//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Meditasi: aliran mitologi, mitos dan logos (tulisan tahun 2006)  (Read 26603 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Meditasi: aliran mitologi, mitos dan logos (tulisan tahun 2006)
« Reply #30 on: 03 July 2008, 10:10:13 PM »
Pertama-tama terimakasih kepada saudara Kelana yang dalam tulisan http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,3486.msg57112.html#msg57112 telah mengajak saya dan umat Buddhist di forum ini untuk membahas “hal meditasi” secara lebih focus. Semoga masing-masing dari pembahas bisa berpegang pada tekhnik/metode-nya masing-masing, membahas plus-minus-nya secara netral. Semua metode/tekhnik yang ada di dunia diperuntukkan bagi semua orang, tetapi tidak untuk semua orang.   


Menurut Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Meditasi) definisi Meditasi adalah:
“””””
Meditasi dalam pengertian dhyāna (Zen) merupakan aktivitas perenungan mendalam terhadap suatu tujuan. Aktivitas ini merupakan usaha antara yang membawa kesadaran menuju samadi, yaitu terserapnya kesadaran diri sebagai kesadaran terbatas ke dalam kesadaran Tuhan yang meliputi kesadaran semesta yang tak terbatas.
“””””
Dalam pembahasan saya sebelumnya yang saya maksut dengan kata meditasi tersebut adalah meditasi dalam ‘pengertian umum’(rutinitas kegiatan duduk bersila, atau posisi tiduran menopang kepala dengan tangan, dlsb yang dikondisikan secara sengaja.)

Dalam pembahasan ini kita kembalikan dulu ke pengertian menurut wikipedia sebagai pegangan untuk membahasnya.


Apakah kompatiologi adalah salahsatu jenis meditasi?
Jawab:

Kalau menurut definisi yang tertulis di wikipedia maka kompatiologi termasuk dalam kategori meditasi.


Tekhnik meditasi seperti apa yang Sdr. Vincent pernah terapkan ?
Jawab:

Tekhnik meditasi yang saya terapkan adalah dekon-kompatiologi sebagai pintu gerbang menuju kondisi “meditasi”(menurut definisi wikipedia) yang terus menerus tanpa perlu kesengajaan. Karena dekon-kompatiologi hanyalah pintu gerbang menuju kondisi meditasi yang terus menerus tanpa perlu kesengajaan maka ‘hanya perlu diikuti dua sampai tiga kali saja’(untuk pengguna) dua jam per kalinya, tetapi bagi yang ingin mendalami lebih dari sekedar pengguna tidak ada batasan berapa kali harus ikut.

Tekhnik meditasi kompatiologi adalah jalan pintas untuk mencapai kondisi “meditasi” (menurut definisi wikipedia) tetapi tidak secara instant memberikan pencapaian-pencapaian tertentu dalam meditasi tersebut, jam terbang membuat orang menjadi berpengalaman.


Kelemahan Kompatiologi?
Jawab:
Kompatiologi menjadi lemah bila berhadapan dengan: Romantisme & Robot-isasi.


Note: harap baca juga penjelasan saya tentang insting agar tidak menjadi rancu pembahasan ini. Sdr.Dade/Muh.Prabowo yang tulisannya dikutip di atas menggunakan definisi dan tatabahasa yang berbeda dengan yang saya gunakan. Klik: http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,3444.msg57078.html#msg57078 dan http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,3444.msg57080.html#msg57080 . Baca tulisan: TO: Kainyn_Kutho / Hal: Insting.

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Meditasi: aliran mitologi, mitos dan logos (tulisan tahun 2006)
« Reply #31 on: 03 July 2008, 10:13:19 PM »
koq arti meditasi versi wikipedia indo beda dengan yang gw pikir yah ???
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Meditasi: aliran mitologi, mitos dan logos (tulisan tahun 2006)
« Reply #32 on: 03 July 2008, 10:14:56 PM »
Tolok ukurnya sesuai Kalama-sutta: Apakah hal itu mengurangi lobha, dosa & moha, atau sebaliknya.

Sdr. Hudoyo, sudah lama kita tidak berdiskusi...

