//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!  (Read 97565 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Wirajhana

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 9
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #225 on: 13 August 2012, 03:09:34 PM »
sama kegunaannya dengan ktp hindu... mau mantap... kolom agama di ktp di kosong-in... wkwkwkkww

Yah..ngasih saran bolak balik...koq malah nyusahin..sy ber KTP hindu aja idup gw baik2 aja koq.. :)

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #226 on: 13 August 2012, 06:03:30 PM »
No bukti = hoax...sekarang kamu LIVE dengan orang ber ktp hindu, bali..dan mengatakan sebaliknya..sy adalah living proof..sedangkan anda sedang mendemonstrasikan jadi living hoax  ;D...hehehehehe

Nope. Absolutely wrong.  :P

Orang bali itu, beragama Buddha, berKTP Buddha, menjadi pejabat di salah satu kantor depag, berasal dari daerah ....... di Bali, keluarga juga di sana.  Gw tidak beberkan lebih lanjut karena kita tahu sendiri adat di Bali begitu keras, takut nanti kenapa-napa terutama keluarganya di sana.   Dulu dalam kasus yang lain pernah ada yang sampai diusir dari desa adat dan ada juga yang dilarang dikuburkan di desanya kan?

Soal pernyataan anda yang lainnya, EGP.  Emang gw pikirin. 

Up to you.  Hidup bli kumaha bli lah...  ;D

Juga nanti putra-putri anda cukup kawin di pura saja, karena kalau kawin di vihara nanti diminta KTPnya..... repot.  Vihara / majelis buddha gak mau nanti dituntut orang hindu koq berani2 ngawinkan orang hindu secara buddhis.  Musti teken surat pernyataan lagi nanti  :whistle:
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Wirajhana

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 9
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #227 on: 13 August 2012, 07:47:20 PM »
Nope. Absolutely wrong.  :P

Orang bali itu, beragama Buddha, berKTP Buddha, menjadi pejabat di salah satu kantor depag, berasal dari daerah ....... di Bali, keluarga juga di sana.  Gw tidak beberkan lebih lanjut karena kita tahu sendiri adat di Bali begitu keras, takut nanti kenapa-napa terutama keluarganya di sana.   Dulu dalam kasus yang lain pernah ada yang sampai diusir dari desa adat dan ada juga yang dilarang dikuburkan di desanya kan?

Soal pernyataan anda yang lainnya, EGP.  Emang gw pikirin. 

Up to you.  Hidup bli kumaha bli lah...  ;D

Wew, ternyata cuma rumors yg di pajang...pantes gak mampu ngasih bukti.. :) Ya saya maklumi..
tentang pernyataan gw yg lain...ya, kamu gak jangan lagi membebani pikiranmu..Lah urusan suruh nunjukin bukti sampe sekarang aja masih 0 (nol) besar...apalagi ditambahi beban urusan lain..bisa kelenger kamu ntar  :)


Juga nanti putra-putri anda cukup kawin di pura saja, karena kalau kawin di vihara nanti diminta KTPnya..... repot.  Vihara / majelis buddha gak mau nanti dituntut orang hindu koq berani2 ngawinkan orang hindu secara buddhis.  Musti teken surat pernyataan lagi nanti  :whistle:

loh katanya EGP...hidup gw gimana gw aja...koq malah jadi mikirin anak gw mo kawin di mana..
bener2 gak konsisten anda ini.

ada lagi?
« Last Edit: 13 August 2012, 07:49:24 PM by Wirajhana »

Offline Brahmanews

  • Teman
  • **
  • Posts: 94
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #228 on: 14 August 2012, 04:48:07 AM »
di forum ini, diskusinya gini semua ya? ada enggak ya, thrit yang berisi diskusi yang sehat?

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #229 on: 14 August 2012, 05:51:22 AM »
di forum ini, diskusinya gini semua ya? ada enggak ya, thrit yang berisi diskusi yang sehat?

tentunya ada !
wong anda baru, kemudian baca sedikit !
tapi protes kok seperti penguasa DC. =))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #230 on: 14 August 2012, 07:04:52 AM »
protes bagus, berarti otaknya bekerja... :))
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #231 on: 14 August 2012, 12:34:06 PM »
protes bagus, berarti otaknya bekerja... :))

atau ego-nya yang bekerja ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Brahmanews

  • Teman
  • **
  • Posts: 94
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #232 on: 14 August 2012, 04:21:28 PM »
tentunya ada !
wong anda baru, kemudian baca sedikit !
tapi protes kok seperti penguasa DC. =))

kalau ada, mana donk link nya?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #233 on: 14 August 2012, 05:47:11 PM »
Ikutan share dikit yah.

