//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pembuktian dalam Buddhisme  (Read 151690 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #30 on: 18 July 2007, 11:31:34 AM »
Hmm, Lanjut  ;D ;D ;D ;D

Ngomong2 kalau bisa jangan terlalu panjang balasnya report dan susah.  :)
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam.

Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:

   1. Karakterisasi (observasi dan pengukuran)
   2. Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil observasi dan pengukuran)
   3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
   4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
Disana tidak dikatakan itu fisika bukan? Jadi selama memenuhi unsur2 diatas dapat orang menganggap sebagai ilmiah sah2 saja. Termasuk agama samawi jika memenuhi.

Baca: http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
disana fisika hanya sebagian dari ilmu alam ada ilmu alam yang lain.

Contoh yang anda kemukakan yang pertama sudah tidak valid. Ilmuwan sudah membuktikannya dan tidak setiap orang yang berdoa itu sembuh jadi apa hubungannya dengan Tuhan?
Contoh kedua mungkin valid jika 100 th yang lalu karena sekarang hal seperti itu sudah wajar seperti pelangi sudah dapat dijelaskan atau mungkin perlu cek mata.  ;D ;D

Contoh ke tiga baru cukup menarik. pada kesimpulan god its exists itu tidak nyambung seharusnya   Alam semesta ada karena sebab. Jika anda menyebutnya Tuhan tergantung pada pengertian Tuhan. Jika Tuhan sebagai sebuah Mahluk yang maha XXX maka perkataan itu sudah dapat disanggah.

Nah anda sudah mengatakan bahwa tidak diakui secara nyata pun bisa dianggap ilmiah.
Umur Mumy saja tidak ada yang tau kapan tanggal lahirnya apalagi bumi. Paling cuma bilang umur bumi xxx tahun tapi karena adanya prediksi dan eksperimen hal tersebut diakui sebagai ilmiah.
Selama persyaratan diatas terpenuhi itu dapat dikatakan ilmiah.

Saya rasa anda sudah memahami perbedaannya kepercayaan Buddhis dan yang lainnya jadi untuk apa anda tanya dengan saya perbedaannya.
Memang tapi setelah di analisa(Dipikirkan) baru dipercaya akan mempunyai keakuratan yang lebih tinggi dari pada hanya mengunakan perasaan.

Kalau soal2 tavatimsa, asura, dan alam lainnya memang tidak dapat dipikirkan jadi kalau tidak dapat dipercaya ya terserah.
tapi Nibana masih dapat di prediksi karena pengertian Buddhis Nibana itu bukan alam gaib atau alam surga jadi masih dalam jangkauan.

kalau Tuhan sebagai Mahluk yang XXX sudah disangkal sendiri oleh kitab sucinya jadi sudah terbukti.

Jangan Menyerah begitu saja. Forum akan semakin ramai jika ada perdebatan bukan begitu?
Kalau pendapat sama semua bukan tidak menarik?

regards

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #31 on: 18 July 2007, 11:34:24 AM »
"Pembelajaran Terjadi Karena ada Perbedaan" TM
There is no place like 127.0.0.1

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #32 on: 18 July 2007, 11:38:11 AM »
Quote
Ngomong2 kalau bisa jangan terlalu panjang balasnya report dan susah.  Smiley
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam.

 :-t  wah, gajah di seberang pulau tampak, semut di pelupuk mata tidak tampak  ^-^

Quote
"Pembelajaran Terjadi Karena ada Perbedaan" TM

set dah ada TM-nya...  :??

saya juga punya kk...

"Perbedaan akan menimbulkan pembelajaran" TM - 7th  ^-^

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #33 on: 18 July 2007, 11:40:33 AM »
 :)) anak DKV emang kreatip   (*)
There is no place like 127.0.0.1

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #34 on: 18 July 2007, 11:47:35 AM »
loh, masih ngomongin 3 macam argumen itu? ngerti sarkasme gak bang?  :o :o :o

http://en.wikipedia.org/wiki/Sarcasm
Sarcasm from Greek ????????? (sarkasmos), 'mockery, sarcasm' is sneering, jesting, or mocking at a person, situation or thing. It is strongly associated with irony, with some definitions classifying it as a type of verbal irony intended to insult or wound[1] — stating the opposite of the intended meaning, e.g. using "that's fantastic" to mean "that's awful".