Setuju dengan sdr.Hudoyo. tolah ukurnya adalah "Tolok ukurnya sesuai Kalama-sutta: Apakah hal itu mengurangi lobha, dosa & moha, atau sebaliknya." pada akhirnya tolok ukurnya ada pada pribadi itu sendiri.

Ini kelemahan dan sekaligus kekuatan semua aliran berbasis "meditasi" (menurut wikipedia), termasuk juga kompatiologi. Kelemahan bisa dikurangi tetapi tidak bisa 100% dihindari.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Meditasi: aliran mitologi, mitos dan logos (tulisan tahun 2006)
« Reply #33 on: 03 July 2008, 10:17:11 PM »
koq arti meditasi versi wikipedia indo beda dengan yang gw pikir yah ???
Sdr.Edward harap menambahkan...
Meditasi menurut sdr.Edward.

saya silahkan

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Meditasi: aliran mitologi, mitos dan logos (tulisan tahun 2006)
« Reply #34 on: 03 July 2008, 10:22:54 PM »
wah merasa kurang punya 'hak' untuk menjelaskan arti meditasi sih....
Cma menurut saya "meditasi=sadar".Tidak perlu embel2 lain..
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Meditasi: aliran mitologi, mitos dan logos (tulisan tahun 2006)
« Reply #35 on: 03 July 2008, 10:42:10 PM »
wah merasa kurang punya 'hak' untuk menjelaskan arti meditasi sih....
Cma menurut saya "meditasi=sadar".Tidak perlu embel2 lain..

Saya setuju, "meditasi = sadar".

Hanya karena itu suatu kata kerja, maka juga memiliki nilai sebagai kegiatan, dan aktifitas untuk tujuan tertentu.
« Last Edit: 03 July 2008, 10:55:09 PM by vincentliong »

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Meditasi: aliran mitologi, mitos dan logos (tulisan tahun 2006)
« Reply #36 on: 03 July 2008, 10:45:53 PM »
Tentu saja sdr Vincent sulit melakukan quality control dalam mengajarkan meditasi....hanya sebatas asumsi bukan fakta yg mana sdr vincent sendiri tidak pernah mengalami meditasi itu sendiri.

Teknik mengambil minuman yg beragam warna adalah salah satu cara mengindetifikasi pikiran seseorang....hanyalah  sebatas pemahaman respon pikiran terhadap indria saja bukan mengindentifikasi pikiran, jika ya  bisakah sdr vincent menjelaskan proses terjadinya kecenderungan, proses terjadinya pikiran merespon input melalui indria? Saya ambil contoh jika seseorang memiliki pikiran cemas, mengapa itu bisa terjadi, ada berapa kombinasi kesadaran yg terjadi?, apa akar dari kecemasan itu sendiri?, bagaimana menghilangkan kecemasan seutuhnya?


Saya mengatakan saya tidak “mengalami meditasi itu sendiri” karena saya memang tidak kompeten membahas “meditasi menurut Buddha”. Sehingga bilamana saya diminta membahas ke arah tersebut sudah pasti saya kalah menguasai di wilayah tersebut dibanding anda-anda yang memang di bidangnya. Seperti kalau saya memaksa anda berbicara dalam konteks meditasinya kompatiologi.

Sejujurnya sebagai penemu & pendiri kompatiologi saya tidak pernah mengalami kompatiologi itu sendiri, tidak pernah mengalami efek instant-nya karena saya adalah kepala eksperimen yang mengatur apa yang harus dialami oleh para sukarelawan yang menjadi kelinci percobaan dalam berbagai eksperimen (tahun 2005-2006an) sebelum akhirnya merancang, merumuskan ilmu kompatiologi dengan ritual dekon-kompatiologinya. Tetapi di kompatiologi saya yang paling tahu seluk-beluknya karena saya yang merancangnya. Saya sampai hari ini seperti “bayi tua” dirawat oleh sahabat-sahabat saya karena mereka merasa mendapat manfaat dengan kompatiologi.


