//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta  (Read 27765 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #30 on: 27 April 2012, 02:49:24 PM »
Gotami Sutta yang mana yang tidak membedakan dana ke Buddha/Sangha/binatang?
yg ini
untuk melihat apakah sutta itu otentik atau bukan, cukup bandingkan dengan perkataan sang buddha kepada mahapajapati gotami, yang intinya: jika ajaran yang kita lihat, dengar, atau baca sesuai dengan dhamma vinaya, dan membawa pada pembebasan, maka kita bisa meyakini kalau itu adalah kebenaran... :)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #31 on: 27 April 2012, 02:58:18 PM »
Hm... Kalau saya sih masih tidak masuk otak tentang dana pada sangha berisi bhikkhu bejad tapi bisa lebih berbuah daripada persembahan ke seorang Buddha. Banyak kisah2 dana langsung berbuah bahkan 'hanya' ke savaka saja. Tapi kok sekarang ini, tidak ada cerita2 serupa bagi mereka yang dana ke sangha yah? Saya sih memang tidak banyak 'gaul', mungkin ada yang bisa share?

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #32 on: 27 April 2012, 03:08:15 PM »
kata2 anda sekarang kontradiksi dengan kata2 anda sebelumnya

saya berkata :

Quote
bagi pemahaman saya, berdana sesuatu yang benar2 dibutuhkan oleh penerima lebih baik ketimbang berdana sesuatu kepada penerima dana yang sesungguhnya tidak membutuhkan sesuatu tersebut. itu patokan saya dalam berdana. saya tidak pandang itu sangha atau kumpulan orang biasa atau bahkan binatang.

rasanya saya tidak berkata semua akan saya danakan asal you happy karena telah terpenuhi 'keinginan'nya. saya menekankan kata keinginan disini karena dalam kasus sakaw ~ narkoba bukan pada konsep kebutuhan tapi lebih pada keinginan.

dan selanjutnya tentu saya bisa membedakan sesuatu yang harus saya danakan dengan sesuatu yang tidak seharusnya saya danakan.
misal saya menolak mendanakan alat pancing saya kepada sepupu saya. padahal saya tau sepupu saya sedang menabung uang jajannya untuk membeli alat pancing (mahal) bahkan ketika alat pancing saya sudah tidak akan pernah saya gunakan lagi, dan tinggal menunggu berkarat di gudang.
saya memberikannya kaus kaki, karena saya tau kaus kakinya sudah robek.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #33 on: 27 April 2012, 03:19:59 PM »
saya berkata :

rasanya saya tidak berkata semua akan saya danakan asal you happy karena telah terpenuhi 'keinginan'nya. saya menekankan kata keinginan disini karena dalam kasus sakaw ~ narkoba bukan pada konsep kebutuhan tapi lebih pada keinginan.

pada seorang yg sudah kecanduan narkoba dan ketika sakaw, pada saat itu tubuhnya memang membutuhkan pasokan narkoba walaupun ia tidak menginginkan.

Quote
dan selanjutnya tentu saya bisa membedakan sesuatu yang harus saya danakan dengan sesuatu yang tidak seharusnya saya danakan.
misal saya menolak mendanakan alat pancing saya kepada sepupu saya. padahal saya tau sepupu saya sedang menabung uang jajannya untuk membeli alat pancing (mahal) bahkan ketika alat pancing saya sudah tidak akan pernah saya gunakan lagi, dan tinggal menunggu berkarat di gudang.
saya memberikannya kaus kaki, karena saya tau kaus kakinya sudah robek.

bisa diterima, tapi mari kita bahas mengenai sakaw terlebih dulu

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #34 on: 27 April 2012, 03:20:48 PM »
Hm... Kalau saya sih masih tidak masuk otak tentang dana pada sangha berisi bhikkhu bejad tapi bisa lebih berbuah daripada persembahan ke seorang Buddha. Banyak kisah2 dana langsung berbuah bahkan 'hanya' ke savaka saja. Tapi kok sekarang ini, tidak ada cerita2 serupa bagi mereka yang dana ke sangha yah? Saya sih memang tidak banyak 'gaul', mungkin ada yang bisa share?

sepertinya bagian pemurnian dalam sutta itu juga patut dipertimbangkan

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #35 on: 27 April 2012, 03:25:18 PM »
Bukan cuma dana kepada sangha bisa lebih hebat drpd kepada Buddha yg aneh.

Bagi saya berdana yg harapan kembali itu ga pantas disebut berdana. Kita sebut aja berinvestasi hehe. Sebaiknya pendana jgn dihitung2 lagi "aku sudah berdana".
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #36 on: 27 April 2012, 03:27:41 PM »
Bukan cuma dana kepada sangha bisa lebih hebat drpd kepada Buddha yg aneh.

