ngemeng-ngemeng... bole tau cara bro meng-uji kebenaran kesimpulan teman2 disini menggunakan 19 rumus logika ? dan bagaimana cara bro meng-uji kebenaran kesimpulan bro terhadap statment bro menggunakan 19 rumus logika diatas…
begini a,
jika orang menyatakan bahwa setiap A adalah C. maka saya akan menyelidiki apakh ini merupakan pernyataan logis atau pernyataan ilmiah.
Pernyataan logis adalah pernyataan yang merupakan kesimpulan dari premis-premis. Sedangkan pernyataan ilmiah adalah pernyataan yang muncul dari tangkapan pancaindra, dari pengalaman batin, atau pengutipan dari buku-buku.
Jika itu pernyataan ilmiah, maka tidak dapat diuji dengan logika. Tetapi, jika itu pernyataan logis, maka itulah jenis pernyataan yang bisa diuji dengan logika. Bagaimana cara mengujinya?
Dengan bertanya "kenapa?"
sebab, jika pernyataan itu adalah suatu kesimpulan, maka orang akan menjawab pertanyaan "kenapa?" dengan premis dari kesimpulan tersebut. Jika jawaban sudah dikemukakan, maka kita cocokan dengan salah satu dari 19 rumus tersebut.
Misalnya orang itu menyatakan bahwa setiap A adalah C dengan alasan "karena E adalah F". Di dalam argumentasinya tidak ada variabel yang cocok. Maka ini disebut irrelevant conclution. Dan nilai kesimpulannya adalah "salah".
Misalnya orang itu beralasan "karena A adalah B". Maka munculah pertanyaan yang kedua. "Apakah setiap B itu adalah C?", jika jawabannya "ya",maka pertanyaan di yang pertama tadi bernilai "benar". Jika jawabannya "tidak" maka secara otomatis nilai pernyataan dia yang pertama tadi adalah "salah". Sampai di titik ini, benar tidaknya suatu pernyataan sudah jelas.
Tetapi, kedua argumentasi yang telah diajukan tersebut bisa jadi meragukan kebenarannya, bisa jadi meyakinkan. Jika meyakinkan, maka tidak perlu ada pengujian lagi. Dan nilai dari kesimpulan harus diterima. Sedangkan bila masih meragukan, maka kita harus memperlakukannya seperti pertanyaan yang pertama, yakni memulainya dari langkah menilai "apakah itu logika atau ilmiah", kemudian menguji premis-premisnya lagi. Demikianlah seterusnya hingga tersusun menjadi 4 syllogisme.
Setelah tersusun menjadi 4 syllogisme, itu berarti telah diajukan 16 argumentasi yang satu sama lain saling terkait. Dalam hal ini, diperlukan daya ingat yang kuat. Karena jika kita tidak mengingat semua argumentasi tersebut dan keterkaitannya satu sama lain, pikiran kita menjadi kacau dan tidak mampu menarik kesimpulan dengan benar lagi. Bagi saya, karena sudah terbiasa, mampu mengingat semua argumentasi dan saling keterkaitannya hingga 256 argumentasi. Ke 256 argumentasi tersebut, semuanya hanya mengacu pada satu statement saja. Oleh karena itu, mirip sebuah bangunan piramida, sehingga saya menyebutnya piramida logika. Tetapi, bagi yang belum terbiasa mengingat keterkaitan banyak argumentasi, maka dapat menggunakan bantuan catatan atau gambar. Kalau digambar, kita dapat menggambarnya seperti bagan pohon faktor, atau bagan MLM. Dan kita menggaris bawahi setiap term yang berhubungan, seperti primary key di dalam basis data. Saya kira, bagi yang belum terbiasa ini agak rumit. Tapi bagi yang terbiasa, itu biasa aja.
Sejauh ini, belum ada yang menggunakan metoda seperti ini. Walaupun banyak yang sudah menggunakan dialektika dan logika, tetapi yang menggunakan piramida logika belum saya temukan, selain dari saya sendiri. Tentulah hal ini menjadi sesuatu yang asing. Tetapi saya berpikir, seandainya saya berhasil mempublikasikan sistem ini, saya yakin sistem ini akan membantu orang untuk bisa lebih memahami satu sama lain dan mengurangi perselisihan karena faktor agama, serta bisa mengurangi atau menghambat berkembangnya agama-agama yang tidak rasional.