Permisi ikut nimbrung.
Pandangan tersebut bisa menjadi kekelirupandangan mungkin karena efek dari mencomot satu point (point pertama saja) dari rangkaian Empat Kesunyataan Mulia.
Menurut saya, point pertama adalah sebagai "pancingan" untuk masuk ke point berikutnya sehingga brubah menjadi hidup adalah bahagia (kebahagiaan sejati) (point terakhir, merealisasi nibbana)
Makanya dikatakan bahwa ajaranBuddha sulit untuk menembus orang yang hidupnya terlalu banyak senangnya.
kurang tepat. Kok Dhamma yang kudu aktif menembus?
Seharusnya orangnya yang aktif berusaha, terlepas dari senang atau susah hidupnya. Kalau dari pernyataanmu, orang yang hidupnya senang, berarti ga ada harapan, ga bisa berusaha?
Yang tepat begini: Dhamma sulit ditembus oleh orang yang mengikuti arus duniawi. Dhamma dapat ditembus oleh orang yang melawan arus duniawi.
Btw, jawaban ini terinspirasi dari status Sam SC, sekitar 2 tahun lalu (jadi untuk menghormati beliau, saya akui ini tidak murni jawaban saya).
berikut kutipan dari Majjhima Nikaya, sutta 26 (Ariyapariyesana Sutta - Pencarian Mulia)
"Mereka yang tenggelam dalam nafsu, terselimuti dalam kegelapan, tidak akan pernah melihat Dhamma yang mendalam ini, yang
melawan arus duniawi (patisotagami), halus, dalam, dan sulit dilihat."
__________
Nah, tapi ada orang yang melawan arus duniawi. Ia disebut Patisotagami Puggala.
Definisi Patisotagami Puggala, ada di Anguttara Nikaya, Anusotasutta.
"O, para bhikkhu, apa yang disebut dengan manusia yang melawan arus duniawi? Ia adalah orang yang tidak mengejar kesenangan indria, tidak melakukan kejahatan, dan ia adalah orang yang mempraktikkan kehidupan suci secara sempurna dan murni, meskipun harus disertai oleh linang air mata, sakit, dan penderitaan."