//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sikap dan Perilaku yang mengagumkan  (Read 22765 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Sikap dan Perilaku yang mengagumkan
« on: 03 February 2010, 12:57:59 PM »
Hayati cerita dibawah ini dan temukan cara bersikap dan berperilaku yang mengagumkan dari sosok Wu Rongquan dalam cerita ini.

BEBEK PEKING YANG KURANG 1 KAKI


 
Kota Columbus di negara bagian Georgia Amerika Serikat adalah sister city kota Taizhong, Taiwan. Pada suatu ketika perkumpulan komunitas Taiwan pergi ke kota Columbus untuk mengadakan pertunjukan menari. Mereka mendapatkan sambutan hangat dan perjamuan makan yang disponsori oleh kamar dagang kota itu.

Untuk itu Wu Rongquan dan Xu Qiuyue suami istri kepala seksi dari kota Atlanta pergi ke Columbus khusus mengundang wali kota Robert Poydasheft dan ketua kamar dagang, Michael Goymon, beserta istri masing masing untuk menghadiri perjamuan ini, bersamaan itu mereka juga mengundang pasangan Wang De dan Gao Dahong yang dulu pernah tinggal di Taizhong sebagai pendamping.

Dalam perjamuan itu mereka mengobrol dengan akrab, gelak tawa terdengar tiada hentinya, ini adalah kali pertama penulis berada bersama dengan sahabatnya dari Amerika berada bersama dalam sebuah perjamuan makan dan minum yang penuh kehangatan dan gelak tawa. Boleh dikatakan selain hidangan dan minumannya lezat, tamu yang hadir pun juga penuh keakraban.

Sebelum hidangan dikeluarkan, mereka saling menyilahkan minum, pelayan menyajikan bebek panggang Beijing untuk dipamerkan, Wu Rongquan menggunakan bahasa Inggris menceritakan sebuah lelucon tentang “bebek panggang Peking” yang bisa membuat setiap orang merenungkannya.

Dia katakan di Taiwan setiap kali orang mengadakan perjamuan selalu memiliki kebiasaan merendah, Nyata-nyata di atas meja penuh dengan berbagai macam hidangan makanan dan minuman mereka masih meminta maaf karena makanan dan minuman yang dihidangkan masih kurang.

Dahulu ada seorang keluarga kaya, suatu ketika dia menjamu tamu, ketika sang juru masak menyajikan 1 piring bebek panggang Peking yang harum dan lezat, sang majikan berkata, ”Masakannya kurang enak silahkan dinikmati jangan sungkan-sungkan.”

Suatu malam berikutnya ketika dia mengadakan perjamuan untuk ke-2 kalinya, saat bebek panggang Peking dikeluarkan, dia mendapatkan bebek panggang Peking tersebut pahanya kurang sebuah. Setelah para tamu pulang, sang majikan memarahi si juru masak. Juru masak itu dengan tenang berkata, ”Mari tuan ikuti saya.”

Mereka berjalan keluar rumah hingga tiba di kandang bebek, di bawah sinar rembulan, si juru masak menunjuk ke arah bebek-bebek itu dan berkata,”Tuan coba lihat, bukankah bebek-bebek itu hanya ada 1 kaki?” Ternyata ketika malam, bebek memiliki kebiasaan tidur dengan menarik sebuah kakinya.

Mendengar ini semua orang tak bisa menahan tawanya karena kecerdasan si juru masak. Wu kemudian melanjutkan ceritanya, ”Akan tetapi si majikan itu, ternyata juga adalah seorang yang pandai, segera dia menepuk kedua tangannya dengan keras, tepukan tangan itu mengejutkan bebek-bebek tersebut, sehingga mereka mengibas-ngibaskan sayapnya dan meloncat pergi. Majikan itu lalu berkata, ”Kamu lihat, bukankah bebek-bebek itu memiliki 2 kaki ?”

Kembali semua tertawa salut dengan kecerdasan sang majikan, juga mengira kalau ceritanya telah berakhir.

Tidak terduga, ketika suara tawa telah reda, segera Wong Rongquan melanjutkan ceritanya. ”Juru masak itu lalu berkata kepada majikannya, jika anda seperti ini, banyak memberikan tepuk tangan, maka bebek-bebek itu tidak akan kehilangan 1 paha.”

Lagi-lagi kita semua tertawa, Wong Rongquan  lalu melanjutkan lagi, ”Marilah kita semua bertepuk tangan untuk sang juru masak, agar nanti bebek panggangnya tidak kurang 1 paha.

Semua orang tepuk tangan dan tertawa terbahak-bahak, Tentu saja sang juru masak wajahnya penuh dengan senyuman.

Lelucon dari Wong Rongquan ini lebih harum, lebih manis dan lebih membuat orang terkesan dari pada bebek panggang Peking yang sedang disantap saat itu.

Catatan : Sungguh suatu talenta yang luar biasa dan bahkan sangat pintar dari seorang Wong Rongquan, menyampaikan suatu perhargaan dengan kerendahan hati, tidak sombong, menunjukkan jati diri sebagai orang besar dengan sikap dan perilaku yang mengagumkan.



Sebagai tambahan cerita diatas, dalam strategi seni perang Sun Tzu mengawali ajarannya dengan suatu yang sangat bermakna :

Saya menpunyai tiga harta yang saya simpan dan sangat saya hargai :
Pertama adalah KEBAIKAN.
Kedua adalah KESEDERHANAAN. Dan
Ketiga adalah TIDAK MENGANGGAP DIRI LEBIH PENTING DARIPADA ORANG LAIN.

Dengan KEBAIKAN seseorang menjadi berani.
Dengan KESEDERHANAAN seseorang dapat menjangkau keluasan.
Dengan TIDAK MENGANGGAP DIRI LEBIH PENTING DARIPADA ORANG LAIN seseorang dapat bertahan secara efektif.

Jika seseorang meninggalkan kebaikan dan keberanian, meninggalkan kesederhanaan dan keluasan, dan mengganti kerendahan hati dengan kemurkaan, kemarahan dan keganasan, seseorang akan “mati”.

Penerapan kebaikan di dalam “ perang “ ( lingkungan ) akan menuntun ke kemenangan, penerapan kebaikan dalam pertahanan akan menuntun ke keamanan.

Semoga Bermanfaat

 _/\_

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: Sikap dan Perilaku yang mengagumkan
« Reply #1 on: 03 February 2010, 01:07:22 PM »
bagus ya ceritanya   
jadi terharu , hiks

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Sikap dan Perilaku yang mengagumkan
« Reply #2 on: 04 February 2010, 10:48:07 AM »
Sekedar sharing

Cara  berkomunikasi yang dilakukan oleh orang besar yang mengetahui dan tahu memanfaatkan suatu pembicaraan untuk mencapai suatu tujuan. Dan ini membutuhkan latihan setiap saat.

PEDOMAN UNTUK PERCAKAPAN YANG MENYENANGKAN

1. Baca, lihat dan dengar dengan baik agar mendapat bahan-bahan pembicaraan yang baru.
2. Asosiasikan ide-ide baru dengan informasi dan pendapat yang sudah anda peroleh sebelumnya.
3. Berlatih seni menyambung pembicaraan dan biarkan suatu topik menyambung secara alamiah dengan topik yang lain.
4. Pilihnya subjek pemula, suatu subjek yang anda kuasai dan sanggup mendiskusikan dengan tanpa pertolongan untuk waktu paling sedikit lima menit.
5. Ingat bahwa tujuan dari rantai pembicaraan adalah untuk menemukan subjek yang menarik perhatian lawan bicara kita.