Malas dalam hal apa?  Pas di e-ktp tinggal bilang saja sama petugasnya, agama saya Buddha.  Selesai. Berat di mananya?  Lebih kepada masalah mental block anda saja.
Kalau saya soal ini bukan masalah 'mental block', tapi memang tidak merasa ada pengaruh apa2 dalam ganti 'status'.


Quote
Di Indonesia dan negara2 pada umumnya,  you're nothing but statistic.
Buddha's teaching is about what you do, not about 'your position in statistic'. Kecuali jika misalnya perlu dukungan statistik untuk kemudahan birokrasi (contohnya untuk bangun vihara, di area sekitar perlu x warga beragama Buddha, dan pada saat itu masih kurang), maka saya tidak masalah 'merepotkan diri' jadi Buddhis.


Quote
Anda adalah komponen dari data statistic, dan dengan data statistik pemerintah akan (antara lain):  Alokasi anggaran depag (rumah ibadah, sarana prasarana, dll).
Kalau jumlah anda di statistik agama kecil, alokasi anggaran juga kecil.  Mungkin di Bali dan daerah tertentu lain anda tidak bisa melihat kenyataan ini.  Tapi kalau anda bisa keluar dari sikon tempat anda tinggal,  melihat daerah lain di mana umat Buddha secara statistic sangat minor, maka kenyataannya lain. 
Ini seperti sebelumnya, kalau memang bisa berarti, tidak masalah dilakukan. Tapi sejujurnya melihat 'wajah' Buddhisme di Indonesia, kalau bisa saya justru pilih 'bukan Buddhis'.


Quote
Bisakah dibayangkan bahwa kalau populasi buddhis cuma 0.5% maka anggaran pemerintah daerah untuk anda juga cuma 0.5% bahkan kenyataan biasanya lebih kecil daripada itu?

Di Bali mungkin pas Waisak kalangan buddhis melihat poster Selamat Waisak di mana2, bahkan dari organisasi dan departemen pemerintah.  Tapi sekali lagi, di tempat yang kehadiran buddhisnya sangat minor bahkan hampir tidak eksis, tidak ada hal2 semacam itu.  Anda dianggap tidak ada.  Dharmasanti Waisak pun kepala daerah yang diundang enggan datang, hanya mengutus seorang kabag di kantornya saja untuk mewakili.
Kembali ke topiknya, anggaran pemerintah daerah, ucapan selamat, pengakuan, dan lain-lain, apakah menjadi faktor penentu dalam kemajuan bathin?


Quote
Jumlah buddhis sesungguhnya mungkin 2-3 kali dari data di pemerintah, tapi sayang yang punya agama saja tidak sudi mengaku dan mengisi KTPnya dengan agama lain.  Mungkin masih tersisa rasa rendah diri ataupun mana (kesombongan batin) untuk sekedar mengaku beragama Buddha. 8->
Betul, kalau saya memang kadang malu ngaku Buddhis. Selain sering disalah-kaprah aliran2 tertentu (Maitreya, LSY, klenik, dan aneka aliran ajaib lainnya), juga saya belum ketemu sosok bhikkhu yang bisa saya banggakan, terutama dari sisi vinaya.


Juga nanti putra-putri anda cukup kawin di pura saja, karena kalau kawin di vihara nanti diminta KTPnya..... repot.  Vihara / majelis buddha gak mau nanti dituntut orang hindu koq berani2 ngawinkan orang hindu secara buddhis.  Musti teken surat pernyataan lagi nanti  :whistle:
Buddha tidak pernah mengajarkan 'kawin cara Buddhis'. Itu adalah perihal budaya dan Buddha tidak pernah mempermasalahkan budaya dan ritual selama seseorang memiliki pandangan benar dan juga tidak melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat (misalnya ritual pengorbanan makhluk hidup). Jadi seseorang kawin dengan adat apapun tidak akan mengubah 'kebuddhisannya' selama dia hidup dalam dhamma.

« Last Edit: 14 August 2012, 05:51:39 PM by Kainyn_Kutho »

Offline agus Suhendra

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #234 on: 14 August 2012, 07:31:35 PM »
Inti dari seseorang menjalani kehidupan adalah "CITA KASIH" dan didalam ajaran Budha salam pembuka dalam setiap pertemuan adalah: "SEMOGA SEMUA MAHLUK BERBAHAGIA" dalam doa ini tersimpan makna yang sangat luhur yaitu ajaran cinta kasih, bukan hanya kepada sesama manusia, juga hewan dan segala sesuatu yang hidup baik yang kelihatan(kasat mata) maupun yang tak kelihatan. Dan inilah ajaran BUDHA yang sangat luhur menghendaki kita mencintai semua mahluk dengan hati yang tulus.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #235 on: 14 August 2012, 07:43:09 PM »
kalau ada, mana donk link nya?

kalau anda mau pintar harus cari sendiri.
kalau dicarikan, pintarnya tidak bertambah malah bodoh yang bertambah.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #236 on: 14 August 2012, 09:57:55 PM »
Ikutan share dikit yah.
Kalau saya soal ini bukan masalah 'mental block', tapi memang tidak merasa ada pengaruh apa2 dalam ganti 'status'.