Bagi saya berdana yg harapan kembali itu ga pantas disebut berdana. Kita sebut aja berinvestasi hehe. Sebaiknya pendana jgn dihitung2 lagi "aku sudah berdana".

walaupun begitu, sutta tetap mengatakan bahwa penerima turut menentukan bobot jasa

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #37 on: 27 April 2012, 03:34:55 PM »
pada seorang yg sudah kecanduan narkoba dan ketika sakaw, pada saat itu tubuhnya memang membutuhkan pasokan narkoba walaupun ia tidak menginginkan.

bisa diterima, tapi mari kita bahas mengenai sakaw terlebih dulu

baik, kita bahas sakaw vs kebutuhannya.

pecandu yang sakaw tubuhnya memang membutuhkan narkoba tentu dalam dosis tertentu (tidak terlalu paham juga, pernah baca tapi dah lupa apa dan bagaimana) sama seperti pecandu rokok dan pecandu kopi, ketika asupan dari kafein (misalnya) tidak diterima oleh tubuh seperti biasanya, maka cenderung organ tubuh terganggu sedikit banyaknya.
btw, ya saya akui membutuhkan yang dimaksud disini. so far saya setuju, untuk konteks ini saja.

tapi saya punya pandangan lain, menurut saya dari pada 'butuh' narkoba pecandu tersebut lebih butuh rehabilitasi walau belum tentu diinginkannya.
so menurut saya memberikan narkoba kepada pecandu sakaw bukanlah memberikan kebutuhannya, namun lebih cenderung kepada memberikan keinginannya.
dan jika tidak dinilai terlalu naif, pada pecandu sakaw, berikanlah dana berupa nasehat, lanjut jika sanggup berikan dana berupa fasilitas rehabilitasi atau memberikan bantuan untuk itu. tentu tidak saat yang bersangkutan sedang sakaw-sakawnya, bisa2 dapet tonjokan di muka.
« Last Edit: 27 April 2012, 03:38:59 PM by Rico Tsiau »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #38 on: 27 April 2012, 03:41:02 PM »
baik, kita bahas sakaw vs kebutuhannya.

pecandu yang sakaw tubuhnya memang membutuhkan narkoba tentu dalam dosis tertentu (tidak terlalu paham juga, pernah baca tapi dah lupa apa dan bagaimana) sama seperti pecandu rokok dan pecandu kopi, ketika asupan dari kafein (misalnya) tidak diterima oleh tubuh seperti biasanya, maka cenderung organ tubuh terganggu sedikit banyaknya.
btw, ya saya akui membutuhkan yang dimaksud disini. so far saya setuju, untuk konteks ini saja.

tapi saya punya pandangan lain, menurut saya dari pada 'butuh' narkoba pecandu tersebut lebih butuh rehabilitasi walau belum tentu diinginkannya.
so menurut saya memberikan narkoba kepada pecandu sakaw bukanlah memberikan kebutuhannya, namun lebih cenderung kepada memberikan keinginannya.
dan jika tidak dinilai terlalu naif, pada pecandu sakaw, berikanlah dana berupa nasehat, lanjut jika sanggup berikan dana berupa fasilitas rehabilitasi atau memberikan bantuan untuk itu. tentu tidak saat yang bersangkutan sedang sakaw-sakawnya, bisa2 dapet tonjokan di muka.

padahal anda mengatakan bahwa anda akan berdana kepada "yg membutuhkan", dan ada orang sakaw yg membutuhkan narkoba, dan anda malah berkelit. bukankah dalam hal ini anda memang pilih2 dalam berdana?

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #39 on: 27 April 2012, 03:41:48 PM »
Gmn lg. Kepercayaan saya thd sutta ga nyampe 100%.

Kalau jujur kesannya saya baca sutta ini justru seperti sutta karangan bhikkhu pencari dana. Itu impresi yg saya terima. Jgn dianggap saya melecehkan.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #40 on: 27 April 2012, 03:45:28 PM »
Gmn lg. Kepercayaan saya thd sutta ga nyampe 100%.

Kalau jujur kesannya saya baca sutta ini justru seperti sutta karangan bhikkhu pencari dana. Itu impresi yg saya terima. Jgn dianggap saya melecehkan.

komentar yg jujur dan sulit dibantah

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #41 on: 27 April 2012, 03:56:28 PM »
padahal anda mengatakan bahwa anda akan berdana kepada "yg membutuhkan", dan ada orang sakaw yg membutuhkan narkoba, dan anda malah berkelit. bukankah dalam hal ini anda memang pilih2 dalam berdana?