BAGAIMANA CARA MEMULAI SUATU PEMBICARAAN

1. Pujilah milik dari lawan bicara.
2. Carilah hal-hal yang menarik perhatiaannya, misalnya kalau lawan bicara anda lelaki, bicaralah tentang bisnis, hobby, pandangan politiknya, mainkan ego atau emosi dan interest mereka. Kalau lawan bicara anda adalah wanita, mengobrollah tentang keluarga, rumah, kerja sosialnya dan kariernya. Kalau orang muda tentang sekolah, tujuan kalau bekerja, sport dan hobby.
3. Jangan takut berbicara mengenai anda sendiri, misalnya apa yang anda pikir, anda lihat, anda sukai, dan jangan bicarakan mengenai penyakit anda atau hal-hal yang tidak disukai.
4. Mata pembicaraan harus sesuai dengan lingkungan.
5. Sebelumnya cari tahu minat dari lawan bicara.
6. Kembangkan ekspresi wajah anda, buatlah agar wajah anda “berbicara”.
7. Bumbui pembicaraan dengan humor, tertawai diri sendiri dan tertawa bersama orang lain.

PESONA PRIBADI DALAM BERBICARA “HARUS”

1. Berbicara dengan suara yang rileks dan modulasi sedang.
2. Gunakan ekspresi wajah yang menyenangkan dan tepat.
3. Gunakan bahasa yang jelas dan bervariasi.
4. Mengetahui sebanyak mungkin.
5. Menanyakan pertanyaan yang “intelligent”.
6. Ambil sikap yang bersahabat.
7. Membuat lawan bicara merasa penting.
8. Mendengarkan dengan penuh perhatian.
9. Bertahan pada subjek-subjek yang menjadi interest berdua.
10. Usahakan untuk membuat lawan bicara menjadi rileks.

PESONA PRIBADI DALAM BERBICARA “JANGAN”

1. Mendahulukan saya didepan “ Anda “.
2. Memberikan nasehat yang tidak diminta.
3. Menggunakan tata bahasa yang jelek.
4. Berbicara dalam nada-nada monoton.
5. Mengecilkan orang lain.
6. Meneruskan gosip yang tidak menyenangkan.
7. Menanyakan hal-hal yang sangat pribadi sifatnya.
8. Memaksakan subjek yang tidak menarik lawan bicara.
9. Tinggalkan orang lain yang juga hadir disitu diluar pembicaraan.
10. Mengeluh terus menerus.
11. Memberi kuliah.
12. Bertengkar.
13. Menyombong.
14. Mengecam.
15. Menanyakan harga.
16. Mengulangi kata-kata.
17. Berbicara terlalu cepat.

Semoga Bermanfaat.


 _/\_

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Sikap dan Perilaku yang mengagumkan
« Reply #3 on: 04 February 2010, 11:46:19 AM »
MERENDAHKAN SIKAP SENDIRI

 
Mengapa lautan bisa menampung air dari ratusan aliran sungai, itu dikarenakan permukaan air laut paling
rendah.  "Merendah" baru bisa mudah bergaul dengan orang lain, merendahkan sikap diri sendiri baru mudah memaafkan orang lain.

Baru-baru ini, di dalam pergesekan moral dengan orang lain, dengan jelas menyadari bahwa diri saya mempunyai suatu keterikatan yang sangat lekat, yaitu selalu meletakkan diri kita sendiri di tempat yang sangat tinggi, menempatkan diri pada posisi yang tinggi, bergaya bagaikan "semua orang sedang mabuk, hanya saya satu-satunya yang sadar". Didalam pergaulan dengan orang lain, bahkan di dalam sekilas pikiran kita juga membawa unsur terpendam yang tidak kita sadari.

Yang kita tampakkan keluar adalah, segala sesuatu berpusat pada diri kita sendiri, selalu merasakan bahwa diri kita yang paling tepat, bertindak sesuka hati kita, tidak menghargai orang lain; Atau senang membual, membesar-besarkan sesuatu untuk memamerkan diri sendiri; Atau tidak menyukai orang lain, selalu melihat kekurangan orang lain, selalu merasakan diri kita lebih unggul dari pada orang lain. Senang mengomentari orang lain, tidak memusatkan pikiran untuk mencari kekurangan diri sendiri.

Walaupun terkadang di mulut juga mengatakan kebaikan orang lain, akan tetapi di dalam hati berpikir bahwa saya lebih unggul dari Anda. Bahkan kadang kala diri kita masih bisa terbawa oleh keterikatan semacam ini, berubah menjadi sangat tidak rasional. Sangat ingin bisa mengungguli orang lain, dan hati merasa terhibur karenanya.

Orang Amerika mendidik anak mereka, sejak kecil anak mereka telah diajari bagaimana memuji atau memberi penghargaan kepada orang lain, penggunaan bahasa dari bagaimana memuji atau memberi penghargaan kepada orang lain ada puluhan jenis banyaknya.

Hal tersebut bermanfaat sebagai referensi bagi kita, untuk bersikap merendahkan diri, merubah jalan pemikiran. Bisa melihat kelebihan orang lain, baru bisa menjunjung tinggi orang lain, hal ini bukan hanya dilakukan secara permukaan atau secara teknis, harus lebih ditekankan pada perubahan dan peningkatan dari dalam hati juga pada watak hakiki seseorang.

Semoga Bermanfaat.
 _/\_


Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Sikap dan Perilaku yang mengagumkan
« Reply #4 on: 05 February 2010, 10:43:13 AM »
Sikap dan Perilaku yang mengagumkan ini memang tergolong susah untuk diterjemahan kedalam bahasa kehidupan yang baik, karena setiap orang selalu melihat dari sisi diri sendiri paling benar, paling hebat dll, sehingga selalu melihat yang lain adalah salah dan tidak benar.
Tapi bagaimanapun ini adalah sikap toleransi yang terpuji yang harus dikembangkan

Hati Toleransi Paling Indah    

Melati memiliki emosi yang meledak-ledak, bahkan anak laki-laki di sekolah juga takut pada dirinya, tetapi kemudian teman sekolah mendapatkan dia telah berubah.

Dulu, jika ia menghadapi masalah bisa membuat emosinya meledak-ledak, sekarang malah tidak ada reaksinya. Dia tiba-tiba tidak memaki orang lagi, teman sekolah yang sering dimaki olehnya, semua merasa tidak terbiasa, oleh karena hal ini semua orang diam-diam bertanya-tanya.

Kemudian guru kelas Melati juga melihat perubahan perilakunya, lalu bertanya padanya alasan yang membuat dia berubah. Setelah Melati menjelaskannya, guru menganggap proses perubahan Melati akan sangat bermanfaat untuk memotivasi teman-temannya, oleh karenanya lalu mendorong dia untuk berbagi pengalaman dengan teman sekolah di depan kelas.

Di bawah ini adalah perkataan yang disampaikannya:

Di rumah, setiap hari sayalah yang bertugas membuang sampah. Ada kalanya saya terlalu pagi membawa sampah keluar rumah, karena mobil sampah belum sampai, saya malas menunggu, lalu melihat ada orang menaruh sampah di depan pintu orang lain, saya juga ikut menaruh sampah di depan pintu orang itu lalu saya tinggal pergi.