It is used mostly in a humorous manner, and is expressed through vocal intonations such as over-emphasizing the actual statement or particular words. Use of sarcasm is sometimes viewed as an expression of concealed anger[2], annoyance and/or ignorance.

perdebatan bisa menarik kalo saling mengerti yg diomongin. saya kehabisan energi menjelasin sesuatu yg gak esensial kayak di atas...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #35 on: 18 July 2007, 01:00:05 PM »
Hehehe,

Yup, Benar juga sebenarnya mau pendek tapi pas terakhir lihat jadi panjang.   :??
Secara pribadi saya tidak mau ikut campur tentang pendapat pribadi.
Hasil akhir terserah pendapat pribadi dan tidak ada maksud menghina.  :)
Tapi forum kelihatan lebih seru kalau ada perbedaan pendapat makanya saya lanjutkan terus.  ;D ;D ;D
Sama seperti sepak bola kalau gak ada event ya membosankan.  ;D ;D ;D
Lagi pula sekalian meningkatkan jumlah posting.  :)) :)) :))

regards.

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #36 on: 18 July 2007, 01:12:52 PM »
ada event juga membosankan...

hanya melihat 22 orang aneh kejar"an satu buah bola, eh ketika dah dapet malah ditendang lagi... bukankah itu aneh...  :P

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #37 on: 18 July 2007, 01:27:58 PM »
Bukan event seperti itu.
Kalau sepak bola pada saat mau merebut bola yang satu nyundul bola yang satu mau nendang bola.
Cukup menegangkan bukan kalau bola gak kena wah bisa kena kepala orang.  >:D
Ada lagi event dimana kungfu terlibat itu baru menarik.  >:D  ;D ;D ;D

regards.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #38 on: 18 July 2007, 07:42:52 PM »
Belief tidak sama dengan percaya, tidak sama dengan iman. Percaya dan Iman tidak memerlukan bukti apapun.
Belief = keyakinan. Dan keyakinan diperlukan bukti.

Logika tidak identik dengan sains.

Bhante Brahmavamso menjelaskan bahwa sains modern kadang kala mengingkari patokan-patokan yang ia tetapkan sendiri. Dan pengukur dalam sains kadang kala berubah-ubah. Sains modern sampai sekarang belum bisa menetapkan ukuran mengenai kematian. (adanya kasus orang yang telah dinyatakan mati secara medis tetapi bangkit lagi)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #39 on: 18 July 2007, 09:15:08 PM »
Belief tidak sama dengan percaya, tidak sama dengan iman. Percaya dan Iman tidak memerlukan bukti apapun.
Belief = keyakinan. Dan keyakinan diperlukan bukti.



mengapa percaya dan iman tidak bisa dibuktikan atau tidak memerlukan bukti ?
mengapa belief/keyakinan perlu dibuktikan ?



Logika tidak identik dengan sains.

Bhante Brahmavamso menjelaskan bahwa sains modern kadang kala mengingkari patokan-patokan yang ia tetapkan sendiri. Dan pengukur dalam sains kadang kala berubah-ubah. Sains modern sampai sekarang belum bisa menetapkan ukuran mengenai kematian. (adanya kasus orang yang telah dinyatakan mati secara medis tetapi bangkit lagi)


Apakah Buddhism identik dengan logika ? karena kecendrungan lebih ke arah penalaran manusia terhadap suatu hal.

Apakah Buddhism mencakupi science ? atau sebaliknya Apakah Science mencakupi Buddhism ?

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #40 on: 18 July 2007, 10:02:29 PM »
mengapa percaya dan iman tidak bisa dibuktikan atau tidak memerlukan bukti ?
mengapa belief/keyakinan perlu dibuktikan ?

Sdr. Dhanuttono, saya tidak mengatakan percaya dan iman tidak bisa dibuktikan, tetapi tidak memerlukan bukti. Karena percaya dan iman tidak terdapat penyelidikan lebih lanjut dan bukti sebagai hasilnya. Contoh: ketika teman kita mengatakan bahwa tadi ia melihat kecelakaan kereta api dan setelah mendengar kisahnya kita langsung meng-iya-kan dan menerimanya, menganggapnya sebagai benar apa adanya, tanpa penyelidikan lebih lanjut maka kita disebut percaya padanya. Ini disebut rasa percaya atau iman.

Berbeda dengan keyakinan. Setelah mendengar kisah dari teman tersebut, kemudian kita menindaklanjuti dengan menyelidiki apakah benar atau tidak, melihat ada atau tidak kecelakaan tersebut, dls. Dan baru kemudian setelah ada fakta bahwa misalnya ada kereta api yang menabrak truk, dan kita baru meng-iya-kan dan menerimanya, maka ini disebut keyakinan. Keyakinan adalah sesuatu yang pasti, jadi butuh hal-hal yang sebenarnya terjadi, misalnya fakta.

Apakah Buddhism identik dengan logika ? karena kecendrungan lebih ke arah penalaran manusia terhadap suatu hal.

Apakah Buddhism mencakupi science ? atau sebaliknya Apakah Science mencakupi Buddhism ?