Tentang quality control. Mengapa saya mengkritisi quality control dalam kegiatan meditasi yang konfensional dalam menidiskusikannya dengan kompatiologi.
Jawab:

Ketika mengalami dekon-kompatiologi di tahap campur mencampur minuman ada suatu kecenderungan dimana secara tidak sadar (naluriah/instingtif) ‘orang yang meramu minuman’(pencipta) akan meramu ‘minuman’(ciptaan) yang memiliki karakter sesuai dengan latarbelakang, sejarah hidup dirinya sendiri padahal tidak ada perintah untuk meramu minuman dengan karakteristik tertentu. Biasanya saya katakan bebas mencampur semaunya. Ketika minuman tersebut dibagikan, maka para peserta yang lain baik pendekon maupun terdekon akan turut mengalami secara singkat-padat karakteristik tersebut. Kalau para peserta ini superego-nya sudah turun mendekati nol, biasanya terjadi sindir menyindir hal pribadi yang terbaca melalui meminum minuman tanpa ada yang marah, malahan itu bisa menjadi intropeksi diri dua arah. Pendekon penanggungjawab biasanya dapat melakukan penyesuaian-penyesuaian bila ada yang membahayakan, tetapi bila semua aman-aman saja maka cukup ditonton saja, ikut bermain tanpa tampak sebagai guru murid.

Ketika para pendekon baik pendekon penanggungjawab maupun pendekon-tandem pergi ke supermarket terdekat untuk membeli minuman, biasanya kita secara informal membahas pribadi orang yang kita dekon dan kaitannya dengan minuman-minuman yang cocok untuk digunakan dalam kasus tsb. Tentunya saya tidak kenal pribadi itu secara dekat tetapi saya dan para pendekon-kompatiologi (mantan terdekon-kompatiologi) dapat membaca karakter pribadi yang kaitannya dengan mekanisme insting dan naluri orang tersebut. Penyesuaian rumus minuman terhadap karakter pribadi yang kita hadapi sangat membantu untuk menyesuaikan metode dengan karakter pribadi yang dihadapi dan memperkirakan apa yang akan terjadi dengan pribadi tersebut setelah ritual tersebut selesai. Penyesuaian tersebut dilakukan untuk membuat rumusan yang dapat membuat pribadi tersebut mampu “membaca data”.

bisakah sdr vincent menjelaskan proses terjadinya kecenderungan, proses terjadinya pikiran merespon input melalui indria? Saya ambil contoh jika seseorang memiliki pikiran cemas, mengapa itu bisa terjadi, ada berapa kombinasi kesadaran yg terjadi?, apa akar dari kecemasan itu sendiri?, bagaimana menghilangkan kecemasan seutuhnya?

Sulit menjelaskan hal tsb. "Kalau seseorang meletakkan lilin yang menyala di bawah tangan saya maka ada reflek tangan saya akan menjauhi lilin tersebut." Kita bisa saja membahas hal tsb dan berusaha mereka-reka apa kerja pikiran itu; apakah berteori, berkhayal, dlsb... saya tidak berminat mengandai-andaikan bagaimana itu terjadi. Paling saya amati saja polanya dari yang sering terjadi, untuk bisa digunakan bagi banyak orang bukan untuk membuat judgement, pembenaran atas asumsi-asumsi. Pikiran itu tidak sekedar sebab akibat yang linear, ada banyak faktor, manusia juga punya pilihan, jadi menggeneralisasi akan makin bikin repot. Psikiatri akan bicara hormon ini dan itu, zat ini dan itu. Psikologi akan berbicara trauma masa lalu. Siapa yang benar? Tidak tahu.

   
« Last Edit: 03 July 2008, 10:56:00 PM by vincentliong »

Offline uwi

  • Teman
  • **
  • Posts: 98
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
Re: Meditasi: aliran mitologi, mitos dan logos (tulisan tahun 2006)
« Reply #37 on: 04 July 2008, 01:09:42 AM »
jadi setelah sekian lama membawa kompatiologi kemana2 (dan praktek..mungkin), apakah masih ada dendam atau dendam berkurang atau dendam hilang karena 'dipermainkan oleh gamers' seperti yang ada di latar belakang tulisan Indigo: Saya adalah ‘Nabi Palsu’ bagi ‘Diri Sendiri’ ?

akhirnya seperti yang dibilang pak hud 'Tolok ukurnya sesuai Kalama-sutta: Apakah hal itu mengurangi lobha, dosa & moha, atau sebaliknya.'
"Etam mama, eso hamasmi, eso me atta 'ti."