Di rumah yang dititipi sampah tersebut, yang bertanggung-jawab membuang sampah adalah dua kakak beradik. Adik laki-laki jadi sering membantu membuangkan sampah orang lain, setelah lama akhirnya tidak tahan juga. Pada satu hari ia marah besar, "Hai, orang brengsek, berani berbuat mengapa tidak berani mengakui, kalau berani ayo tampil keluar!"

Mendengar adiknya berteriak-teriak, sang Kakak lalu keluar menghentikan dia dan berkata, "Apa yang kau ributkan, orang lain kan bukan sengaja, daripada untuk marah-marah, waktunya bisa kau pakai untuk buang sampah saja."

Setelah selesai berbicara, ia lalu mengangkat beberapa kantong sampah berat untuk dibuang. Waktu itu saya perhatikan dari belakang, Kakak perempuan itu terlihat penuh kelembutan, rasanya sungguh membuat hati terharu!

"Malam itu, menjelang waktu tidur, setelah memikirkan kembali kejadian siang itu, saya merasa betapa diri ini berhati sempit, demi sedikit urusan kecil sering marah-marah besar, sama seperti adik laki-laki itu. Penampilan wajahnya mengerikan, kelihatan jelek sekali, sangat menakutkan. Lagipula, kalau terus-terusan begitu,  di kemudian hari bukankah tidak ada yang mau menikah dengan saya?"

"Maka saya memutuskan, harus menjadi seperti sang kakak yang penuh toleransi, dan berhati baik itu. Di atas adalah alasan saya berubah."

Setelah dia selesai bercerita, di kelas penuh dengan gemeruh tepuk-tangan.

Kehidupan memberikan kita banyak toleransi; kalau tangan terluka bisa sembuh dengan sendirinya, kalau salah makan bisa muntah keluar, lalu mengapa kita juga tidak banyak bertoleransi kepada orang lain?

Kedokteran Tiongkok mengatakan, "Emosi dapat melukai badan, melukai hati." Dengan bertoleransi bukan hanya membuat diri kita semakin menarik, juga dapat membuat badan kita lebih sehat.

Semoga Bermanfaat

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Sikap dan Perilaku yang mengagumkan
« Reply #5 on: 05 February 2010, 11:12:17 AM »

Semoga Bermanfaat

yup bermanfaat...

kasih :jempol: deh...
i'm just a mammal with troubled soul



Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Sikap dan Perilaku yang mengagumkan
« Reply #6 on: 12 February 2010, 09:02:49 AM »
Sering didalam berhubungan / komunikasi dengan sesama manusia kita mengalami suatu situasi dan kondisi yang tidak menyenangkan dan membosankan, dan kadang kala komunikasi baik LISAN dan TULISAN tersebut menyebabkan hubungan menjadi dingin bahkan terkadang kita ditinggalkan

Pernahkah kita menyadari, mengapa kita tidak bisa berkembang dan mengalami kemajuan dalam komunikasi baik secara lisan dan tulisan.

Saya kutip dari  penjelasan Dale Carnegie

" Bagaimana Mencari Kawan dan Menpengaruhi Orang Lain "
( How To Win Friends and Influence People )


A. Teknik-teknik Mendasar dalam Menangani Manusia.

Prinsip A1 : Jangan mengkritik, mencercah atau mengeluh
Prinsip A2 : Berikan penghargaan yang jujur dan tulus
Prinsip A3 : Bangkitkan minat pada diri orang lain

B. Enam Cara untuk Membuat Orang Lain Menyukai Anda

Prinsip B1 : Jadilah sungguh-sungguh berminat tehadap orang lain
Prinsip B2 : Tersenyumlah
Prinsip B3 : Mengingat nama seseorang adalah hal paling mengesankan dan paling penting bagi orang itu dalam bahasa apapun
Prinsip B4 : Jadilah pendengar yang baik. Dorong orang lain untuk berbicara tentang diri mereka
Prinsip B5 : Bicarakan minat-minat orang lain
Prinsip B6 : Buat orang lain merasa penting – dan lakukan itu dengan tulus

C. Memikat Orang Lain Mengikuti Cara Berpikir Anda

Prinsip C1 : Satu-satunya cara untuk memperoleh manfaat paling banyak dari perdebatan adalah menghindari perdebatan itu sendiri
Prinsip C2 : Perlihatkan respek terhadap pendapat orang lain. Jangan pernah berkata, “Anda salah.”
Prinsip C3 : Kalau Anda salah, akuilah dengan cepat dan simpatik
Prinsip C4 : Mulailah dengan cara yang ramah
Prinsip C5 : Usahakan orang lain mengucapkan ”ya, ya” dengan segera
Prinsip C6 : Biarkan orang lain yang lebih banyak berbicara
Prinsip C7 : Biarkan orang lain merasa bahwa itu adalah idenya
Prinsip C8 : Cobalah dengan sungguh-sungguh melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang lain.
Prinsip C9 : Bersimpatilah dengan ide dan hasrat orang lain
Prinsip C10 : Imbaulah motif-motif yang lebih mulia
Prinsip C11 : Dramatisir ide-ide Anda
Prinsip C12 : Lemparkan tantangan

D. Menjadi Pemimpin

Prinsip D1 : Mulailah dengan pujian dan penghargaan yang jujur
Prinsip D2 : Beritahu kesalahan orang lain dengan cara tidak langsung
Prinsip D3 : Bicarakan kesalahan Anda dulu sebelum mengkritik orang lain
Prinsip D4 : Ajukan pertanyaan sebagai ganti memberi perintah langsung
Prinsip D5 : Biarkan orang lain menyelamatkan muka
Prinsip D6 : Pujilah peningkatan sekecil apapun dan pujilah setiap peningkatan. Jadilah ”tuluslah dalam penerimaan Anda dan murah hati dalam penghargaan Anda”
Prinsip D7 : Beri orang lain reputasi yang baik untuk mereka penuhi
Prinsip D8 : Gunakan dorongan. Buat kesalahan tampak mudah diperbaiki.
Prinsip D9 : Buat orang lain merasa senang mengerjakan hal yang Anda sarankan

Semoga Bermanfaat
 

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Sikap dan Perilaku yang mengagumkan
« Reply #7 on: 12 February 2010, 10:30:42 AM »
KUTIPAN-KUTIPAN

Prinsip A1 : Jangan mengkritik, mencercah atau mengeluh

” Kalau Anda Ingin Mengumpulkan Madu, Jangan Tendang Sarang Lebahnya”


Pada tanggal 7 Mei 1931, pemburuan penjahat paling sensasional di kota New York yang pernah di kenal akhirnya sampai pada klimaknya. Setelah berminggu-minggu pencarian, Crowley si ” Dua Senjata ” sang pembunuh, perampok yang tidak merokok dan tidak minum minuman keras – berada dalam posis bertahan, terjebak dalam apartemen kekasihnya di West End Avenue.

Seratus lima puluh polisi dan detektif mengepung tempat persembunyiannya. Mereka membuat lubang-lubang di atap, mereka berusaha memancing keluar Crowley – si Pembunuh Polisi, dengan gas air mata. Kemudian mereka menyiapkan senapan mesin di gedung-gedung disekitarnya, dan selama lebih dari satu jam area pemukinan New York dipenuhi suata letusan senjata. Crowley, merangkak dibelakang kursi, membalas tembakan polisi tanpa henti. Sepuluh ribu orang tercekam menyaksikan pertempuran ini. Belum pernah kejadian seperti ini terjadi dipinggir jalan New York..