Apakah Buddhism identik dengan logika ? tidak juga.
Seperti yang anda katakan bahwa merupakan kecendrungan lebih ke arah penalaran manusia terhadap suatu hal. Dalam pandangan saya, ketika manusia sudah mengetahui hakikat segala fenomena, maka semuanya menjadi logis bagi dirinya, sesuai dengan nalarnya. Tapi bagi mereka yang belum mengetahui hakikat segala fenomena maka ada beberapa fenomena yang tidak masuk akal bagi dirinya.

Apakah Buddhism mencakupi science ? atau sebaliknya Apakah Science mencakupi Buddhism ? Saya rasa tidak keduanya. Buddhisme dan sains adalah saling melengkapi.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #41 on: 18 July 2007, 10:54:48 PM »

Sdr. Dhanuttono, saya tidak mengatakan percaya dan iman tidak bisa dibuktikan, tetapi tidak memerlukan bukti. Karena percaya dan iman tidak terdapat penyelidikan lebih lanjut dan bukti sebagai hasilnya. Contoh: ketika teman kita mengatakan bahwa tadi ia melihat kecelakaan kereta api dan setelah mendengar kisahnya kita langsung meng-iya-kan dan menerimanya, menganggapnya sebagai benar apa adanya, tanpa penyelidikan lebih lanjut maka kita disebut percaya padanya. Ini disebut rasa percaya atau iman.

Berbeda dengan keyakinan. Setelah mendengar kisah dari teman tersebut, kemudian kita menindaklanjuti dengan menyelidiki apakah benar atau tidak, melihat ada atau tidak kecelakaan tersebut, dls. Dan baru kemudian setelah ada fakta bahwa misalnya ada kereta api yang menabrak truk, dan kita baru meng-iya-kan dan menerimanya, maka ini disebut keyakinan. Keyakinan adalah sesuatu yang pasti, jadi butuh hal-hal yang sebenarnya terjadi, misalnya fakta.


percaya atau iman, merupakan hal yg menggugah perasaan dan pikiran kita ketika kita di hadapkan pada suatu hal/kejadian dan menuntut kita untuk menerimanya.

keyakinan, merupakan hasil dari suatu proses pembuktian lebih lanjut atas suatu hal/kejadian secara sistematis/logis dan tidak menuntut kita untuk menerimanya.

nah, Buddhism sendiri menuntut kita ke arah mana ? jika jawabannya adalah keyakinan, maka ada hal didalam Buddhism sendiri yg tidak bisa kita buktikan/tindak lanjuti secara sistematis/logis dan bagaimana cara kita untuk melewati/menghadapi batasan tersebut ?

mohon sharingnya  _/\_



Apakah Buddhism mencakupi science ? atau sebaliknya Apakah Science mencakupi Buddhism ? Saya rasa tidak keduanya. Buddhisme dan sains adalah saling melengkapi.


wah jawaban yg mantap   ^:)^

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #42 on: 18 July 2007, 11:27:22 PM »
wuiw topic ini keren banget :D .. sip sip .... 1 topic yg bikin aku baca dari siang sampe malam di dhammacitta :D

mau ikutan nimburung dikit neh ...
kalo mengenai deva dll
Quote from: elsol
Dewa itu menurut loe ada gk? apakah berdasarkan belief? oh itu kalo loe emank iyah kale yak!! but kalo bagi gw Dewa itu dah gw buktikan! emank gw gk pernah liat sendiri kalo dewa itu ada..

hmmm kalo dari pendapat seperti ini agak sulit diterima jg ..
di tetangga2 jg banyak yg bilang ..si a bisa bahasa malaekat ... dia lagi kongkow ama si malaekat Xxx (emang ada malaikat xxx xixixixixixixi kerja nya mbokep molo ntar kekekekekeke), kecuali tula rasain sendiri liat itu deva ..

Quote from: morpheus

anda betul, tapi demikian juga dengan "analisa" suatu musibah akibat karma. mungkin itu rasa bersalah, mungkin itu psikologis, mungkin kebetulan... tidak membuktikan adanya hukum karma. kita sebagai buddhis cuman percaya (bukan tahu) bahwa itu adalah hasil karma. apakah beda?


------------------------

sekali lagi, saya tidak mempermasalahkan prinsip ehipassiko ataupun cara berpikir buddhis.
jangan salah mengerti dengan point saya sejak awal.

bisakah saya simpulkan dari tulisan anda di atas bahwa sampai saat ini belief agama buddha cuman bisa dianalisa (alias dipikir2in sendiri). blom ada buktinya, karenanya blom bisa dikatakan ilmiah. tul gak


kalo mengenai hukum karma ini ..kita isa pake pemikiran seperti ini kira2 ...
lo tau E=mc^2 ? rumusnya einstein ? apa kah rumus itu uda bisa di buktikan secara nyata ? jgn sulit2 buktiken ... c^2 aja masi terlalu sulit utk di terapkan di dunia ini ... tp apakah kamu percaya bahwa rumus yg diajarken oleh einstein ini ? bahkan di sekul2 pasti diajarkan ?

