//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Logika Umat Budhis  (Read 57198 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #60 on: 07 July 2010, 10:56:27 AM »
Pada level 3, mari kita pertanyakan kebenaran premis  mayornya. Pertama, dari mana asal usul dari pandangan bahwa "setiap yang memiliki istri berarti yang masih memiliki LDM" ? Saya jamin bahwa sang Budha tidak pernah menyatakan demikian. Yang menyatakan demikian adalah umat Budhis yang telah menyimpulkan dari ajaran sang Budha. Tetapi, kita perlu mengetahui, bagaimana kesimpulan tersebut dibuat? Oleh karena itu, jika Anda adalah umat Budhis yang mempunyai keyakinan bahwa "setiap yang memiliki istri adalah yang masih memiliki LDM", maka tolong kemukakanlah di sini premis-premisnya!

hmm stelah sy pikir2 memang benar kata2 anda,
memiliki istri bukan berarti memiliki LDM, karena memiliki istri pun blm tentu melakukan hubungan badan
dan lagipula Buddha tidak menceraikan istrinya kan walaupun telah mencapai pencerahan, berarti statusnya di KUA masih suami org =))

syukurlah kalau ada yang nyadar dikit-dikit.

Quote

jika ngakunya sudah mencapai pencerahan, tp menambah istri, gimana tuh? :D
jika ngakunya sudah mencapai pencerahan, tp masih berhubungan seks, gimana tuh? :D

di dalam buku petikan angutara nikaya, bab 7, saya membaca bahwa sang Budha menjelaskan tentang 7 belenggu seksual. lalu beliau menyatakan bahwa selama ada salah satu dari 7 belenggu seksual di dalam dirinya, maka tidak kunyakan bahwa dirinya telah mencapai pencerahan tertinggi. tetapi, karena 7 belenggu seksual sudah tidak ditemukan pada dirinya, maka dia menyatakan bahwa dirinya telah mencapai pencerahan tertinggi. di sutta-sutta lainnya banyak yang menjelaskan hal serupa itu. inilah ajaran yang membuat umat budhis berpikir bahwa hubungan seksual itu menghalangi pencerahan sempurna. Demikian pula, kesaksian saya di dalam praktik sehari-hari, bahwa saya belajar mengembangkan batin melalui berbagai meditasi yang saya pelajari. dan sangat merasakan bahwa hubungan seks, membuat batin saya menurun jauh, sperti jatuhnya sseorang dari atas menara yang tinggi, sehingga saya sendiri belajar untuk menjauhi seks, paling tidak mengurangi. walaupun demikian, tidak sepatutnya kita mengatakan bahwa sang Budha menyatakan "semua yang melakukan hubungan seks tidak bisa mencapai pencerahan sempurna". sebab, jika hal itu kita katakan, berarti kita tlah membuat kebohongan atas nama ajaran sang Budha.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #61 on: 07 July 2010, 10:56:31 AM »
Ini posting dari mahaguru logika:

[...]
berikut ini adalah 19 rumus logika :

Pertama

Setiap A adalah B
Setiap B adalah C
Kesimpulan : Setiap A adalah C

Rumus ini disebut AAA

Kedua

Setiap A adalah B
Setiap B bukan C
Kesimpulan : Setiap A bukan C

(AEE)

Ketiga

Sebagian A adalah B
Setiap B adalah C
Kesimpulan : Sebagian A adalah C

IAI

Keempat

Sebagian A adalah B
Setiap A bukan C

Kesimpulan : Sebagian A bukan C
Sebagian serangga adalah bersayap
Setiap serangga bukan mamalia
-> kesimpulan sebagian serangga bukan mamalia.
Sebagian serangga adalah mamalia?  ???


Quote
IEO

Kelima

Setiap A adalah B
Setiap C bukan B
Kesimpulan : Setiap A bukan C

AEE

Keenam

Setiap A bukan B
Setiap C adalah B
Kesimpulan : Setiap A bukan C

EAE

Ketujuh

Sebagian A adalah B
Setiap C bukan B
Kesimpulan : Sebagian A bukan C

IEO

kedelapan

Sebagian A bukan B
Setiap C adalah B
Kesimpulan : Sebagian A adalah B
Kesimpulan tidak ditarik berdasarkan premis 2.