Ketika Crowley tertangkap, Komisaris Polisi E.P. Mulrooney menyatakan bahwa sibandit dua senjata merupakan salah satu dari kriminal paling berbahaya yang pernah tercatat dalam sejarah New York

” Dia akan membunuh, hanya karena jatuhnya sehelai bulu.” ujar sang Komisioner.

Tapi bagaimana Crowley si ” Dua Senjata ” memandang dirinya sendiri ?

Kita tahu, karena tatkala polisi memberondong apartemennya, dia menulis sepucuk surat yang ditujukan ” Untuk Mereka Yang Berkepentingan.” Dan, ketika dia menulis, darah mengalir dari lukanya meninggalkan jejak merah dikertas.

Dalam suratnya ini, Crowley berkata,” Di balik pakaian saya ada sebuah hati yang letih, tapi sebuah hati yang baik, yang tidak tega melukai siapapun.’

Beberapa saat sebelum hal ini terjadi, Crowley baru saja mengadakan pesta kencan dengan pacarnya di pinggir kota Long Island. Tiba-tiba seorang polisi muncul menghampiri mobil dan meminta.” Coba saya lihat surat mengemudi anda.”

Tanpa berkata sepatah pun, Crowley menarik picu senjatanya dan menembak polisi itu hingga mandi darah. Tatkala polisi yang menjadi korban itu jatuh, Crowley melompat keluar mobil, merampas senjatanya, dan menembakkan sebutir peluru lagi ke tubuh yang tak berdaya itu. Dan itulah si pembunuh yang berkata : ,” Di balik pakaian saya ada sebuah hati yang letih, tapi sebuah hati yang baik, hati yang tidak tega melukai siapapun.’

Crowley dihukum mati dikursi  listrik. Begitu ia tiba di penjara Sing Sing, apakah dia berkata,” Ini yang saya peroleh karena membunuh orang-orang?”   ..... TIDAK, dia berkata : ” Ini yang saya  peroleh karena membela diri.”

Hal TERPENTING dari kisah ini adalah Crowley si ” Dua Senjata ” TIDAK MENYALAHKAN DIRINYA SENDIRI SAMA SEKALI ( KARENA DIKRITIK ).

Apakah itu sikap yang tidak biasa diantara para kriminal ? Kalau anda mengira begitu, DENGARKAN INI :

Bersambung..

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Sikap dan Perilaku yang mengagumkan
« Reply #8 on: 12 February 2010, 10:33:27 AM »
” Saya sudah melewatkan tahun-tahun dalam hidup saya memberi orang-orang kesenangan, membantu mereka menikmati hidup, dan apa yang saya peroleh adalah perlakuan kejan, sebagai orang yang diburu-buru.”

Ini yang diucapkan oleh Al Capone. Ya, musuh masyarakat yang paling terkenal, pemimpin gang paling  kejam yang pernah membantai Chicago. Capone tidak mengutuk dirinya. Dia sebenarnya menganggap dirinya sebagai dermawan, dermawan yang tidak dihargai dan dimengerti secara keliru.

Hal TERPENTING juga dari kisah ini adalah Al Capone ” TIDAK MENYALAHKAN DIRINYA SENDIRI SAMA SEKALI WALAUPUN MEMANG BERSALAH ( KARENA DIKRITIK ).

Kita akan mendapatkan jutaan contoh-contoh tentang kesia-siaan dari KRITIK dalam sejarah ( bahkan termasuk diri kita sendiri )

KRITIK adalah hal yang sia-sia karena menempatkan seseorang dalam posisi DEFENSIF ( bertahan ) dan biasanya membuat orang itu berusaha mempertahankan dirinya. Kritik itu berbahaya, karena melukai rasa kebanggaan seseorang ( harga diri) , melukai perasaan pentingnya, dan membangkitkan RASA BENCI.

B.F Skinner, seorang psikolog terkenal didunia berkata ,” Dengan mengkritik, kita tidak membuat perubahan yang langgeng dan sering kali malah menimbulkan rasa benci.”

Hans Selye, seorang psikolog besar lainnya, berkata,” Kehausan kita akan persetujuan, sama besarnya dengan KETAKUTAN kita kepada kritik.

Begitulah sifat manusia, mereka yang bersalah menyalahkan orang lain selain diri mereka sendiri. Mungkin kita semua semua seperti ini. Mari kita sadari bahwa kritik itu seperti merpati pos. Mereka selalu kembali pulang. Dan juga sadari bahwa orang yang kita kritik  bahkan caci maki MUNGKIN akan mempertahankan dirinya, dan membalas kritikan dan memcaci maki

Semua orang bodoh bisa mengkritik, mencerca dan mengeluh, dan hampir semua orang bodoh melakukannya. Namun perlu karakter dan kontrol diri untuk mengerti untuk mengerti dan memberi maaf.

” Seorang yang berjiwa besar akan  memperlihatkan KEBESARANNYA.” ujar Carlyle, ” dari cara dia memperlakukan orang lain.”

Sebagai ganti dari mencerca orang, mari kita coba mengerti mereka. Mari kita berusaha mengerti mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan. Hal ini jauh lebih bermanfaat dan menarik minat daripada dikritik. Dan melahirkan simpati, tolereansi dan kebaikan hati. ” Untuk benar-benar mengenal mereka semua, kita harus memaafkan semua.”

Semoga Bermanfaat

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Sikap dan Perilaku yang mengagumkan
« Reply #9 on: 12 February 2010, 11:42:42 AM »
RASA KESAL DAN BENCI yang ditimbulkan oleh KRITIK dapat menurunkan semangat para pegawai, anggota keluarga dan kawan-kawan, dan tetap tidak memperbaiki situasi yang sudah dikritik

George B. Johnston dari Enid, Oklahoma, seorang koordinator keamanan untuk sebuah perusahaan rekayasa. Salah satu tanggung jawabnya adalah memastikan bahwa para pekerja harus memakai topi pengaman pada saat mereka berada ditempat kerja lapangan. Dia akan melaporkan kalau dia melihat ada pekerja yang tidak mengenakan topi pengaman, menyampaikan secara panjang lebar peraturan yang harus mereka patuhi. Hasilnya, dia mendapat penerimaan yang tida simpatik dari mereka yang kesal, dan sering kali setelah dia pergi, para pekerja itu akan menanggalkan topi mereka.

Dia memutuskan untuk memcoba pendekatan yang berbeda. Saat berikutnya, bila dia menemukan pekerja yang tidak memakai topi pengaman, dia bertanya apakah topi itu tidak nyaman dipakai atau tidak cukup pas untuk mereka. Kemudian dia mengingatkan para pekerja itu dengan NADA MENYENANGKAN bahwa topi itu dirancang untuk melidungi mereka dari kecelakaan, dan menyarankan agar topi itu selalu digunakan ditempat kerja. Hasilnya adalah kesadaran untuk mematuhi peraturan TANPA RASA KESAL DAN BENCI.

