Tim DC Press pasti punya pertimbangan antara
- segi estetika dengan menampilkan foot note di belakang, di setelah sutta atau diakhir bagian buku; atau
- segi praktis dengan menempatkan setiap foot note pada halaman itu juga.
- konsistensi pada keputusan tata letak foot note.
mungkin dengan saran2 yang telah disampaikan diatas, untuk foot note dibagian akhir buku bisa dicoret dan dipertimbangkan penulisan foot note di akhir tiap sutta ataupun pada masing2 halaman.
Pendapat pribadi lebih memilih segi praktisnya, yi: menulis footnote dibagian bawah walaupun nanti akan mengurangi segi estetika.
2 buku yang melakukan hal ini adalah: Visuddhimagga (terbitan penerbit bali) dan Working of kamma rev. 4 (Singapore)
semoga berkenan
untuk MN, kami sedang mempertimbangkan penataan catatan kaki per sutta, jadi catatan kaki bukan di akhir buku juga bukan di bawah halaman, melainkan di halaman tersendiri setelah suttanya. tapi ini pun masih belum diputuskan. silakan para member memberikan saran2, demi kebagusan produk2 DC