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Meditasi: aliran mitologi, mitos dan logos (tulisan tahun 2006)
« Reply #38 on: 04 July 2008, 02:03:05 AM »
jadi setelah sekian lama membawa kompatiologi kemana2 (dan praktek..mungkin), apakah masih ada dendam atau dendam berkurang atau dendam hilang karena 'dipermainkan oleh gamers' seperti yang ada di latar belakang tulisan Indigo: Saya adalah ‘Nabi Palsu’ bagi ‘Diri Sendiri’ ?

akhirnya seperti yang dibilang pak hud 'Tolok ukurnya sesuai Kalama-sutta: Apakah hal itu mengurangi lobha, dosa & moha, atau sebaliknya.'

Sejak awal anda banyak berbicara mewakili pihak musuh "saya dan keluarga" di Psikologi_Transformatif. Anda telah berusaha dengan baik mengajak saudara-saudara di DhammaCitta untuk terlibat, dan mereka memilih tidak terlibat dengan orang-orang di Psikologi_Transformatif.

Ngomong-ngomong awal tahun 2008 ini secara tertulis pihak Psikologi_Transformatif diwakili Audifax pernah menjanjikan bahwa dari pihak keluarga atau sahabat saya harus ada minimal satu orang yang mati atau cacat tetap total, gimana rencananya, sudah sampai mana dipersiapkan?

Mempermainkan keluarga saya, mencuri uang US$8000, ber-rencana membakar rumah saya dengan berusaha mengadu domba antara saya dan Islam memang asyik selama anda belum menjadi pihak penderita. Ayah saya dulu bilang mau membuat jalan kabur dari rumah. Kalian pintar, kalian tahu kelemahan saya adalah kalau orang-orang di sekitar saya yang disakiti. Seperti kalau seorang yang kita sayangi menderita sakit keras maka kemana kita bisa mengadu? Hal yang sedih kalau tidak bisa menolong orang yang kita sayangi, kita hanya bisa menonton turut merasakan penderitaan dari second opinion.

Ketika pihak saya dipilih untuk menjadi target buruan maka saya tidak dapat melarikan diri. Untunglah paman Abu Ibrahim Musa dari Hizbut Tahrir Australia yang tadinya mau kalian peralat membasmi saya malah menolong saya. 

Audifax musuh saya, sempat menginap di rumah saya 2x 2 minggu sebulan sebelum teror dimulai untuk mempelajari seluk beluk keluarga saya, saat itu saya lebih terbuka dan saat ini saya lebih tertutup. Selama di rumah saya saya memperlakukannya dengan baik. Kalian cheater bukan gamer sejati, gamer sejati tidak main curang. Gamer sejati bertarung dengan gamer juga bukan orang yang tidak bermain game.

'Tolok ukurnya sesuai Kalama-sutta: Apakah hal itu mengurangi lobha, dosa & moha, atau sebaliknya.' juga berlaku untuk pihak anda. Tidak perlu saya yang membalaskannya, ketika pihak lain yang memilih anda menjadi target buruan maka anda juga tidak dapat melarikan diri, seperti yang saya alami.

Dulu saat teror berlangsung kalian suka beralasan bahwa kalian menjadi sisi “lian”(sisi lain) dari diri saya yang mendidik saya yang begitu bejat ini. Selama kalian tahu bedanya dunia virtual dan dunia nyata, that’s ok tetapi ketika kalian lupa batasannya… Di dunia nyata kalian bukan angin, kalian juga memiliki badan.

Kalian juga harus mempertanyakan sisi “lian”(sisi lain) dari diri kalian sendiri. Sampai hari ini saya belum membalas satupun teror tersebut meskipun secara keuangan saya mampu habisi keluarga kalian, karena saya tidak ingin mengulang kesalahan kalian. Setidaknya saya bisa berasa sedikit lebih baik daripada kalian.

