//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pembuktian dalam Buddhisme  (Read 152457 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #225 on: 31 July 2007, 11:35:43 AM »
Bila demikian, tuan yg terhormat, seseorang membunuh, mencuri, dan berzinah disebabkan kamma lampau, mereka yg mendasarkan segala sesuatu pd kamma lampau sebagai unsur penentu akan kehilangan keinginan dan usaha untuk berbuat ini dan tak berbuat itu.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #226 on: 31 July 2007, 11:41:41 AM »
Bila demikian, tuan yg terhormat, seseorang membunuh, mencuri, dan berzinah disebabkan kamma lampau, mereka yg mendasarkan segala sesuatu pd kamma lampau sebagai unsur penentu akan kehilangan keinginan dan usaha untuk berbuat ini dan tak berbuat itu.

yups, kira" kita memiliki pertanyaan yg sama...

kita gunakan contoh yg nyerempet" ma bos playboy itu lagi deh... tuh kasus jkt Mei 98, ketika para preman jadi liar n haus s*ks, trus dia memperkosa amoy", kalo kita ngikuti logika Dharmakara, berarti preman itu menikmati Kamma/Karma baiknya, memperoleh kesenangan/kenikmatan betul ? ini baru yg namanya asal-asal-an ato tebak"kan, INGAT tidak semua bisa kita arahkan ke Kamma/Karma

manusia hidup memiliki kemampuan untuk menentukan atau bisa disebut kemampuan memilih, apa yg akan ia perbuat adalah pilihan, apa yg akan ia perbuat bukan ditentukan oleh Kamma/Karma...

justru ka chow, kalo semua sudah diatur/ditentukan, membunuh, mencuri, berdusta, berzinah semua bukan pilihan kita sebagai pelaku, berarti kalo kita udah di design menjadi buruk [contoh kasus memperkosa diatas] berarti kita tidak pernah memiliki kesempatan untuk berbuat baik !

kenapa ? karena Kamma/Karma kita udah mengatur kita untuk berbuat buruk dan itu pasti serta tidak dapat diubah... wah gawat dan ka chow donk... begitu jg dengan pengertian takdir, maka tidak salah kalo dulu ada kalimat "Takdir memang kejam" ya bayangi aja sendiri, dunia telah mengatur peran setiap manusia didalamnya...
« Last Edit: 31 July 2007, 11:45:35 AM by dhanuttono »

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #227 on: 31 July 2007, 11:58:59 AM »
gelas garamnya kan masih bisa ditambah airnya dalam Buddhism, manusia sangat" mempunyai free will... jadi meski nimbun garam seberapa banyak pun di kehidupan lampau, takaran itu bukan harga mati, masih bisa ditambah garam ato air lagi...

sedangkan takdir? silahkan duduk diam menunggu jalannya rencana...  ;D

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #228 on: 31 July 2007, 12:13:20 PM »
gelas garamnya kan masih bisa ditambah airnya dalam Buddhism, manusia sangat" mempunyai free will... jadi meski nimbun garam seberapa banyak pun di kehidupan lampau, takaran itu bukan harga mati, masih bisa ditambah garam ato air lagi...

sedangkan takdir? silahkan duduk diam menunggu jalannya rencana...  ;D

ehm... gimana mau nambah air ke kolam garam? sedangkan kita dikondiskan oleh Kamma/Karma untuk berbuat jahat trus, kapan bisa berbuat baik trus ? nah loh... [mikir grak  ???]

apakah yg akan kita lakukan, yg menjadi keputusan atas pilihan kita : telah dikondisikan oleh Kamma/Karma ? kalo jawabannya adalah "ya" maka ga ada beda ma takdir, kecuali beda pelakunya aja, takdir dilakukan Mr. T kalo Kamma/Karma telah kita design di masa lalu... tetap aja sama n jd ka chow, menodai konsep Kamma/Karma  #-o

kalo diam n duduk nunggu, bakal sama aja... kita kan ga mungkin terlepas dari Kamma/Karma, betul ? jd kita telah dikondisikan membunuh, mencuri, berzinah, berbohong... kita ga bisa menghindar, berarti itu yg akan dan pasti kita lakukan... betul ? itu jika ada yg mengatakan bahwa apa yg akan kita lakukan telah dikondisikan oleh Kamma/Karma...

sama halnya dengan bos playboy dan preman yg memperkosa amoy" tragedi Mei 98, mereka menikmati kenikmatan s*ks, karena telah dikondisikan oleh Kamma/Karma untuk memetik buah Kamma/Karma baiknya dunk ? ka chow... ka chow...  #-o
« Last Edit: 31 July 2007, 12:26:13 PM by dhanuttono »

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #229 on: 31 July 2007, 12:22:49 PM »
yakh, si boss...
aye kan kaga bilang karma masa lalu itu absolut menentukan kehidupan sekarang...
tadi pan ente nanya kalo karma masa lalu ditentukan sapa, ya dari perbuatan sendiri... takdir ya KONON katanya dari sang pencipta...

karena kita punya pikiran dan KESADARAN, aka semestinya bisa nambah air ke dalam gelas...