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Sikap dan Perilaku yang mengagumkan
« Reply #10 on: 15 February 2010, 09:32:05 AM »
Berbicara Dengan Empati    

Menghadapi seseorang dengan hati antipati, berbicara dibutuhkan kerendahan hati dan secara halus.  Kalau tidak, justru bagaikan menabur garam pada luka, dapat memperdalam rasa antipatinya. – Beacon, filsuf Inggris


Pelaku komunikasi yang bijak, biasanya memiliki empati; menyerap sejuta masalah yang dikembangkan secara positif, akhirnya membuat lawan berbalik menjadi kawan.


Misalkan, jaman dulu ahli potong rambut dalam melatih muridnya, secara umum membutuhkan 3 tahun lebih baru bisa “lulus”. Kini, seorang master potong rambut melatih seorang murid, setelah lewat 3 bulan, dianggap sudah menguasai ketrampilan tersebut, diperbolehkan secara resmi buka usaha.


Pada suatu hari, seorang murid diuji coba ketrampilan perdananya, sesudah selesai memangkas pelanggan pertama, pelanggan tersebut sambil melihat ke cermin berkata: “Rambut masih agak panjang”. Si murid tak tahu harus menjawab bagaimana.


Gurunya yang mengamati di sebelahnya, langsung dengan tersenyum menjelaskan: “Rambut panjang, membuat Anda terlihat berisi, ini yang dinamakan Ilmu Padi, sangat sesuai dengan status Anda.” Sang pelanggan mendengar itu, dengan gembira pamit pada mereka.


Si murid sesudah memangkas rambut pelanggan kedua, pelanggan melihat ke cermin dan berkata: “Rambut dipotong terlalu pendek.” Si murid tetap saja tak tahu harus menjawab apa. Lalu guru itu menjelaskan dengan tertawa: “Rambut pendek, membuat anda terlihat bersemangat, sederhana, tulus, terkesan sangat akrab.” Mendengar itu pelanggan pergi dengan gembira.


Si murid sesudah mencukur pelanggan ke 3, pelanggan sembari membayar, sambil berkata dengan tertawa: “Perlu waktu cukur cukup lama ya.” Sang murid tak menjawab. Lalu guru tersebut menjelaskan dengan tertawa: “Untuk melayani seorang tokoh memang perlu waktu yang lebih lama, tak pernahkah anda mendengar: masuk bagai intelek berambut perak, keluar bagai cendekiawan berwajah rupawan?” Mendengar hal itu, sang pelanggan tertawa terbahak dan pergi.


Si murid sesudah membenahi rambut pelanggan ke 4, pelanggan tersebut sambil membayar, sambil tertawa berujar: “Gerakan anda cukup tangkas! 20 menit sudah selesai dibenahi.” Si murid bingung, terdiam membisu. Dengan cekatan si Guru tertawa dan berkata: “Jaman sekarang, time is money, dengan ketrampilan tangkas, gerak cepat selesai, telah menghemat waktu dan uang anda, bagaimana tidak merasa gembira?” Sang pelanggan mendengar itu, mengangguk dengan tersenyum dan pergi.


Setelah salon murid tersebut tutup, si murid bertanya dengan takut-takut: “Guru, mengapa yang Anda sampaikan, selalu beralasan?”


Si Guru menepuk-nepuk bahunya dan berkata dengan tertawa: “Tak salah lagi, setiap persoalan selalu mempunyai dua sisi, ada betul ada salah, ada untung ada rugi.”  Saya sengaja menyemangatimu di depan pelanggan, ada dua efek: Bagi si pelanggan, adalah demi membuat orang lain senang, karena siapapun pasti senang mendengar kata-kata manis; bagi kamu, selain memberi semangat juga memecut, karena semua hal pada awalnya pasti sulit, saya mengharapkan kelak kamu mengerjakannya dengan lebih bagus!”

Mendengar hal itu si murid sangat terharu, sejak saat itu lebih giat lagi dalam belajar ketrampilan. Setelah lewat beberapa tahun, ketrampilan murid tersebut sudah sangat canggih, cukup untuk berwirausaha.


Dalam keseharian, kita biasanya mengerjakan sesuatu hal kecil yang teramat biasa, oleh karena cara pengungkapan yang tidak sama, hasil dan imbalan yang diterima juga akan jauh berbeda.  Selain harus bisa mengerjakan, juga harus bisa berbicara.

Di dalam hal komunikasi antar manusia, kesalahan yang paling sering dilakukan ialah: setiap orang bersikukuh dengan pandangan diri sendiri, selalu saja menilai permasalahan berdasarkan pandangan diri sendiri.   Berdasarkan pengalaman diri sendiri yang masih sempit untuk mengatasi permasalahan, pasti membuat dua pihak yang bermasalah saling beroposisi, berdebat tiada henti, tak akan mampu memperoleh hasil yang sempurna.  


Dalam contoh kasus aliran Zen terdapat sebuah cerita kecil yang sangat digemari. Ada dua biksu cilik yang biasanya suka bercekcok. Suatu hari, kedua orang tersebut lagi-lagi ribut gara-gara urusan sepele, semakin berdebat semakin berteriak, akhirnya bertengkar  mulut hingga mukanya merah padam, tidak ada satu pun yang mengalah.  


Biksu cilik pertama dengan geram mencari sang guru untuk mengadu. Gurunya dengan sangat telaten mendengar keluh-kesahnya, lalu berkata dengan datar-datar saja: “Kamu benar.” Mendengar omongan sang guru, si biksu kecil pulang dengan hati puas.


Tak lama kemudian,  biksu kecil kedua dengan terengah-engah mencari sang guru juga untuk mengadu. Guru juga dengan telaten mendengarkan penjelasannya, tetap saja berkata dengan datar: “Kamu benar.” Biksu cilik kedua juga dengan gembira kembali ke kamarnya.


Waktu itu, biksu cilik ketiga yang senantiasa mendampingi sebagai asisten tak bisa menahan lagi dan berkata: “Guru, Anda biasanya mengajarkan kami melayani orang harus jujur, jangan sekali-kali melakukan hal yang berlawanan dengan nurani, tetapi, saya tadi dengan telinga sendiri mendengar Anda terhadap dua adik seperguruan yang berbeda pendapat dan bertengkar mengatakan,”Kamu benar”. Maafkan atas kelancangan saya, Guru berkata demikian, bukankah itu semacam hal yang berlawanan dengan nurani?”


Si guru menghadapi kecurigaan biksu cilik ketiga, selain tidak marah, malahan berkata dengan tenang dan berseri: “Kamu benar.” Biksu cilik ke tiga menjadi murid sudah agak lama, juga agak mempunyai dasar kebijakan, mendengarkan gurunya berkata demikian, langsung terbuka pencerahannya, dengan segera bersujud berterima kasih atas pengarahan langsung dari sang guru.


Ternyata maksud dari guru tersebut ialah: oleh karena setiap orang selalu menganggap diri sendiri “Saya benar”, maka dari itu baru bisa bersikukuh dengan pendapatnya sendiri, sama sekali tidak mau mengalah.



Jikalau kita bisa membandingkan hati dengan hati, mau berdiri di atas pijakan posisi lawan bicara untuk memikirkan permasalahannya, membalikkan pandangan sendiri, dirubah dengan sikap “Kamu benar”, pertikaian pasti berkurang, gesekan antar mereka juga agak mudah diselesaikan.  