ya.. berdana kepada yang membutuhkan dan tentu saja jika saya punya sesuatu yang dibutuhkan tersebut, dan juga tentu saja sesuatu tersebut 'bisa' dan 'mampu' saya danakan (saya tentu tidak mendanakan 90% gaji saya kepada pengemis hanya karena pengemis tersebut butuh uang senilai 90% gaji saya, makan apa anak saya nantinya?), dll

mau berdana juga butuh kebijaksanaan kan bro? sebagai contoh, anda tentu tidak mendanakan pistol kepada pembunuh bayaran, padahal anda tau dengan jelas si pembunuh bayaran sangat membutuhkan pistol dalam pekerjaannya. (bicarakan dalam konteks lepas dari hukum negara)

namun jika anda bahasa-kan bahwa hal tersebut adalah pilih2 dalam berdana, lalu apa anda akan membeli 10 gram daun ganja kering untuk pecandu sakaw? kan anda tau bahwa dia butuh?
dan anda akan memberikan pistol kepada pembunuh bayaran, karena memang jelas yang bersangkutan sangat butuh.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #42 on: 27 April 2012, 04:00:22 PM »
ya.. berdana kepada yang membutuhkan dan tentu saja jika saya punya sesuatu yang dibutuhkan tersebut, dan juga tentu saja sesuatu tersebut 'bisa' dan 'mampu' saya danakan (saya tentu tidak mendanakan 90% gaji saya kepada pengemis hanya karena pengemis tersebut butuh uang senilai 90% gaji saya, makan apa anak saya nantinya?), dll

mau berdana juga butuh kebijaksanaan kan bro? sebagai contoh, anda tentu tidak mendanakan pistol kepada pembunuh bayaran, padahal anda tau dengan jelas si pembunuh bayaran sangat membutuhkan pistol dalam pekerjaannya. (bicarakan dalam konteks lepas dari hukum negara)

namun jika anda bahasa-kan bahwa hal tersebut adalah pilih2 dalam berdana, lalu apa anda akan membeli 10 gram daun ganja kering untuk pecandu sakaw? kan anda tau bahwa dia butuh?
dan anda akan memberikan pistol kepada pembunuh bayaran, karena memang jelas yang bersangkutan sangat butuh.

berbeda kasusnya karena saya tidak pernah membuat pernyataan itu, dan saya memang pilih2 dalam berdana

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #43 on: 27 April 2012, 04:43:46 PM »
berbeda kasusnya karena saya tidak pernah membuat pernyataan itu, dan saya memang pilih2 dalam berdana

 ;D ;D

mungkin anda terlalu ekstrim 'mengikat' kata2 yang saya ketik, atau bahasa saya yang bodoh dalam menjelaskan maksud saya yang sebenarnya. entah lah...

kan dari awal saya tidak bilang bahwa saya tidak pilih2 dalam berdana seperti "pokoknya loe butuh dan karena gw ada yang loe butuhkan ya gw kasih/danakan"
saya hanya bilang saya akan berdana kepada yang membutuhkan dan itu lebih baik daripada berdana kepada yang tidak membutuhkan. tidak peduli sangha atau orang biasa. nah ini bukan berarti saya akan mendanakan apa saja.

lebih lanjut, jika demikian apa saya juga seperti anda 'pilih2 dalam berdana?'
jika ya, ya sudah.
jika tidak, ya sudah.
tidak ada yang perlu saya hiraukan mengenai ini.

lebih lanjut lagi, pengakuan jujur, saya lebih sering berdana kepada anggota keluarga, saudara, teman dan kenalan daripada berdana kepada orang yang belum/tidak saya kenal.
bahkan sampai hari ini saya belum pernah berdana kepada anggota sangha manapun.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #44 on: 27 April 2012, 04:49:52 PM »
Bukan cuma dana kepada sangha bisa lebih hebat drpd kepada Buddha yg aneh.

Bagi saya berdana yg harapan kembali itu ga pantas disebut berdana. Kita sebut aja berinvestasi hehe. Sebaiknya pendana jgn dihitung2 lagi "aku sudah berdana".
Kalau menurut saya, bahkan berdana demi kebahagiaan orang lain pun adalah dengan harapan, dan tetap tidak akan membawa orang pada padamnya nafsu. Namun demikian, tetap disebut dana.

Yang sangat menarik menurut saya adalah Okkhasutta yang mengatakan pikiran cinta kasih sekejap, lebih bermanfaat dari persembahan 100 periuk makanan. Ketika seorang berdana berdasarkan keserakahan, walaupun ke seorang Buddha, namun ia hanya menerima sebatas buah berdana itu saja. Tapi jika seseorang berdana atas dasar cinta kasih, maka ia menerima buah dari berdana dan buah dari mengembangkan cinta kasih (yang nilainya sangat-sangat jauh lebih besar).

Namun sangat sayang, menurut saya, karena yang biasa beredar hanyalah pembagian objek, tapi seperti mengabaikan pikiran berdana, kesesuaian dana, cara mendapatkan dana, dan lain-lain. Akhirnya dana memang jadi banyak, tapi yang cenderung timbul adalah kemerosotan pada keserakahan pahala, bukan pengembangan bathin. 

« Last Edit: 27 April 2012, 05:02:58 PM by Kainyn_Kutho »