Quote
OAO

kesembilan

Setiap A adalah B
Setiap A adalah C
Kesimpulan : Sebagian B adalah C

AAI

kesepuluh

Setiap A adalah B
Setiap A bukan C
Kesimpulan : Sebagian B bukan C

AEO

kesebelas

Setiap A adalah B
Sebagian A adalah C
Kesimpulan : Sebagian B adalah C

AII

kedua belas

Setiap A adalah B
Sebagian A bukan C
Kesimpulan : Sebagian B bukan C

AOO

ketiga belas

Sebagian A adalah B
Setiap A adalah C
Kesimpulan : Sebagian  B adalah C

IAI

keempat belas

Sebagian A adalah B
Setiap A bukan C
Kesimpulan : Sebagian B bukan C

IEO

kelima belas

Setiap A adalah B
Setiap C adalah A
Kesimpulan : Sebagian B adalah C

AAI

keenam belas

Setiap A adalah B
Sebagian C bukan A
Kesimpulan : Sebagian B bukan C

AEO

ketujuh belas

Setiap A adalah B
Sebagian C adalah A
Kesimpulan : Sebagian B adalah C

AII

kedelapan belas

Setiap A bukan B
Setiap C adalah A
Kesimpulan : Sebagian B bukan C

EAE
Setiap mamalia bukan burung.
Setiap anjing adalah mamalia.
-> Sebagian burung bukan anjing.
Sebagian burung adalah anjing? ???




Quote
kesembilan belas

Sebagian A adalah B
Setiap C bukan A
Kesimpulan : Sebagian B bukan C

silahkan uji kebenaran kesimpulan anda dengan salah satu dari 19 rumus tersebut!

Sebagian mamalia adalah binatang darat
setiap cumi-cumi bukan mamalia.
-> Sebagian binatang darat bukan cumi-cumi.
Sebagian binatang darat adalah cumi-cumi? ???

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #62 on: 07 July 2010, 11:00:17 AM »
di dalam buku petikan angutara nikaya, bab 7, saya membaca bahwa sang Budha menjelaskan tentang 7 belenggu seksual. lalu beliau menyatakan bahwa selama ada salah satu dari 7 belenggu seksual di dalam dirinya, maka tidak kunyakan bahwa dirinya telah mencapai pencerahan tertinggi. tetapi, karena 7 belenggu seksual sudah tidak ditemukan pada dirinya, maka dia menyatakan bahwa dirinya telah mencapai pencerahan tertinggi. di sutta-sutta lainnya banyak yang menjelaskan hal serupa itu. inilah ajaran yang membuat umat budhis berpikir bahwa hubungan seksual itu menghalangi pencerahan sempurna. Demikian pula, kesaksian saya di dalam praktik sehari-hari, bahwa saya belajar mengembangkan batin melalui berbagai meditasi yang saya pelajari. dan sangat merasakan bahwa hubungan seks, membuat batin saya menurun jauh, sperti jatuhnya sseorang dari atas menara yang tinggi, sehingga saya sendiri belajar untuk menjauhi seks, paling tidak mengurangi. walaupun demikian, tidak sepatutnya kita mengatakan bahwa sang Budha menyatakan "semua yang melakukan hubungan seks tidak bisa mencapai pencerahan sempurna". sebab, jika hal itu kita katakan, berarti kita tlah membuat kebohongan atas nama ajaran sang Budha.
Orang suci tidak terbelenggu seksual
Nabi M terbelenggu seksual
-> Nabi M bukan orang suci.

Disesuaikan perut:
Orang suci tidak terbelenggu seksual
Terbelenggu seksual bukan orang suci
-> terbelenggu seksual bukan berarti tidak bisa jadi suci.

