Bila demikian, tuan yg terhormat, seseorang membunuh, mencuri, dan berzinah disebabkan kamma lampau, mereka yg mendasarkan segala sesuatu pd kamma lampau sebagai unsur penentu akan kehilangan keinginan dan usaha untuk berbuat ini dan tak berbuat itu.
yups, kira" kita memiliki pertanyaan yg sama...
kita gunakan contoh yg nyerempet" ma bos playboy itu lagi deh... tuh kasus jkt Mei 98, ketika para preman jadi liar n haus s*ks, trus dia memperkosa amoy", kalo kita ngikuti logika Dharmakara, berarti preman itu menikmati Kamma/Karma baiknya, memperoleh kesenangan/kenikmatan betul ? ini baru yg namanya asal-asal-an ato tebak"kan, INGAT tidak semua bisa kita arahkan ke Kamma/Karma
manusia hidup memiliki kemampuan untuk menentukan atau bisa disebut kemampuan memilih, apa yg akan ia perbuat adalah pilihan, apa yg akan ia perbuat bukan ditentukan oleh Kamma/Karma...
justru ka chow, kalo semua sudah diatur/ditentukan, membunuh, mencuri, berdusta, berzinah semua bukan pilihan kita sebagai pelaku, berarti kalo kita udah di design menjadi buruk [contoh kasus memperkosa diatas] berarti kita tidak pernah memiliki kesempatan untuk berbuat baik !
kenapa ? karena Kamma/Karma kita udah mengatur kita untuk berbuat buruk dan itu pasti serta tidak dapat diubah... wah gawat dan ka chow donk... begitu jg dengan pengertian takdir, maka tidak salah kalo dulu ada kalimat "Takdir memang kejam" ya bayangi aja sendiri, dunia telah mengatur peran setiap manusia didalamnya...