seperti yang dikatakan saudara Bond,
pelafalan kata "buddho" di pakai sebagal awal, agar pikiran ini memasuki kondisi tenang dan lebih mudah teratur,
semacam alarm kalau pikiran lari dari objek.
jika memakai pikiran yang bergerak, memang tidak bisa memasuki jhana.
nimitta saja begitu pemalu-nya.
sedangkan untuk mencapai Jhana dibutuhkan pelepasan si penggerak.
Kamu boleh memvisualisasikan hanya Buddha Amitabha dan Para Bodhisattva atau alam Tanah Murni lainnya dengan dataran emasnya dan bunga teratai mekar yang menakjubkan. Jika kamu menjaga objek visualisasi dengan jelas dalam pikiran selama dua puluh empat jam sehari, apakah sedang berjalan, duduk, berdiri, berbaring dengan mata terbuka atau tertutup, alam Tanah Murni akan selalu hadir di hadapanmu.
Jika kamu dapat melanjutkan praktik meditasi ini selama jangka waktu yang lama, kamu akan segera menjadi tercerahkan. Tanah Murni kemudian berada di mana-mana.
ini lah permasalahnnya....
di sini lebih menekankan visualisasi/ menghayal.
sedangkan biasanya objek yang dipakai adalah "pernah dilihat"
misalkan ingin memakai objek asubha, setidaknya gambar asubha nya pernah dilihat.....
kalau buddha amitabha beserta kerajaan-nya mau lihat dimana?
ini namanya penghayalan buta-buta.
Kalau nggak salah Metta Bhavana pun bisa menyebabkan seseorang mencapai Jhana. Ini kata Salayay Dipankara loh. Bukankah dalam Metta yang digunakan juga adalah visualisasi.
saya akan membahas panjang. ^^
ketika saya pertama kali datang ke jakarta, saya di-ajak ke Ancol. pada waktu itu pikir-ku permainan di Ancol pasti akan sangat menegangkan seperti se-waktu saya ke dufan di LN.
ternyata apa yang saya bayangkan itu jauh, sungguh tidak ada satupun permainan yang membuat ketegangan......padahal awalnya kira nya begitu..
kemudian saya di ajak ke waterboom ancol, saya membayangkan hal-hal luar biasa, disitu betul-betul surga permainan air....
eh, sewaktu pulang dari dufan. karena waterboomnya juga dekat, saya mampir lihat....ternyata lebih jauh lagi dari yang saya kira....
teman saya mengatakan ada waterboom bagus di kapuk....disitu bagus...
saya pun esok nya ke sana...ternyata awalnya saya kira ada 10 tower atau lebih, ternyata cuma ada 3-4 tower.. itu pun di kira ada ombak buatan yang benar-benar kuat, ternyata cuma goyangan kolam yang bahkan tidak membentuk ombak.....sungguh mengecewakan bukan. ^^
saya juga teringat dimana saya melihat lezat nya makanan jepang seperti daging yang di-iris tipis + saus berwana hijau(belakangan baru saya tahu namanya adalah wasabi)
saya mengira sungguh enak, seperti di TV, bahkan ngomong maknyus segala macam. ^^
ternyata setelah saya coba, busyet saya meyakinkan tidak akan ada untuk kedua kali saya memakannya. tidak enak banget..
begitu juga dengan Tanah suci buddha...si A membayangkan penuh dengan emas balok 1 kg, si B membayangkan penuh dengan emas perhiasan seperti harta karus emas nibrun yang berbentuk perhiasan(di IRAQ), ditambah A membayangkan banyak bunga teratai warna putih...
si B membayangkan warna ungu.....
ketika menuju ke-alam situ, yang mana benar?
well, mungkin saja penuh dengan bongkahan mayat....dan bau busuk dimana-mana....who know the truth?
ketika saya/kita memancarkan metta, tentu kita telah pernah melihat orang tua(objek yg di pancarkan) dsb-nya.....demikian kasus asubha..
inilah yang saya katakan karena pernah di lihat sehingga ada gambaran bekas pengalaman nyata lampau.nah sekarang bagaimana pendapat anda apabila ada orang buta sejak lahir, tetapi disuruh memakai objek api.....bisakah orang buta itu?
sama hal nya buddha amitabha.....dan para boddhisatva....
ada yang berkata dewa berpakaian seperti zirah perang ( orang yang percaya kwan kong)
ada yang berkata dewa berpakaian seperti brahma dalam hinduisme ( biasa banyak dalam gambaran di india)
ada yang berkata dewa ada sayap beserta lingkaran di kepala ( ini aliran orang barat )
jadi dewa berpakaian seperti apa kalau saya tanyakan anda?
anda pernah lihat dewa?.....
apa jadinya ketika mother Teressa yang begitu baik terlahir dialam dewa..? apakah dengan model baju baru ke-suster-an nya?
^^
sama hal nya dengan visualiasi yang saya sebut anda berkhayal terlalu jauh tentang amitabha dan bodhisatva.
bisakah mencapai jhana....
silahkan di renungkan. ^^
salam metta.