Siapa yang bahas bisa dan tidak bisanya? Yang dibahas adalah keadaan sucinya itu sendiri kok.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #63 on: 07 July 2010, 11:03:08 AM »
di dalam buku petikan angutara nikaya, bab 7, saya membaca bahwa sang Budha menjelaskan tentang 7 belenggu seksual. lalu beliau menyatakan bahwa selama ada salah satu dari 7 belenggu seksual di dalam dirinya, maka tidak kunyakan bahwa dirinya telah mencapai pencerahan tertinggi. tetapi, karena 7 belenggu seksual sudah tidak ditemukan pada dirinya, maka dia menyatakan bahwa dirinya telah mencapai pencerahan tertinggi. di sutta-sutta lainnya banyak yang menjelaskan hal serupa itu. inilah ajaran yang membuat umat budhis berpikir bahwa hubungan seksual itu menghalangi pencerahan sempurna. Demikian pula, kesaksian saya di dalam praktik sehari-hari, bahwa saya belajar mengembangkan batin melalui berbagai meditasi yang saya pelajari. dan sangat merasakan bahwa hubungan seks, membuat batin saya menurun jauh, sperti jatuhnya sseorang dari atas menara yang tinggi, sehingga saya sendiri belajar untuk menjauhi seks, paling tidak mengurangi. walaupun demikian, tidak sepatutnya kita mengatakan bahwa sang Budha menyatakan "semua yang melakukan hubungan seks tidak bisa mencapai pencerahan sempurna". sebab, jika hal itu kita katakan, berarti kita tlah membuat kebohongan atas nama ajaran sang Budha.
Bukan "semua yang melakukan hubungan seks TIDAK BISA mencapai pencerahan sempurna."

MELAINKAN:
"Semua yang melakukan hubungan seks TIDAK MUNGKIN telah tercerahkan sempurna."
appamadena sampadetha

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #64 on: 07 July 2010, 11:04:24 AM »
Ini posting dari mahaguru logika:

[...]
berikut ini adalah 19 rumus logika :

Pertama

Setiap A adalah B
Setiap B adalah C
Kesimpulan : Setiap A adalah C

Rumus ini disebut AAA

Kedua

Setiap A adalah B
Setiap B bukan C
Kesimpulan : Setiap A bukan C

(AEE)

Ketiga

Sebagian A adalah B
Setiap B adalah C
Kesimpulan : Sebagian A adalah C

IAI

Keempat

Sebagian A adalah B
Setiap A bukan C

Kesimpulan : Sebagian A bukan C
Sebagian serangga adalah bersayap
Setiap serangga bukan mamalia
-> kesimpulan sebagian serangga bukan mamalia.
Sebagian serangga adalah mamalia?  ???


Quote
IEO

Kelima

Setiap A adalah B
Setiap C bukan B
Kesimpulan : Setiap A bukan C

AEE

Keenam

Setiap A bukan B
Setiap C adalah B
Kesimpulan : Setiap A bukan C

EAE

Ketujuh

Sebagian A adalah B
Setiap C bukan B
Kesimpulan : Sebagian A bukan C

IEO

kedelapan

Sebagian A bukan B
Setiap C adalah B
Kesimpulan : Sebagian A adalah B
Kesimpulan tidak ditarik berdasarkan premis 2.


Quote
OAO

kesembilan

Setiap A adalah B
Setiap A adalah C
Kesimpulan : Sebagian B adalah C

AAI

kesepuluh

Setiap A adalah B
Setiap A bukan C
Kesimpulan : Sebagian B bukan C

AEO

kesebelas

Setiap A adalah B
Sebagian A adalah C
Kesimpulan : Sebagian B adalah C

AII

kedua belas

Setiap A adalah B
Sebagian A bukan C
Kesimpulan : Sebagian B bukan C

AOO

ketiga belas

Sebagian A adalah B
Setiap A adalah C
Kesimpulan : Sebagian  B adalah C

IAI

keempat belas

Sebagian A adalah B
Setiap A bukan C
Kesimpulan : Sebagian B bukan C

IEO

kelima belas

Setiap A adalah B
Setiap C adalah A
Kesimpulan : Sebagian B adalah C

AAI

keenam belas

Setiap A adalah B
Sebagian C bukan A
Kesimpulan : Sebagian B bukan C

AEO

ketujuh belas

Setiap A adalah B
Sebagian C adalah A
Kesimpulan : Sebagian B adalah C

AII

kedelapan belas

Setiap A bukan B
Setiap C adalah A
Kesimpulan : Sebagian B bukan C

EAE
Setiap mamalia bukan burung.
Setiap anjing adalah mamalia.
-> Sebagian burung bukan anjing.
Sebagian burung adalah anjing? ???




