//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pembuktian dalam Buddhisme  (Read 151674 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #270 on: 06 August 2007, 12:31:57 AM »
bro momod, OOT sedikit ya...

bro Tan, kayaknya salah make quote tuh, perhatikan aja tanda [qu0te]...[/qu0te], nah tulisan orang lain ada didalam quote, nah kalo kita mau insert Komentar, bisa diluar batas itu, bisa sebelumnya [qu0te] atau sesudahnya [/qu0te]


NB: perhatikan tanda slash (/)

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #271 on: 06 August 2007, 12:37:15 AM »
bro momod, OOT sedikit ya...

bro Tan, kayaknya salah make quote tuh, perhatikan aja tanda [qu0te]...[/qu0te], nah tulisan orang lain ada didalam quote, nah kalo kita mau insert Komentar, bisa diluar batas itu, bisa sebelumnya [qu0te] atau sesudahnya [/qu0te]


NB: perhatikan tanda slash (/)

TAN:

Iya tuh ada kesalahan teknis sedikit. Thanks.

Metta,

Tan

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #272 on: 06 August 2007, 12:46:47 AM »
Ada cerita sedikit mengenai orang yang suka mengedarkan gambar porno.

Di Hongkong ada pasangan suami istri yang gemar mengedarkan film2 porno. Mereka memiliki seorang anak gadis yang terbelakang mental. Suatu kali mereka mendapati bahwa anak gadisnya itu hamil. Mereka bingung bagaimana mungkin anak gadis mereka yang tidak pernah berhubungan dengan pria bisa hamil seperti itu. Ternyata setelah diusut, salah seorang kawan mereka bertandang ke rumah mereka saat pasangan suami istri itu sedang tidak ada di rumah. Ia lalu melihat tumpukan videa porno dan menyetelnya. Karena terangsang maka ia akhirnya melampiaskannya pada anak gadis orang itu yang terbelakang mental, dimana hal ini terjadi beberapa kali.

Saya tidak tahu apakah itu merupakan akibat kamma atau bukan, tetapi yang pasti berdasarkan contoh di atas mengedarkan sesuatu yang bertentangan dengan moralitas bukan tindakan yang baik, karena berpotensi merugikan diri sendiri (misalnya dipenjara) atau bagi yang punya anak jelas sekali pengaruhnya tidak baik. Suami istri itu menyesal pun sudah terlambat. Jadi saya melihat bahwa kamma sebenarnya erat hubungannya dengan sila. Sila atau aturan moralitas dibuat pasti ada sebabnya, dan bila dilanggar lebih banyak merugikannya ketimbang menguntungkannya.

Buddhadharma mengajarkan bahwa hawa nafsu keinginan bila dipuaskan akan menuntut lebih banyak gratifikasi. Ini adalah hukum psikologi yang nyata. Oleh karena itu, dalam Buddhisme Tantrayana kita mempersembahkan permata pengabul keinginan, dalam artian kita melepas tanha. Permata pengabul keinginan meskipun didambakan setiap orang, jelas tidak dapat membuat manusia bahagia, karena keinginan itu tidak ada batasnya. Bila satu keinginan terkabul, maka sudah menunggu sederetan keinginan lainnya. Apakah manusia akan berbahagia? Jawabnya tidak pernah!

Memotong tanha berarti memotong dukkha, inilah intisari Empat Kebenaran Mulia yang diajarkan Buddha di Taman Rusa. Inilah sumbangsih Buddhisme bagi dunia.

Metta,

Tan

 

anything