Iya memang benar... apakah salah jika saya memberi pendapat pribadi...? Apakah ada kesan saya mengatakan link tersebut tidak benar...? bila saya perhatikan kembali kata-kata saya diatas, saya hanya menyiratkan bahwa menurut pendapat saya, neyya puggala yang mencapai tingkat kesucian Arahat dalam seminggu sudah tidak muncul di dunia ini, sama seperti Ughatitannu dan Vipancitannu....
boro-boro Neyya Puggala seminggu.... Sekarang ini Arahat yang ada mungkin bisa dihitung dengan jari.... , sedangkan di jaman Sang Buddha mungkin puluhan ribu, atau ratusan ribu bahkan mungkin jutaan.
Bila saudara Karuna Murti telah membaca sebagian besar Sutta, mungkin baru akan mengerti mengapa demikian...
Apakah Ughatitanu dan vipancittanu masih terjadi pada saat ini, kita sendiri tidak akan tahu, karena bahkan para arahat (savaka buddha) sendiri kadang tidak bisa mengidentifikasi tingkat pencapaian arahat (savaka buddha) lainnya. Hanya seorang sammasambuddha yang bisa mengetahui DENGAN PASTI tingkat pencapaian kesucian seseorang.
Jadi menurut saya, pintu untuk ughatitanu dan vipancittanu sendiri masih terbuka. Terlalu spekulatif bila mengatakan bahwa ketika tidak adanya seorang sammasambuddha yang masih hidup didunia, hal tersebut tidak bisa terjadi.
dear dilbert,
yang saya tangkap dari ko fabian adalah bahwa pencapaian kesucian itu akan lebih sulit, sudah tidak "se-instan" pada waktu ada sammasambuddha.
kalau boleh saya ralat sedikit pernyataan ko fabian menurut pengertian saya :
menurut pendapat saya, neyya puggala, Ughatitannu dan Vipancitannu yang mencapai tingkat kesucian Arahat dalam seminggu sudah tidak muncul di dunia ini
dimana dalam hal ini ko fabian tidak meneybutkan bahwa saat tidak ada sammasambuddha, maka tidak akan ada ughatitanu dan vipancittanu
ini dikarenakan kemampuan untuk dapat melihat "kematangan batin" seseorang, hanya dapat dilakukan oleh seorang samma sambuddha........... sehingga beliau memberikan ceramah yang disesuaikan dengan tingkatan batin dari para pendengarnya......
cmiiw...........