Quote
kesembilan belas

Sebagian A adalah B
Setiap C bukan A
Kesimpulan : Sebagian B bukan C

silahkan uji kebenaran kesimpulan anda dengan salah satu dari 19 rumus tersebut!

Sebagian mamalia adalah binatang darat
setiap cumi-cumi bukan mamalia.
-> Sebagian binatang darat bukan cumi-cumi.
Sebagian binatang darat adalah cumi-cumi? ???

ngakak bacanya. =))
Mahaguru logika keblinger. Logika sesat dipake.. Tambah sesat deh.. :))
appamadena sampadetha

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #65 on: 07 July 2010, 11:07:00 AM »
Quote from: jerry
Soal poligami atau monogami, dalam pandangan Buddhist berdasarkan Tipitaka, saya pikir Sang Buddha tidak pernah melarang pun tidak mendukung yang manapun. Banyak kita temukan dalam masa Sang Buddha, baik yg pengikut ataupun non-pengikut Buddha yg memiliki bbrp istri. Tapi yg menjadi ketidaksetujuan umat buddhis adalah kalau diklaim telah setingkat Sang Buddha tetapi masih menambah terus jumlah "piaraan" di kasur. Contoh kasus "menggesek" kelamin saja jika dilakukan anggota Sangha maka anggota Sangha tidak mungkin telah mencapai kesucian, alih-alih telah melanggar vinaya dan dapat dikenakan sanksi. Apalagi jika menggesek kelamin terhadap anak bawah umur, mungkinkah seorang suci melakukan ini?

tidak setuju dengan apa yang saya nyatakan itu merupakan hal yang wajar. karena kita tahu, seribu manusia itu berarti seribu pendapat yang berbeda. tetapi ketidak setujuan jangan sampai menjadi kebencian, apalagi sampai menghina dan memperolok-olok. itu akan sangat memperlakukan citra umat budhis yang oleh pihak luar dikenal damai, lembut dan santun. marilah kita tidak setuju dengan pendapat orang lain, tap jaga diri jangan sampai menghinanya. seharusnya, kita memusatkan pikiran untuk menyelidiki, kenapa orang lain bisa berpikiran seperti itu? adakah argumentasi yang melatar belakanginya? ini yang patut dilakukan oleh seorang yang tidak setuju dengan pendapat orang lain, bukan menghina.

sudah saya katakan bahwa pernyaaan saya tentang kesucian muhammad berdasarkan Logika. Logika adalah mesin yang memproduksi kesimpulan-kesimpulan. Jika apa yang keluar dari mesin tersebut ternyata salah, maka persalahkan mesinnya, jangan mempermasalahkan orangnya. tetapi bila anda tidak sanggup untuk bisa mengerti bagaimana mesin logika tersebut bekerja, maka anda tidak mempunyai jalan untuk bisa mengubah pendirian orang lain yang muncul dari produk logika tersebut.

saya nyatakan "ini adalah produk logika". jika anda sanggup mengoreksinya berdasarkan logika pula, maka mari kita diskusikan. jika anda tidak tidak sanggup mengoreksinya dengan logika, mari kita hentikan diskusi ini. itulah saja yang saya tawarkan.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #66 on: 07 July 2010, 11:12:00 AM »
Quote from: kutho
Yang saya tanyakan, menurut Buddha, pembunuhan ada 1 jenis atau banyak jenis?

saya tidak tahu. yang saya tahu, beliau tidak pernah menyatakan bahwa "semua pembunuhan tercela".