Ingat; ketika waktunya nasib saya terang, maka mulai saat itulah nasib anda gelap.
Semua ada waktunya, saya mampu bersabar. Nikmatilah hidup selama kalian masih bisa bermain, mempermainkan orang lain, bersenang-senang dan bayarlah tagihan tepat pada waktunya.

NOTE: Buat diketahui member forum DhammaCitta, saya tidak pernah melupakan pengalaman buruk karena pengalaman buruklah yang membuat saya mampu hidup lebih waspada. Dendam disimpan untuk menjadi pelajaran tidak untuk dilaksanakan. Keluarga harus dilindungi agar tidak punah.

Sekedar untuk sedikit tahu masalah keluarga dan teman-teman kompatiologi saya dengan Psikologi_Transformatif... Mari kita kembali ke tema meditasi...
« Last Edit: 04 July 2008, 02:26:35 AM by vincentliong »

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Meditasi: aliran mitologi, mitos dan logos (tulisan tahun 2006)
« Reply #39 on: 04 July 2008, 07:39:47 AM »
si uwi nyolong usd8000 ama mo bakar rumah?  :o
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline uwi

  • Teman
  • **
  • Posts: 98
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
Re: Meditasi: aliran mitologi, mitos dan logos (tulisan tahun 2006)
« Reply #40 on: 04 July 2008, 08:22:51 AM »
nope. saya bukan dari pihak milis psikologi_transformatif, hanya pernah melihat polemik yang ada disitu dan memberikan info kepada teman - teman disini untuk melakukan cek langsung tentang apa yang ditulis oleh vincent di latar belakang 'Indigo: Saya adalah ‘Nabi Palsu’ bagi ‘Diri Sendiri'
:)

pertanyaan saya sederhana kok, apakah masih ada dendam? dan hal itu dapat di cek langsung di diri sendiri.
baiklah, mari kita kembali ke tema meditasi. :)
« Last Edit: 04 July 2008, 08:29:04 AM by uwi »
"Etam mama, eso hamasmi, eso me atta 'ti."

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Meditasi: aliran mitologi, mitos dan logos (tulisan tahun 2006)
« Reply #41 on: 04 July 2008, 08:33:43 AM »
 _/\_ sebenarnya awalnya saya juga menggunakan force negative untuk memaksa kamu untuk lebih banyak berbicara. buat saya sendiri,mencari kebenaran tidak selamanya harus menggunakan force positive dalam artian baik-baik,manis-manis namun bisa dengan kejutan marah-marah, buat saya sendiri dalam beberapa tulisan kamu jelas kamu hanya mengerti Dhamma itu sebatas pengetahuan umum, penyelaman belum terjadi,semua seperti yang tercatat dalam kamus kamus umum.

Polemik yang terjadi pada masa lalu dan masih menyisakan jejak bisa dilihat dari maraknya perang sana sini, saya juga sengaja masuk ke milis Psikologi informatif untuk melihat apa sebenarnya kamu sehingga memiliki banyak musuh dan ancaman.

Sungguh konyol dan sungguh radikal memang kalo menuai musuh berarti anda masih belum bijaksana dalam bertindak. namun saya pikir member member disini tentunya sangat senang berdiskusi dengan anda ketika pengetahuan yang dimiliki bisa teraplikasikan dengan baik sesuai Dhamma.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Meditasi: aliran mitologi, mitos dan logos (tulisan tahun 2006)
« Reply #42 on: 04 July 2008, 08:44:42 AM »
_/\_ sebenarnya awalnya saya juga menggunakan force negative untuk memaksa kamu untuk lebih banyak berbicara. buat saya sendiri,mencari kebenaran tidak selamanya harus menggunakan force positive dalam artian baik-baik,manis-manis namun bisa dengan kejutan marah-marah, buat saya sendiri dalam beberapa tulisan kamu jelas kamu hanya mengerti Dhamma itu sebatas pengetahuan umum, penyelaman belum terjadi,semua seperti yang tercatat dalam kamus kamus umum.

Polemik yang terjadi pada masa lalu dan masih menyisakan jejak bisa dilihat dari maraknya perang sana sini, saya juga sengaja masuk ke milis Psikologi informatif untuk melihat apa sebenarnya kamu sehingga memiliki banyak musuh dan ancaman.

