunjukan umat Buddha Indonesia jauh berkurang.
PS. Dulu Afghanistan banyak penduduknya yg beragama Buddha, tapi sekarang apa masih ada yg menganut agama Buddha ?, jadi intinya pembakaran vihara harus dipermasalahkan, kalau kita tdk mau agama Buddha lenyap dari muka bumi krn agama Buddha bisa menyadarkan org2 yg ignorance, tentunya dg cara (Salah satunya) seperti pendapat saya pribadi tsb di atas.
Kalau bro ngak mempermasalahkan pembakaran vihara, itu urusan bro ya.
Dan saya rasa ngak ada lagi yg perlu saya discuss dg bro, krn ngak bakal menemukan titik temu.
Maaf kalau ada kata2 yg kurang berkenan.
Peace.