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #67 on: 07 July 2010, 11:14:04 AM »
dari statement bro :

sudah saya katakan bahwa pernyaaan saya tentang kesucian muhammad berdasarkan Logika. Logika adalah mesin yang memproduksi kesimpulan-kesimpulan. Jika apa yang keluar dari mesin tersebut ternyata salah, maka persalahkan mesinnya, jangan mempermasalahkan orangnya. tetapi bila anda tidak sanggup untuk bisa mengerti bagaimana mesin logika tersebut bekerja, maka anda tidak mempunyai jalan untuk bisa mengubah pendirian orang lain yang muncul dari produk logika tersebut.

berarti ilmu logika BELUM TENTU BENAR ?
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #68 on: 07 July 2010, 11:17:37 AM »
Kenapa logika harus dijadikan parameter benar salahnya sesuatu? Logika menurut siapa? Logika itu masih terbatas dan sang Buddha sendiri menganjurkan untuk tidak menerima pernyataan hanya karena sesuai dengan logika semata. Anda membuat premis dan konklusi berdasarkan satu ayat tertentu lalu dengan ayat ini anda mencocok-cocokkan semuanya. Padahal jika dilihat lebih jauh lagi ke belakang, 1 ayat ini sangat lemah dibandingkan keseluruhannya yg bertolak belakang thdp ayat ini.

Thanks utk sarannya, tidak berkembang sampai kebencian koq. Hanya menertawakan orang yg wahamnya terlalu tebal. Bagian mana saya menghina? Kalau sebuah kenyataan dibabarkan, soal nambah bini nambah simpanan pdhl sudah mendapat wahyu (yg menurut Anda udah tercerahkan sempurna laiknya Buddha); turun ayat bahwa wanita A adalah haknya si fulan; menggesek kelamin pd anak kecil dst.. Apa penghinaan namanya itu? Kalo mengolok2 berdasarkan fakta, ok saya akui itu. :D
appamadena sampadetha

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #69 on: 07 July 2010, 11:20:00 AM »
dari statement bro :

sudah saya katakan bahwa pernyaaan saya tentang kesucian muhammad berdasarkan Logika. Logika adalah mesin yang memproduksi kesimpulan-kesimpulan. Jika apa yang keluar dari mesin tersebut ternyata salah, maka persalahkan mesinnya, jangan mempermasalahkan orangnya. tetapi bila anda tidak sanggup untuk bisa mengerti bagaimana mesin logika tersebut bekerja, maka anda tidak mempunyai jalan untuk bisa mengubah pendirian orang lain yang muncul dari produk logika tersebut.

berarti ilmu logika BELUM TENTU BENAR ?


bagi saya, logika itu sudah pasti benar. tetapi bila ada yang sanggup membuktikan kesalahannya, seperti yang coba dilakukan oleh sdr. Kutho, itu bagus.

dalam 19 rumus tersebut, memang ada beberapa rumus yang ditulis salah. saya memang menulis dengan buru-buru dan asal. tapi bila ternyata ada yang mengoreksi dengan benar, berarti ada yang sanggup mengerti logika. dengan demikian, harapan diskusi yang baik bisa terjadi.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #70 on: 07 July 2010, 11:24:14 AM »
Kenapa logika harus dijadikan parameter benar salahnya sesuatu? Logika menurut siapa? Logika itu masih terbatas dan sang Buddha sendiri menganjurkan untuk tidak menerima pernyataan hanya karena sesuai dengan logika semata. Anda membuat premis dan konklusi berdasarkan satu ayat tertentu lalu dengan ayat ini anda mencocok-cocokkan semuanya. Padahal jika dilihat lebih jauh lagi ke belakang, 1 ayat ini sangat lemah dibandingkan keseluruhannya yg bertolak belakang thdp ayat ini.

Thanks utk sarannya, tidak berkembang sampai kebencian koq. Hanya menertawakan orang yg wahamnya terlalu tebal. Bagian mana saya menghina? Kalau sebuah kenyataan dibabarkan, soal nambah bini nambah simpanan pdhl sudah mendapat wahyu (yg menurut Anda udah tercerahkan sempurna laiknya Buddha); turun ayat bahwa wanita A adalah haknya si fulan; menggesek kelamin pd anak kecil dst.. Apa penghinaan namanya itu? Kalo mengolok2 berdasarkan fakta, ok saya akui itu. :D