Di dalam dunia usaha pada umumnya, bagian operasional dan bagian produksi acap kali terjadi beda pendapat lalu bertikai tak berkesudahan, atasan yang cerdik pasti bisa dengan tepat waktu menyelaraskan kedua bagian tersebut, dengan demikian, keadaan pasti bisa berubah baik.


Mengatasi perselisihan,  hadapilah dengan hati empati, baru bisa membuat komunikasi semakin lancar!  


Mini tips berkomunikasi

Setiap orang terlahir dengan background berbeda, prinsip dan konsepnya tidak sama, sebelum mengenali secara mendalam tingkat kesulitan, situasi runyam dan keterbatasan seseorang, lantas dengan seenaknya memvonis (kritik) lawan bicara, tentu tidak bijaksana.  Memecahkan masalah dengan empati, setiap persoalan dilihat dari sisi positifnya, bisa mengubah lawan menjadi kawan dan memperluas pergaulan.


Seringkali mendengar kawan yang sudah menjadi orang tua berkata: “Saya dahulu bisa naik bus umum berangkat sekolah, mengapa anak saya tak bisa, harus dijemput oleh orang tua?”   Juga acap kali mendengar kawan yang menjadi general manager berkata: “Dahulu ketika saya masih seorang pegawai kecil, setiap hari selalu bisa bekerja 8 jam, demi mengejar jadwal pengiriman, juga mau lembur hingga subuh.” Oleh karena saya punya rasa tanggung jawab, barulah diangkat sebagai general manager. Kenapa semua karyawan jaman sekarang tak bisa melakukannya?”  


Sejujurnya, dengan mudahnya memproyeksikan “keunggulan” kita kepada orang lain, adalah tidak benar. Ini dinamakan memproyeksikan diri kepada orang lain, dengan kata lain selalu menganggap diri sendiri benar.  Di dalam lingkup komunikasi, ini adalah sebuah pantangan besar!


Sering kali, putus dipertengahan atau gagalnya komunikasi, dikarenakan terlalu mempertahankan pemikiran diri sendiri. Dengan lain kata, kita hanya menghendaki orang lain untuk memahami, tapi tidakkah pernah berpikir, seharusnya juga harus belajar memahami orang lain.


Seorang Filsuf Afrika Selatan berkata: “Sebagai manager  harus dilengkapi dengan karakter suka berkelompok, tindak tanduk yang menyendiri sungguh harus dicampakkan.”


Perihal berkomunikasi, semakin bisa menggunakan empati, semakin bisa secara luas menjalin jodoh kebajikan. Hendak menjadi orang yang piawai dalam berkomunikasi, membutuhkan ketrampilan berbicara yang bisa menyesuaikan setiap situasi dan kondisi.


Ada pepatah berbunyi: “Tiga orang jagal membahas daging, tiga orang intelek membahas buku.” Jikalau mau memahami lebih banyak tentang ciri khas setiap profesi dan kesukaan setiap tipe tokoh, maka akan lebih pandai menggunakan empati untuk melakukan komunikasi.  Misalkan saja, ketika anda bersama dengan seorang penjagal, maka bahaslah daging; bersama dengan pemilik Bakery, anda bahaslah roti; ketika berbarengan dengan mereka berdua, bahaslah sandwich.


Ini adalah filsafat tertinggi dari komunikasi.

Semoga Bermanfaat

 _/\_

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Sikap dan Perilaku yang mengagumkan
« Reply #11 on: 18 February 2010, 10:14:00 AM »
Untuk melengkapi penjelasan diatas mengenai mencari teman..., saya tambahkan artiel pelengkap, sebagai contoh bagaimana kita menghadapi teman diskusi, teman baik, bawahan bahkan orang yang tidak kita sukai dengan cara yang lebih bijaksana.



RESPEK TERHADAP BAWAHAN SETARA KEMULIAAN

 
Penghinaan membuat orang lebih marah dibandingkan dengan kebencian, penghargaan lebih disenangi orang dibandingkan dengan belas kasih. Biasanya orang berharap dihargai daripada disenangi orang lain. Giacomo Leopardi-Penyair & Filsuf Italia

Jenderal generasi ke tiga: Toku Gawa Ke Mitsu (1604-1651) dari Toku Gawa Baku Fu - Jepang adalah putra ke dua dari jenderal generasi ke dua Toku Gawa Hideo.

Sewaktu ia memerintah, terdapat seorang pejabat tinggi bernama: Do I Toshi Kachi, sedang berusaha mengambil hati masyarakat, telah mengeluarkan cukup banyak energi. Oleh karena Toku Gawa tidak menghisap rokok, maka di dalam kota dilarang menghisap rokok.  Akan tetapi larangan menghisap rokok tersebut tak mampu dilaksanakan tuntas, selalu saja ada sejumlah tentara menghisap dengan diam-diam.

Pada suatu malam, beberapa orang sewaktu menghisap rokok di kedai arak dipergoki oleh Do I Toshi Kachi.  Orang-orang itu pucat pasi, tak sempat lagi membuang rokok, hanya berdiri bengong. Do I Toshi Kachi memerintahkan mereka menutup semua jendela, kemudian berkata: “Merepotkan kalian, siapakah yang sudi meminjami saya rokok untuk coba menghisap?”

Pada mulanya mereka tidak jelas apakah maksudnya, tidak ada yang berani sembarangan bergerak. Do I Toshi Kachi mendesak sebanyak 3 kali, baru ada yang mengeluarkan rokok dan diberikan kepadanya. Sesudah  Do I Toshi Kachi menghisap sebanyak 3, 4 sedotan dengan nikmatnya, berkata: “Tak dinyana rokok begini hebat, tak heran kalau kalian tak berhasil berhenti.”

Seusai berkata, Do I Toshi Kachi hendak meninggalkan tempat. Namun, satu kakinya baru saja melangkahi ambang pintu, tiba-tiba menoleh balik dan berkata: “Kejadian malam ini, saya tidak akan memberitahu majikan, tetapi mulai hari ini jangan begini lagi, majikan sangat membenci orang yang merokok.” 

Sejak saat itu, perintah larangan merokok baru efektif, tiada orang lagi yang menghisapnya di belakang Toku Gawa.


Jangan menilai segalanya berdasarkan standar diri sendiri

Keponakan dari Carnegie bernama Josephine,  di usia 19 tahun datang ke New York untuk  menjadi sekretaris Carnegie. Kala itu dia baru lulus SMA belum memiliki pengalaman sama sekali, wajar telah melakukan sejumlah kekeliruan. Carnegie tanpa sungkan selalu mengkritiknya, oleh karena itu Josephine menjadi sangat tertekan.

Suatu hari, sewaktu Josephine dalam sejumlah urusan pekerjaan telah melakukan kesalahan lagi. Carnegie baru saja hendak menyemprotnya, segera berkata kepada dirinya sendiri: “Tunggu, usiamu lebih tua 2 kali lipat dibandingkan Josephine, pengalaman hidup juga lebih banyak 10.000 kali daripada dia, bagaimana mungkin mengharapkan dia mengerjakan sebaik kamu? Sewaktu umur 19 tahun, kamu mengerjakan apa? Bukankah juga sering melakukan kesalahan tolol semacam itu?”
Setelah melalui introspeksi, ketika Josephine telah berbuat kekeliruan lagi, Carnegie tidak lagi seperti dahulu dengan langsung menegurnya. 