Sungguh konyol dan sungguh radikal memang kalo menuai musuh berarti anda masih belum bijaksana dalam bertindak. namun saya pikir member member disini tentunya sangat senang berdiskusi dengan anda ketika pengetahuan yang dimiliki bisa teraplikasikan dengan baik sesuai Dhamma.

Sdr. Nyanadhana bermain evil di dunia virtual ada limitnya. Limitnya adalah batas antara dunia virtual dan dunia nyata. Ketika limit dilewati maka bukan game virtual lagi. Dhamma yang seperti alat test itu masih bisa dikatakan sebagai Dhamma bila tidak melewati batas-batas ini.

Ancaman terhadap saya cuma satu group itu-itu saja. Memang di forum ini saya mewakili ilmu kompatiologi, tetapi kalau soal bunuh-bunuhan keluarga maka tidak ada urusan dengan ilmu samasekali. Silahkan anda memilih untuk ikutcampur atau tidak, ini di luar masalah keilmuan, di luar Dhamma. Orang akan melindungi keluarganya mati-matian, kehilangan ilmu juga saya nga ambil pusing.

Mengenai Dhamma, pada saatnya anda akan tahu sebenarnya seseorang memiliki talenta (keahlian) di bidang apa, lalu di bidang apa ia sekedar berusaha tampak ahli tetapi tidak benar-benar spesialisasi dia. Cepat atau lambat anda akan tahu bidang saya dimana dan apa yang menjadi keterbatasan saya.
« Last Edit: 04 July 2008, 09:05:03 AM by vincentliong »

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Meditasi: aliran mitologi, mitos dan logos (tulisan tahun 2006)
« Reply #43 on: 04 July 2008, 09:02:16 AM »
nope. saya bukan dari pihak milis psikologi_transformatif, hanya pernah melihat polemik yang ada disitu dan memberikan info kepada teman - teman disini untuk melakukan cek langsung tentang apa yang ditulis oleh vincent di latar belakang 'Indigo: Saya adalah ‘Nabi Palsu’ bagi ‘Diri Sendiri'
:)

pertanyaan saya sederhana kok, apakah masih ada dendam? dan hal itu dapat di cek langsung di diri sendiri.
baiklah, mari kita kembali ke tema meditasi. :)

Kegagalan saya melindungi keluarga saya saat itu adalah karena saya tidak waspada. Saya dulu orang yang lebih terbuka, siapa saja teman bisa datang dan pergi ke rumah saya, kadang-kadang sampai menginap lama.

Audifax dan Leonardo Rimba dua diantara sekian banyak orang yang terlibat sebelum merancang teror terhadap saya adalah orang saya juga. Audifax awalnya sangat mendukung kompatiologi sejak tahun 2006an, sering membantu saya mengerjakan tugas-tugas sekolah dan Leonardo Rimba bahkan juga membuat kitab-kitab kompatiologi versi dirinya sendiri.
* FLAME ON, VLAME ON Pengantar Kitab Api Kompatiologi ditulis oleh: Audifax
e-link: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/16492
* Kitab Angin Hening Kompatiologi ditulis oleh: Leonardo Rimba

Dulu saya sangat bisa menikmati kekuasaan; banyak yang membantu saya atau malah cenderung saya perbudak tanpa dibayar untuk membantu kegiatan-kegiatan saya; akhirnya saya baru sadar bahwa kekuasaan itu pedang bermata dua: masalahnya ketika kekuasaan bertambah besar kita tidak bisa mengenal kebutuhan satu demi satu pribadi-pribadi di dalamnya dengan kepentingannya masing-masing.

Lalu mengapa mereka harus menghabisi saya.

Seperti mengapa beberapa malaikat di sorga memilih berkhianat hingga akhirnya muncul apa yang dalam agama-agama samawi disebut setan, adalah karena mereka merasa diperlakukan tidak adil. Para malaikat tersebut sebelum menjadi setan adalah pengikut Allah yang amat setia, ketika Adam dan Hawa diciptakan di taman Eden/Firdaus mereka merasa Allah memperlakukan mereka tidak adil; mengapa bukan mereka saja yang diberi kesempatan menikmati taman Eden/Firdaus, mengapa mereka tetap harus bekerja keras untuk Allah sedangkan manusia pertama diciptakan dengan mendapatkan hak yang lebih daripada mereka? Untuk menikmati hidup di taman Eden/Firdaus.