saya sendiri, pernah membaca statement sang Budha di dalam salah satu sutta kalama yang kira-kira maknanya begini, "tidak harus menganggap benar terhadap sesuatu yang disimpulkan berdasarkan logika". dan saya setuju. kebenaran ajaran ajaran sang Budha, bukanlah kebenaran logika. oleh karena itu, logika tidak perlu mencampuri ajaran sang Budha. seharusnya, umat ini menjalkan ajaran sang Budha menjalankn ajaran sang Budha tanpa menyimpulkan atau menafsir, itu jauh lebih baik. tapi pada kenyataannya, banyak umat yang telah membuat banyak kesimpulan dan penafsiran. dan itu artinya "logika" telah bermain di situ. adapun kebenaran logika hanya bisa dinilai benar salahnya melalui imu logika saja, dan tidk bisa dinilai melalui cara bermeditasi.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #71 on: 07 July 2010, 11:24:31 AM »
dari statement bro :

sudah saya katakan bahwa pernyaaan saya tentang kesucian muhammad berdasarkan Logika. Logika adalah mesin yang memproduksi kesimpulan-kesimpulan. Jika apa yang keluar dari mesin tersebut ternyata salah, maka persalahkan mesinnya, jangan mempermasalahkan orangnya. tetapi bila anda tidak sanggup untuk bisa mengerti bagaimana mesin logika tersebut bekerja, maka anda tidak mempunyai jalan untuk bisa mengubah pendirian orang lain yang muncul dari produk logika tersebut.

berarti ilmu logika BELUM TENTU BENAR ?


bagi saya, logika itu sudah pasti benar. tetapi bila ada yang sanggup membuktikan kesalahannya, seperti yang coba dilakukan oleh sdr. Kutho, itu bagus.

dalam 19 rumus tersebut, memang ada beberapa rumus yang ditulis salah. saya memang menulis dengan buru-buru dan asal. tapi bila ternyata ada yang mengoreksi dengan benar, berarti ada yang sanggup mengerti logika. dengan demikian, harapan diskusi yang baik bisa terjadi.
sampai kapan bro mau berdiskusi dengan parameter "menurut saya"
bisa tidak bro ada sedikit NIAT DISKUSI, berikan literatur yang menyatakan logika itu pasti benar..
jadi jangan bertele2.. logika itu PASTI BENAR / ADA KEMUNGKINAN BISA SALAH.. dan plz literatur yang menyatakan itu?

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #72 on: 07 July 2010, 11:28:03 AM »
dari statement bro :

sudah saya katakan bahwa pernyaaan saya tentang kesucian muhammad berdasarkan Logika. Logika adalah mesin yang memproduksi kesimpulan-kesimpulan. Jika apa yang keluar dari mesin tersebut ternyata salah, maka persalahkan mesinnya, jangan mempermasalahkan orangnya. tetapi bila anda tidak sanggup untuk bisa mengerti bagaimana mesin logika tersebut bekerja, maka anda tidak mempunyai jalan untuk bisa mengubah pendirian orang lain yang muncul dari produk logika tersebut.

berarti ilmu logika BELUM TENTU BENAR ?


bagi saya, logika itu sudah pasti benar. tetapi bila ada yang sanggup membuktikan kesalahannya, seperti yang coba dilakukan oleh sdr. Kutho, itu bagus.

dalam 19 rumus tersebut, memang ada beberapa rumus yang ditulis salah. saya memang menulis dengan buru-buru dan asal. tapi bila ternyata ada yang mengoreksi dengan benar, berarti ada yang sanggup mengerti logika. dengan demikian, harapan diskusi yang baik bisa terjadi.
sampai kapan bro mau berdiskusi dengan parameter "menurut saya"
bisa tidak bro ada sedikit NIAT DISKUSI, berikan literatur yang menyatakan logika itu pasti benar..
jadi jangan bertele2.. logika itu PASTI BENAR / ADA KEMUNGKINAN BISA SALAH.. dan plz literatur yang menyatakan itu?



parameter diskusi nya adalah logika, bukan "menurut saya". tetapi pernyataan "bagi saya, logika itu pasti benar" karena saya telah melakukan banyak uji coba terhadap kasus-kasus, sehingga menimbulkan keyakinan bahwa logika itu benar. tetapi, tentu saja belum tentu orang lain melakukan dan mengalami hal yang saya lakukan dan saya alami. oleh krena itu saya tidak menyatakan "logika itu pasti menurut semua orang".  faktanya, banyak menganggap "logika belum tentu benar".