kondisi skrg masi lom memungkinkan utk membuktikan rumus ini .... tp who knows 100 th lagi ? begitu pulalah hukum karma ..skrg ini kondisi masi belon memungkinkan utk pembuktian ... tp setidaknya menurut tula ini hukum karma jau lebih masuk akal dan adil dari pada hukum surga neroko

menurut aku .. betul .. sampe skrg karma masi cuman percaya karena emang masi lom bisa di buktikan sama seperti rumus di atas ...
tp percaya nya ga asal percaya gitu ... (ya opo sih ngomong nya)

kira2 seperti yg dikatakan Kalyanadhammo (sulit banget nulis ini :()
Quote
Kembali soal Bumi.  Grin
Pada saat orang pertama kali menemukan teori tersebut dia tidak mempunyai bukti, dokumen bahkan dokumen tersebut dia sendiri yang membuatnya dan pada zaman dulu memang ada foto?  Grin
Tapi dia punya dasar.
Kalau seperti itu Buddhis juga ada dokumen yaitu tipitaka

kenapa ya kok kapal nya semakin jau dari bibir pantai makin cuman keliatan bendera atasnya doank (bumi bulet)
kenapa ya kok yg baru2 lair cacat, mokat, yg baik ikut mokat dll (contoh2 yg biasa di pake utk menerangkan ke tetangga)


CMIIW ... IMO dari seorang yg cuman baca2 doank
tolong di benerin kalo ada pandangan tula yg salah .....

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #43 on: 19 July 2007, 11:14:21 AM »
Belief tidak sama dengan percaya, tidak sama dengan iman. Percaya dan Iman tidak memerlukan bukti apapun.
Belief = keyakinan. Dan keyakinan diperlukan bukti.

Logika tidak identik dengan sains.

Bhante Brahmavamso menjelaskan bahwa sains modern kadang kala mengingkari patokan-patokan yang ia tetapkan sendiri. Dan pengukur dalam sains kadang kala berubah-ubah. Sains modern sampai sekarang belum bisa menetapkan ukuran mengenai kematian. (adanya kasus orang yang telah dinyatakan mati secara medis tetapi bangkit lagi)

eh, bang kelana, ini post buat saya?
saya gak tau bagian mana yg anda tanggapi...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #44 on: 19 July 2007, 12:03:24 PM »
huehueheu... coba buktikan siapa sih suppliernya emas perak berlian di alam dewata....  ;D
kalo bisa dibuktikan oleh para ilmuwan, maka saya sembah tuh ilmuwan !!!!

mengapa percaya dan iman tidak bisa dibuktikan atau tidak memerlukan bukti ?
mengapa belief/keyakinan perlu dibuktikan ?

Sdr. Dhanuttono, saya tidak mengatakan percaya dan iman tidak bisa dibuktikan, tetapi tidak memerlukan bukti. Karena percaya dan iman tidak terdapat penyelidikan lebih lanjut dan bukti sebagai hasilnya. Contoh: ketika teman kita mengatakan bahwa tadi ia melihat kecelakaan kereta api dan setelah mendengar kisahnya kita langsung meng-iya-kan dan menerimanya, menganggapnya sebagai benar apa adanya, tanpa penyelidikan lebih lanjut maka kita disebut percaya padanya. Ini disebut rasa percaya atau iman.

Berbeda dengan keyakinan. Setelah mendengar kisah dari teman tersebut, kemudian kita menindaklanjuti dengan menyelidiki apakah benar atau tidak, melihat ada atau tidak kecelakaan tersebut, dls. Dan baru kemudian setelah ada fakta bahwa misalnya ada kereta api yang menabrak truk, dan kita baru meng-iya-kan dan menerimanya, maka ini disebut keyakinan. Keyakinan adalah sesuatu yang pasti, jadi butuh hal-hal yang sebenarnya terjadi, misalnya fakta.

Apakah Buddhism identik dengan logika ? karena kecendrungan lebih ke arah penalaran manusia terhadap suatu hal.

Apakah Buddhism mencakupi science ? atau sebaliknya Apakah Science mencakupi Buddhism ?

Apakah Buddhism identik dengan logika ? tidak juga.
Seperti yang anda katakan bahwa merupakan kecendrungan lebih ke arah penalaran manusia terhadap suatu hal. Dalam pandangan saya, ketika manusia sudah mengetahui hakikat segala fenomena, maka semuanya menjadi logis bagi dirinya, sesuai dengan nalarnya. Tapi bagi mereka yang belum mengetahui hakikat segala fenomena maka ada beberapa fenomena yang tidak masuk akal bagi dirinya.

Apakah Buddhism mencakupi science ? atau sebaliknya Apakah Science mencakupi Buddhism ? Saya rasa tidak keduanya. Buddhisme dan sains adalah saling melengkapi.


 

anything