Semua penghianatan di dunia terjadi bukan karena orang yang setia itu tiba-tiba saja berkhianat tetapi karena mereka tidak mampu mengerti apa yang menjadi kebijaksanaan penguasa. Tiap penguasa memiliki kebijaksanaannya masing-masing.

---

Andaikan seorang tuan yang sangat kaya lalu pergi ke kebun raya bogor. Di depan sana ada 1000 pengemis berderet menunggu sedekah. Lalu tuan itu memberikan sedekah ke beberapa pengemis diantara 1000 pengemis. Biarpun tuan itu membawa uang yang lebih dari cukup untuk memberikan uang kepada 1000 pengemis itu, pasti ia tidak akan memberikan uang itu pada setiap pengemis. Tentu dia memiliki kebijaksanaan terhadap siapa pengemis yang akan diberi dan yang tidak perlu diberi.

Ketika tuan itu tiba memberi uang kepada seorang pengemis yang muda, pengemis yang muda itu berdiri dan berkata;"Mengapa tuan tidak memberikan uang itu ke pengemis yang duduk disamping saya?" Ada tiga kemungkinan yang tuan tsb akan lakukan:
1. Mungkin tuan tersebut tidak menghiraukan omongan anak muda ini dan melanjutkan membagi uang.
2. Bisa saja tidak jadi memberikan uang tsb kepada yang muda tadi, tetapi memberikannya kepada yang duduk disamping si pemuda itu.
3. Bisa saja tuan itu bertanya;"Apa hak kamu mempertanyakan kebijaksanaan saya, coba tanya ke pengemis tua yang buta itu, apakah saya tidak adil?"
4. Bisa saja tuan itu berkata;"Mengapa kamu sendiri yang sudah saya beri uang tidak rela membagikan uang yang sudah saya berikan kepada kamu kepada pengemis yang duduk disamping kamu yang tidak saya beri?"

Kita sebagai ciptaan tidak akan mampu mengerti kebijaksanaan dari sang pencipta. Tetapi yang kita tahu bahwa kalau kita diberi sesuatu yang lebih oleh pencipta maka tugas kita membagikan kepada yang kekurangan.

Jika kita mampu mengerti dengan otak kita yang kecil ini tentang kebijaksanaan dari sang pencipta, maka sang pencipta tidaklah lebih besar dari otak kita yang kecil ini.

---

Mohon maaf kepada Yth: Uwi atas kekasaran saya. Saya memang masih sensitif dengan tema tsb.
« Last Edit: 04 July 2008, 09:12:28 AM by vincentliong »

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Meditasi: aliran mitologi, mitos dan logos (tulisan tahun 2006)
« Reply #44 on: 04 July 2008, 09:59:54 AM »
Tentu saja sdr Vincent sulit melakukan quality control dalam mengajarkan meditasi....hanya sebatas asumsi bukan fakta yg mana sdr vincent sendiri tidak pernah mengalami meditasi itu sendiri.

Teknik mengambil minuman yg beragam warna adalah salah satu cara mengindetifikasi pikiran seseorang....hanyalah  sebatas pemahaman respon pikiran terhadap indria saja bukan mengindentifikasi pikiran, jika ya  bisakah sdr vincent menjelaskan proses terjadinya kecenderungan, proses terjadinya pikiran merespon input melalui indria? Saya ambil contoh jika seseorang memiliki pikiran cemas, mengapa itu bisa terjadi, ada berapa kombinasi kesadaran yg terjadi?, apa akar dari kecemasan itu sendiri?, bagaimana menghilangkan kecemasan seutuhnya?


Saya mengatakan saya tidak “mengalami meditasi itu sendiri” karena saya memang tidak kompeten membahas “meditasi menurut Buddha”. Sehingga bilamana saya diminta membahas ke arah tersebut sudah pasti saya kalah menguasai di wilayah tersebut dibanding anda-anda yang memang di bidangnya. Seperti kalau saya memaksa anda berbicara dalam konteks meditasinya kompatiologi.