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #230 on: 31 July 2007, 12:46:42 PM »
hueheuheuehue..... kalo gitu si Hugh Hefner berbuat karma baik tidak ya??
lagi pula anda tidak menjawab hukum karma hugh hefner..??
duh... masih si boss playboy yah... ?
Penasaran buanget sama si boss playboy ?

Ya udah... negh gw jawab...
Percaya sukur... kaga percaya sukur...

"HH. berkondisi untuk menjadi boss playboy"

kondisi yg bagaimana ?
1. Memanfaatkan Kesempatan sewaktu tidak ada majalah dewasa yg populer
2. Lingkungan (peraturan) yg mendukung adanya majalah dewasa
3. Relasi yang kuat
4. Pandai merayu perempuan dan laki-laki untuk dijadikan relasi
5. Punya modal (ataupun relasi)
6. etc... etc... etc...

1~5 saling berhubungan satu sama lain...

Itulah Hukum Kamma...
Apa Sebab yg dia tanam sampai bisa punya Relasi kuat ?
Relasi yg mau menjadi editor, investor, fotografer, model, dll...

Mungkin dia menanamkan "Keramahan",
atau juga... menyebarkan "Ketakutan"

untuk lebih jelasnya sebaiknya hubungi H.H.
Namun... pasti dan tentunya...
Ada sebab yg tertanam, sehingga kondisi berakibat seperti apa dia sekarang

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #231 on: 31 July 2007, 12:48:42 PM »
iya2.. nih.. gimana nih.. tolong dilogika dong.. bagaimana nih si hugh hefner bikin karma baik tidak ya?? apa gara2 dia suka memuaskan nafsu cowok sehingga vipaka-nya adalah bersenang2 dengan banyak cewek dan kaya raya?? ...  >:D >:D >:D >:D >:D  >:D >:D >:D >:D

Bila demikian, tuan yg terhormat, seseorang membunuh, mencuri, dan berzinah disebabkan kamma lampau, mereka yg mendasarkan segala sesuatu pd kamma lampau sebagai unsur penentu akan kehilangan keinginan dan usaha untuk berbuat ini dan tak berbuat itu.

yups, kira" kita memiliki pertanyaan yg sama...

kita gunakan contoh yg nyerempet" ma bos playboy itu lagi deh... tuh kasus jkt Mei 98, ketika para preman jadi liar n haus s*ks, trus dia memperkosa amoy", kalo kita ngikuti logika Dharmakara, berarti preman itu menikmati Kamma/Karma baiknya, memperoleh kesenangan/kenikmatan betul ? ini baru yg namanya asal-asal-an ato tebak"kan, INGAT tidak semua bisa kita arahkan ke Kamma/Karma

manusia hidup memiliki kemampuan untuk menentukan atau bisa disebut kemampuan memilih, apa yg akan ia perbuat adalah pilihan, apa yg akan ia perbuat bukan ditentukan oleh Kamma/Karma...

justru ka chow, kalo semua sudah diatur/ditentukan, membunuh, mencuri, berdusta, berzinah semua bukan pilihan kita sebagai pelaku, berarti kalo kita udah di design menjadi buruk [contoh kasus memperkosa diatas] berarti kita tidak pernah memiliki kesempatan untuk berbuat baik !

kenapa ? karena Kamma/Karma kita udah mengatur kita untuk berbuat buruk dan itu pasti serta tidak dapat diubah... wah gawat dan ka chow donk... begitu jg dengan pengertian takdir, maka tidak salah kalo dulu ada kalimat "Takdir memang kejam" ya bayangi aja sendiri, dunia telah mengatur peran setiap manusia didalamnya...

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #232 on: 31 July 2007, 12:54:36 PM »
iya benar.. karena sebab  hugh hefner hobbi "memuaskan" dan "membahagiakan" kaum adam maka akibatnya: kehidupannya "terpuaskan" dan "terbahagiakan".. kaya raya... punya mansion berisi cewek2 muda dan cantik.. kalau begitu kesimpulannya hugh hefner berbuat karma baik...  >:D >:D >:D >:D >:D >:D


He took it too hard boy...

Ga bisakah berpikir simple aja karma adalah hukum sebab dan akibat...

gw kemaren dah tanya apakah ada suatu perbuatan tanpa sebab dan tanpa akibat di dunia ini?
itu cukup menjelaskan teori hukum karma bisa dibuktikan...

ndak digubris aku  :??

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #233 on: 31 July 2007, 12:55:25 PM »
hueheuheuehue..... kalo gitu si Hugh Hefner berbuat karma baik tidak ya??
Tidak ada apapun yg baik...
Tidak ada apapun yg jahat...

Semua tergantung dari mana anda menilai...
Bijaklah dalam bertindak...

Jikalau menurut anda mengumbar Nafsu Sex adalah baik,
Maka silahkan...
Tiada ada siapapun berhak melarang anda,

Karena anda sedang menanam sebab yg menurut anda baik...
Namun...
Jangan kecewa kalau ternyata suatu saat anda juga mendapatkan kebaikan yg serupa
contoh... Kerabat anda sendiri yg menjadi korban Nafsu Sex

--

Saya pribadi memilih untuk tidak menanam sebab apapun...
« Last Edit: 31 July 2007, 01:00:38 PM by Kemenyan »

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #234 on: 31 July 2007, 12:56:21 PM »
Quote
iya2.. nih.. gimana nih.. tolong dilogika dong.. bagaimana nih si hugh hefner bikin karma baik tidak ya?? apa gara2 dia suka memuaskan nafsu cowok sehingga vipaka-nya adalah bersenang2 dengan banyak cewek dan kaya raya?? ...  Evil Evil Evil Evil Evil  Evil Evil Evil Evil

dilogikakan? maksudnya ditebak"? kok doyan maen tebak"an seh... udah dari kemaren suruh nanya langsung ke Hugh Hefner nya elo kaga mau... mana tau diundang ke mansionnya, karma baek lo berbuah lho  ^-^

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #235 on: 31 July 2007, 01:03:15 PM »
akhirnya ada orang yang sadar bahwa melogika hukum karma itu tidak ada bedanya dengan maen tebak-tebakan...  :-* :-* :-*
Quote
iya2.. nih.. gimana nih.. tolong dilogika dong.. bagaimana nih si hugh hefner bikin karma baik tidak ya?? apa gara2 dia suka memuaskan nafsu cowok sehingga vipaka-nya adalah bersenang2 dengan banyak cewek dan kaya raya?? ...  Evil Evil Evil Evil Evil  Evil Evil Evil Evil

dilogikakan? maksudnya ditebak"? kok doyan maen tebak"an seh... udah dari kemaren suruh nanya langsung ke Hugh Hefner nya elo kaga mau... mana tau diundang ke mansionnya, karma baek lo berbuah lho  ^-^

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #236 on: 31 July 2007, 01:05:57 PM »
sebentar.. tolong dipertimbangkan:
1. ada orang yang suka mencuri walaupun dia berkecukupan secara ekonomi (kleptomania)
2. ada orang yang memang memiliki watak suka berkelahi, dan pemarah,
3. setiap manusia memiliki tingkat intelektual yang berbeda-beda dan hobi yang berbeda-beda pula...
...dst.....

nah seberapa besar free will itu???

gelas garamnya kan masih bisa ditambah airnya dalam Buddhism, manusia sangat" mempunyai free will... jadi meski nimbun garam seberapa banyak pun di kehidupan lampau, takaran itu bukan harga mati, masih bisa ditambah garam ato air lagi...

sedangkan takdir? silahkan duduk diam menunggu jalannya rencana...  ;D

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #237 on: 31 July 2007, 01:21:19 PM »
Quote
akhirnya ada orang yang sadar bahwa melogika hukum karma itu tidak ada bedanya dengan maen tebak-tebakan...  Kiss Kiss Kiss

lo nanya tentang Hugh Hefner uda jelas tebak"an... kecuali ada yang bener" kenal dan tau kehidupan Hefner dsini

nanya yang realistis dikit boss...

gw da bilang ga usah susah", hukum karma = hukum sebab akibat
gw nanya lagi deh, (mungkin terlewat ama loe)...

ada ga perbuatan di dunia ini yang tanpa sebab atau akibat?
kalo ada sebutkan...

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #238 on: 31 July 2007, 01:28:33 PM »
Quote
sebentar.. tolong dipertimbangkan:
1. ada orang yang suka mencuri walaupun dia berkecukupan secara ekonomi (kleptomania)
2. ada orang yang memang memiliki watak suka berkelahi, dan pemarah,
3. setiap manusia memiliki tingkat intelektual yang berbeda-beda dan hobi yang berbeda-beda pula...
...dst.....

nah seberapa besar free will itu???

seberapa besar pastinya, saya jujur tidak tau...
tapi selama masih sanggup berbuat apa yang baik bagi diri sendiri dan orang lain, ya lakukan saja semaksimal mungkin...

maap... maksudnya 3 pernyataan itu kaitannya dengan free will apa ya... mohon diperjelas biar kaga salah" lagi mengingat kejadian beberapa hari ini...  :P

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #239 on: 31 July 2007, 01:33:25 PM »
iya2... emang semua terjadi karena sebab dan akibat.. tapi yang bener-bener kita tahu itu cuma akibatnya saja.... sedangkan sebab itu sendiri masih gelap.... kalau kita mencari penyebab dari segala sesuatu baik dari segi logis maupun pembuktian: pada awalnya "tebak-tebak"-an.... bisa benar bisa tidak...
lantas bila ada seseorang sudah menemukan penyebab dari segala sesuatu... apakah kita perlu re-invent the wheel? mencari lagi dan membuktikan lagi? karena itu beriman kepada seseorang yang sudah menemukan penyebab dari segala sesuatu adalah penting.

Kata Sang Buddha: "seperti seseorang yang terkena panah beracun lalu bertanya siapa yang memanah saya, berasal dari suku mana, dsb...dsb.... , racun itu akan membunuh dahulu sebelum pertanyaan itu terjawab..."