Jadi bhikkhu2 dan umat pengikut Sang Buddha dulu juga nggak perlu ngaku2 buddhis (buddhis di sini dalam arti mengikuti ajaran seorang buddha atau umat buddha).   :whistle:

Mereka kan tadinya brahmin, kalau ditanya orang bilang aja tetap brahmin, begitu?  Gak ngaruh kan.  Di bagian mana di RAPB anda baca murid Sang Buddha seperti itu?

Quote
Buddha's teaching is about what you do, not about 'your position in statistic'. Kecuali jika misalnya perlu dukungan statistik untuk kemudahan birokrasi (contohnya untuk bangun vihara, di area sekitar perlu x warga beragama Buddha, dan pada saat itu masih kurang), maka saya tidak masalah 'merepotkan diri' jadi Buddhis.

KTP kan memang untuk itu  #-o

Cuma ngisi kolom agama dengan kata "Buddha" saja anda repot.  :o

Quote
Ini seperti sebelumnya, kalau memang bisa berarti, tidak masalah dilakukan. Tapi sejujurnya melihat 'wajah' Buddhisme di Indonesia, kalau bisa saya justru pilih 'bukan Buddhis'.

Anda mencari kambing hitam soal KTP anda agamanya = lain

Quote
Kembali ke topiknya, anggaran pemerintah daerah, ucapan selamat, pengakuan, dan lain-lain, apakah menjadi faktor penentu dalam kemajuan bathin?

Kalau anda masuk hutan, bertapa dan menyendiri ya gapapa.

Tapi dalam bermasyarakat dan bernegara, perlu.  Bukan yang dipersoalkan "yang penting kemajuan batinnya".

Quote
Betul, kalau saya memang kadang malu ngaku Buddhis. Selain sering disalah-kaprah aliran2 tertentu (Maitreya, LSY, klenik, dan aneka aliran ajaib lainnya), juga saya belum ketemu sosok bhikkhu yang bisa saya banggakan, terutama dari sisi vinaya.

Justru kewajiban anda untuk meluruskan anggapan yang keliru di masyarakat, bukan malah bersembunyi dalam tempurung dengan mengganti agama di KTP.  Kura2 dalam perahu.

Quote
Buddha tidak pernah mengajarkan 'kawin cara Buddhis'. Itu adalah perihal budaya dan Buddha tidak pernah mempermasalahkan budaya dan ritual selama seseorang memiliki pandangan benar dan juga tidak melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat (misalnya ritual pengorbanan makhluk hidup). Jadi seseorang kawin dengan adat apapun tidak akan mengubah 'kebuddhisannya' selama dia hidup dalam dhamma.

Lantas dengan demikian apakah anda mau kawin secara hindu, kr1sten, atau 15lam ?

Kemudian pas upacara kawinnya anda baca doanya secara agama itu, dan minta restu dari mahkluk adikuasanya?  [-X

Maaf, IMHO semua yang di atas naive sekali.  8-}
« Last Edit: 14 August 2012, 10:00:54 PM by sanjiva »
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #237 on: 14 August 2012, 11:09:14 PM »
Lantas dengan demikian apakah anda mau kawin secara hindu, kr1sten, atau 15lam ?

Kemudian pas upacara kawinnya anda baca doanya secara agama itu, dan minta restu dari mahkluk adikuasanya?  [-X

Maaf, IMHO semua yang di atas naive sekali.  8-}
ya memang kenapa? naive?
saya diberkati di gereja, ikut katekisasi, berarti aye kr****n, ga boleh ya bagi budis? haram?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #238 on: 14 August 2012, 11:12:53 PM »
ya memang kenapa? naive?
saya diberkati di gereja, ikut katekisasi, berarti aye kr****n, ga boleh ya bagi budis? haram?

Kawinnya sesudah apa sebelum menganut buddhis?
Ikut katekisasinya sesudah apa sebelum menganut buddhis?

Kalau sesudah menganut buddhis, apa alasan anda ikut kedua ritual di atas?  Untungnya apa buat anda?
Apa itu bukan naive?
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #239 on: 14 August 2012, 11:14:19 PM »
emangnya Ryu Buddhist?