Sejujurnya sebagai penemu & pendiri kompatiologi saya tidak pernah mengalami kompatiologi itu sendiri, tidak pernah mengalami efek menjainstant-nya karena saya adalah kepala eksperimen yang mengatur apa yang harus dialami oleh para sukarelawan yang di kelinci percobaan dalam berbagai eksperimen (tahun 2005-2006an) sebelum akhirnya merancang, merumuskan ilmu kompatiologi dengan ritual dekon-kompatiologinya. Tetapi di kompatiologi saya yang paling tahu seluk-beluknya karena saya yang merancangnya. Saya sampai hari ini seperti “bayi tua” dirawat oleh sahabat-sahabat saya karena mereka merasa mendapat manfaat dengan kompatiologi.



Anda mengatakan meditasi Kompatiologi, tetapi Anda juga mengatakan melakukan eksperimen yg menjadikan orang kelinci percobaan, bukankah ini suatu hal yg kontradiktif. Dalam definisi meditasi yg umum mengandung adanya proses mengalami secara langsung. Tetapi Anda mengatakan Anda sendiri tidak mengalami kompatiologi itu sendiri artinya Anda tidak melakukan meditasi dalam arti sebenarnya hanya berlindung dalam suatu kata saja untuk melegitimate yg Anda lakukan adalah proses spiritual. Yang Anda lakukan adalah riset psikologi yg mana pertanggung jawabannya tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula. Dan tidak membawa pada perkembangan batin.





Tentang quality control. Mengapa saya mengkritisi quality control dalam kegiatan meditasi yang konfensional dalam menidiskusikannya dengan kompatiologi.
Jawab:

Ketika mengalami dekon-kompatiologi di tahap campur mencampur minuman ada suatu kecenderungan dimana secara tidak sadar (naluriah/instingtif) ‘orang yang meramu minuman’(pencipta) akan meramu ‘minuman’(ciptaan) yang memiliki karakter sesuai dengan latarbelakang, sejarah hidup dirinya sendiri padahal tidak ada perintah untuk meramu minuman dengan karakteristik tertentu. Biasanya saya katakan bebas mencampur semaunya. Ketika minuman tersebut dibagikan, maka para peserta yang lain baik pendekon maupun terdekon akan turut mengalami secara singkat-padat karakteristik tersebut. Kalau para peserta ini superego-nya sudah turun mendekati nol, biasanya terjadi sindir menyindir hal pribadi yang terbaca melalui meminum minuman tanpa ada yang marah, malahan itu bisa menjadi intropeksi diri dua arah. Pendekon penanggungjawab biasanya dapat melakukan penyesuaian-penyesuaian bila ada yang membahayakan, tetapi bila semua aman-aman saja maka cukup ditonton saja, ikut bermain tanpa tampak sebagai guru murid.

Mungkin karena Anda banyak mempermainkan orang sebagai kelinci percobaan, sementara Anda sendiri mungkin tidak mau mengalami kompatiologi Anda dan juga mungkin Anda meragukan temuan Anda sehingga perlunya orang lain dijadikan kelinci percobaan yg mana Anda juga mengatakan melakukan penyesuaian-penyesuaian  bila ada yg membahayakan dan ada kemungkinan kegagalan dalam beberapa waktu eksperimen Anda. Artinya Anda sendiri berbicara bukan berdasarkan pengalaman dan kemudian mengajarkan orang lain demi kebaikan orang lain, melainkan untuk  motif pribadi Anda sendiri bukan, apakah hal tersebut dapat disebut MEDITASI . JADI ADALAH HAL YG WAJAR JIKA ADA YANG MENTEROR ANDA. KARENA PASTILAH ADA KORBAN YG TELAH ANDA CIPTAKAN DARI RISET ANDA SENDIRI. INILAH YG DISEBUT APA YG KAMU TANAM ITULAH YG KAMU TUAI.

[/b][/i]


   
« Last Edit: 04 July 2008, 10:36:31 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada