Yang akan mendampingi kita kelak adalah calon pasangan. Bukan orang tua.
teori seh gitu.. tapi tidak semua ortu berpikiran seperti itu juga..
- ada juga ortu yang pacaran anaknya, ortunya yang menetapkan standar2 tertentu seperti tingkat kekayaan, tingkat kecerdasan anak, tingkat sosial, dll
dengan alasan jangan mau dengan orang yang belum mapan.. jadi punya title SH (susah hidup)
- ada juga orang tua karena benci sama orang tua pasangannya, menjadikan anak2 nya sebagai pion perang.
kamu gak boleh begini.. kamu gak boleh begitu..
tapi pribadi cukup bersyukur, salah satu ortu gw yaitu mama.. cukup pengertian dalam hal ini..
so lucky can be born as her son.. :') love my mom..