Ia selalu dengan tersenyum berkata kepada Josephine: “Tidak masalah, ini hanyalah kesalahan kecil saja, sesungguhnya, saya barangkali lebih banyak melakukan kesalahan daripada kamu! Tak seorangpun otomatis langsung serba bisa, sukses hanya bisa diperoleh dari membenahi kesalahan yang terus menerus, apalagi kamu lebih pandai dibandingkan saya sewaktu muda. Saya sendiri juga pernah melakukan lebih banyak kebodohan, oleh karena itu, saya sama sekali tidak ingin mengkritikmu atau siapapun.  Akan tetapi, coba kamu lihat, jika kamu lakukan seperti ini………bukankah sedikit lebih cerdas?”

Mendengar perkataan semacam itu, Josephine tidak lagi merasa tertekan, malahan telah dipenuhi inisiatif. Kemudian, dia betul-betul menjadi seorang sekretaris yang canggih.

Atasan menasehati bawahan adalah wujud penghargaan individu tertinggi, jangan menilai segalanya berdasarkan standar diri sendiri. Dalam berkomunikasi, seharusnya demikian!

Tidak ada manusia yang sempurna

Matahari saja juga memiliki flek hitam, urusan manusia di dunia lebih-lebih tidak mungkin tanpa cela. Sebagai seorang atasan, kadangkala sekarang ataupun masa lalu juga bisa mempunyai kekurangan, baru dapat memperhatikan kelemahan sejenis dari anak buah. Terlalu menegur kesalahan kecil anak buah anda, bagaikan menggunakan kapak tajam membacok seekor lalat yang hinggap di keningnya, bukankah terlalu berlebihan!

Oleh sebab itu, sistem peraturan yang keras untuk sementara barangkali bisa membatasi karyawan keluar dari jalur, tapi sulit dalam mengambil hati karyawan. Jika hendak mendapat ketulusan dan kegairahan karyawan dalam bekerja, para manajer dalam berkomunikasi harus memiliki “hati yang satu prinsip”. 

Para pengusaha Yahudi terkenal kelas dunia beranggapan, mengatur karyawan seharusnya bersikap tegas, tetapi tidak boleh keras kejam, harus mempertahankan kelenturan yang agak besar.  Bagaimanapun setiap karyawan bukanlah orang suci, pada mungkin berbuat kesalahan; terlalu kencang menekannya, barangkali malah kontra produktif.   

Suatu kali, di Amerika telah terbongkar sebuah komplotan besar penyelundupan berlian, diantaranya terdapat beberapa tertuduh karyawan berasal dari perusahaan orang Yahudi. Beberapa wartawan dalam melacak perkembangan kasus tersebut, menyerbu kantor tersebut dan meminta wawancara tentang motif pelanggaran beberapa karyawan tersebut. 

Pertanyaan salah seorang reporter wanita terkesan memojokkan: “Tuan, perusahaan anda biasanya terkenal dengan kedisiplinan yang baik, mengapa bisa muncul karyawan yang merusak citra perusahaan?  Tidakkah anda merasa kecewa? Bukankah ini menandakan bahwasanya anda tidak mengaturnya dengan ketat?”

Di luar dugaan, ternyata direktur perusahaan tersebut menjawab dengan sangat kalem: “Melon tidak ada yang bulat sempurna, manusia pun tidak ada yang sempurna. Karyawan perusahaan kami bagaimanapun juga adalah manusia, maka tak terelakkan bisa berbuat kekeliruan, apanya yang mesti diherankan? Mengenai manajemen kurang tegas, saya pikir, bukan begitu halnya, justru sebaliknya, barangkali standar tuntutan saya kepada mereka terlalu tinggi.  Karena kami orang Yahudi menuntut nilai 100 hanya kepada Tuhan dan mesin, sedangkan tuntutan kepada manusia cukup nilai 64 (orang Yahudi menganggap nilai 64 sebagai angka minimal kelulusan).

Tips Komunikasi

Demi dapatnya menasehati bawahan  dan sewaktu diperlukan kritikan, meski bawahan menganggap anda benar dan diri sendiri salah, juga hatinya bisa tidak terima, bahkan marah dan mendendam. Oleh karena itu perbanyak menggunakan usulan, kurangi menggunakan perintah, baru bawahan bisa menerima dengan senang, menurut dan bekerja sama dengan baik.   

Namun, jika anda bisa seketika merubah suatu metode lain, memujinya terlebih dahulu, mumpung hatinya sedang berbunga barulah tunjukkan kekurangannya, percayalah ia pasti bisa menerima dengan rendah hati, malah bisa merasa berterima kasih kepada anda. 

Makna yang sama, tapi dengan cara penyampaian yang berbeda, efeknya bisa tidak sama, tingkat penerimaan seseorang juga bisa tidak sama. Carnegie melalui perubahan cara berkomunikasi, barulah mencapai tujuan agar keponakan merubah kekurangannya.

Bagaimana mencapai target, hati terpikir langsung urusan bisa beres? Setiap orang mempunyai cara berbeda.  Akan tetapi, cara yang terbaik seharusnya menggunakan sikap yang tulus iklas, nasehat dan pengarahan yang tulus, baru dengan mudah dapat membuat orang mematahkan kesalahan dari pangkalnya.

Respek terhadap bawahan, adalah semacam kemuliaan! Sesuai yang diketahui oleh penulis, seorang manajer di pemerintahan kota Taipei, ketika ia menghendaki bawahan datang  menghadapnya, selamanya tidak pernah berkata: “Silakan anda ke ruang saya sebentar!” melainkan ia berkata: “Saya menunggu Anda di office”.
Ia selamanya juga tidak berkata: “Kerjakan ini, kerjakan itu, jangan mengerjakan ini,” melainkan selalu berkata: “Coba Anda pertimbangkan, melakukan begini bukankah lebih baik?”

Sesudah mendikte pembuatan surat, sering ia berkata: “Pendapat Anda tentang surat ini bagaimana?” 

Dalam memeriksa draft surat seorang asisten, ia selalu berkata: “Barangkali kita merubah kalimat ini begini, bisa agak lebih baik.” Ia selalu membiarkan bawahan mencoba membuatnya, agar dalam kesalahan yang mereka sendiri perbuat, mereka bisa berhasil belajar dari pengalaman.   

Setiap orang yang mempunyai harga diri, pasti menyukai jaga muka.  Oleh karena itu, dalam prosesnya memberitahu bawahan, banyak menggunakan usulan, kurangi perintah, bukan saja bisa menghindari melukai harga diri mereka, selain itu bisa membuat bawahan merasakan anda mudah dekat dengan orang, patut dihormati, dengan sendirinya akan senang menerima usulan dan bekerja sama dengan baik.

Semoga Bermanfaat

 _/\_

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: Sikap dan Perilaku yang mengagumkan
« Reply #12 on: 18 February 2010, 10:42:22 AM »
ini dari buku confucius yah... gw pernah baca sedikit juga ttg "empat ajaran Liao Fan" bagus sih isinya...
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Sikap dan Perilaku yang mengagumkan
« Reply #13 on: 22 February 2010, 10:25:02 AM »
ini dari buku confucius yah... gw pernah baca sedikit juga ttg "empat ajaran Liao Fan" bagus sih isinya...

Sumber cerita dan kutipan saya berasal dari berbagai sumber. Untuk cerita Liao Fan sangat bagus untuk dibaca.

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Sikap dan Perilaku yang mengagumkan
« Reply #14 on: 22 February 2010, 10:29:42 AM »
SENI BERBICARA


 Berbicara merupakan suatu cara untuk menyuarakan diri kita sendiri, asalkan tubuh kita utuh tanpa cacat, kebanyakan orang memiliki kemampuan dasar untuk menyuarakan dirinya.

Tetapi bagaimana agar dalam percakapan antara sesama, bisa membuat lawan bicara Anda sepenuhnya menerima atau yakin kepada Anda. Kuncinya terletak pada apakah pembicaraan Anda layak atau tidak, serta masuk akal atau tidak, hal inilah yang disebut sebagai seni dari berbicara.

Perkataan yang tidak layak itu sangat banyak, percakapannya mengandung sindiran yang mudah melukai orang lain, penggunaan ungkapan yang salah lebih-lebih sangat memalukan.

Ada satu cerita, dahulu ada seorang menantu yang dungu karena isterinya sangat sibuk sekali, terpaksa pergi ke rumah mertuanya seorang diri untuk memberi ucapan selamat panjang umur, istilah mandarinnya Bai Shou.
Isterinya berpesan kepada dia agar pembicaraannya nanti semuanya ditambahkan dengan kata Shou yang mengandung arti panjang umur. Menantu dungu ini mengingat baik-baik apa yang telah dipesan isterinya itu.

Lalu, ketika nasi dihidangkan, dia berkata nasi panjang umur ini enak sekali, ruangan panjang umur ini sangat indah sekali, meja panjang umur ini kualitasnya sangat bagus. Mendengar perkataannya itu para handai taulan menganggap perkataannya itu sebagai lelucon, tidak banyak mempengaruhi.

Ketika dia hendak berpamitan pulang kepada mertuanya, menantu dungu ini berkata, "Mertua yang terhormat, menantumu di sini menghaturkan secangkir arak Shou Yi , baju Shou Yi (Shou Yi disini berarti kain kafan) yang Anda kenakan ini sangat indah sekali....."

Tentunya, kita bisa membayangkan, nasib menantu dungu ini sudah pasti mendapatkan dampratan.

Pembicaraan yang menggunakan ungkapan yang tidak sesuai bisa menyebabkan tertawaan orang lain.

Tetapi, percakapan yang mengandung sindiran tajam benar-benar bisa melukai orang. Manusia zaman sekarang mempunyai ungkapan kata-kata yang sudah menjadi suatu kebiasaan sering diucapkan keluar dari mulut, kebanyakan tidak santun...

"Anda sungguh otak udang", "Apa otak Anda otak babi", padahal kemungkinan yang berbicara tidak bermaksud demikian, sedangkan yang mendengarkan beranggapan demikian.

Menteri zaman dahulu menulis surat kepada baginda raja, isi dalam surat itu merupakan semacam seni berbicara. Hanya saja cara penyampaiannya mempergunakan tulisan saja. Seperti surat Jian Zhu Ke Shu yang ditulis oleh Li Si:

"Gunung Tai Shan tidak mengutamakan tanahnya, maka bisa menjadikan dia tinggi dan besar, sungai dan laut tidak kelihatan saluran-saluran kecilnya, maka bisa dirasakan dia sangat dalam."

Li Si secara terang-terangan menunjukkan kelemahan jiwa baginda Raja Shi Huang, tulisan dengan kata-kata yang demikian ini sangatlah hebat sekali.

Masih ada Chu Shi Biao yang dituliskan oleh Zhu Geliang, Chen Qing Biao yang dituliskan oleh Li Mi, serta Da Si Ma Jian Yi Shu yang dituliskan oleh Wang Anshi, semua surat ini menunjukkan kehati-hatian orang zaman dahulu dalam penggunaan kata-kata, serta menunjukkan teknik penyampaiannya yang sangat sempurna.

Kata-kata orang zaman sekarang menampakkan bahasa umum, juga tidak lagi ada pembatasan yang berlebihan, tetapi di dalam masyarakat bebas sekarang ini, harus mempunyai budi bahasa yang mendasar serta memberi jawaban yang tepat.

Mulai dari perkataan yang paling mendasar seperti "Silahkan", "Terima kasih", "Maafkan" dan lain sebagainya, menggunakan kata-kata ini berbicara dengan orang lain pasti tidak akan rugi.

Meskipun lawan bicara Anda adalah sosok yang sulit dihadapi seperti atasan atau guru. Pepatah mengatakan, "Kita tidak akan memukul orang yang menampakkan senyuman di wajahnya."

Lebih banyak memuji orang lain juga adalah suatu cara yang bagus. Terhadap murid, anak sendiri atau generasi muda harus "Lebih banyak menyemangati dari pada mencela, pujian harus lebih banyak dari pada memarahi (memaki)", karena keyakinan bisa membuat mereka tumbuh lebih besar dan lebih tinggi.

Jika dalam bergaul dengan orang lain, kita mengerti bagaimana mempergunakan "seni berbicara" seperti ini, pergaulan pasti bisa berjalan dengan lancar dan leluasa. Tidak peduli dimana kita berada, juga bisa seperti ikan yang mendapatkan air.

Sebuah pepatah Cina Kuno mengatakan “Seseorang tanpa wajah yang tersenyum tidak boleh membuka toko.”

NILAI SEBUAH SENYUMAN DI HARI BESAR DAN UNTUK KESIBUKAN ANDA :

1.   Dia tidak meminta bayaran, namum menciptakan banyak.
2.   Dia memperkaya mereka yang menerimanya, tanpa membuat melarat mereka yang memberinya.
3.   Dia terjadi hanya sekejap namun kenangan tentangnya kadang-kadang bertahan selamanya.
4.   Tak seorangpun yang meskipun begitu kaya mampu bertahan tanpa Dia, dan tak seorangpun yang begitu miskin tetapi menjadi lebih kayak arena manfaatnya.
5.   Dia menciptakan kebahagiaan dirumah, mendukung niat baik dalam bisnis, dan merupakan tanda balasan dari kawan-kawan.
6.   Dia memberi istirahat untuk rasa letih, sinar terang untuk rasa putus asa, sinar mentari bagi kesihan, dan penangkal ALAMIAH bagi kesulitan.
7.   Namun Dia tidak bisa dibeli, dimohon, dipinjam, atau dicuri, karena Dia adalah sesuatu yang TIDAK BERGUNA SEBELUM DIBERIKAN KEPADA ORANG LAIN.
8.   Dan apabila pada menit terakhir kesibukan di Hari Besar ( KESIBUKAN ANDA ) dimana sebagian pelayan penjual kami menjadi terlalu lelah untuk memberi anda senyuman, bolehkah kami minta anda meninggalkan seulas senyuman anda ?
9.   Karena tak seorangpun yang begitu lebih membutuhkan senyuman daripada mereka yang tidak punya lagi yang tersisa untuk diberikan
10.   Jadi hari ini saya secara tulus memberikan SENYUMAN kepada semua member dan moderator karena forum DC semakin berkembang dan maju berkat ANDA SEKALIAN ( terutama untuk semua moderator yang bekerja tanpa pamrih ), berarti perkembangan Buddhis semakin POSITIVE karena ANDA. SENYUMAN INI untuk ANDA SEMUA.  :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :)

Semoga Bermanfaat

 _/\_
« Last Edit: 22 February 2010, 10:35:27 AM by CHANGE »

 

anything