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #73 on: 07 July 2010, 11:31:14 AM »
dari statement bro :

sudah saya katakan bahwa pernyaaan saya tentang kesucian muhammad berdasarkan Logika. Logika adalah mesin yang memproduksi kesimpulan-kesimpulan. Jika apa yang keluar dari mesin tersebut ternyata salah, maka persalahkan mesinnya, jangan mempermasalahkan orangnya. tetapi bila anda tidak sanggup untuk bisa mengerti bagaimana mesin logika tersebut bekerja, maka anda tidak mempunyai jalan untuk bisa mengubah pendirian orang lain yang muncul dari produk logika tersebut.

berarti ilmu logika BELUM TENTU BENAR ?


bagi saya, logika itu sudah pasti benar. tetapi bila ada yang sanggup membuktikan kesalahannya, seperti yang coba dilakukan oleh sdr. Kutho, itu bagus.

dalam 19 rumus tersebut, memang ada beberapa rumus yang ditulis salah. saya memang menulis dengan buru-buru dan asal. tapi bila ternyata ada yang mengoreksi dengan benar, berarti ada yang sanggup mengerti logika. dengan demikian, harapan diskusi yang baik bisa terjadi.
sampai kapan bro mau berdiskusi dengan parameter "menurut saya"
bisa tidak bro ada sedikit NIAT DISKUSI, berikan literatur yang menyatakan logika itu pasti benar..
jadi jangan bertele2.. logika itu PASTI BENAR / ADA KEMUNGKINAN BISA SALAH.. dan plz literatur yang menyatakan itu?



parameter diskusi nya adalah logika, bukan "menurut saya". tetapi pernyataan "bagi saya, logika itu pasti benar" karena saya telah melakukan banyak uji coba terhadap kasus-kasus, sehingga menimbulkan keyakinan bahwa logika itu benar. tetapi, tentu saja belum tentu orang lain melakukan dan mengalami hal yang saya lakukan dan saya alami. oleh krena itu saya tidak menyatakan "logika itu pasti menurut semua orang".  faktanya, banyak menganggap "logika belum tentu benar".

Bro kainyn di atas sudah membuktikan bahwa logika yg anda bawakan ternyata salah (bukan sekedar "belum tentu benar")

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #74 on: 07 July 2010, 11:31:39 AM »
Kenapa logika harus dijadikan parameter benar salahnya sesuatu? Logika menurut siapa? Logika itu masih terbatas dan sang Buddha sendiri menganjurkan untuk tidak menerima pernyataan hanya karena sesuai dengan logika semata. Anda membuat premis dan konklusi berdasarkan satu ayat tertentu lalu dengan ayat ini anda mencocok-cocokkan semuanya. Padahal jika dilihat lebih jauh lagi ke belakang, 1 ayat ini sangat lemah dibandingkan keseluruhannya yg bertolak belakang thdp ayat ini.

Thanks utk sarannya, tidak berkembang sampai kebencian koq. Hanya menertawakan orang yg wahamnya terlalu tebal. Bagian mana saya menghina? Kalau sebuah kenyataan dibabarkan, soal nambah bini nambah simpanan pdhl sudah mendapat wahyu (yg menurut Anda udah tercerahkan sempurna laiknya Buddha); turun ayat bahwa wanita A adalah haknya si fulan; menggesek kelamin pd anak kecil dst.. Apa penghinaan namanya itu? Kalo mengolok2 berdasarkan fakta, ok saya akui itu. :D

saya sendiri, pernah membaca statement sang Budha di dalam salah satu sutta kalama yang kira-kira maknanya begini, "tidak harus menganggap benar terhadap sesuatu yang disimpulkan berdasarkan logika". dan saya setuju. kebenaran ajaran ajaran sang Budha, bukanlah kebenaran logika. oleh karena itu, logika tidak perlu mencampuri ajaran sang Budha. seharusnya, umat ini menjalkan ajaran sang Budha menjalankn ajaran sang Budha tanpa menyimpulkan atau menafsir, itu jauh lebih baik. tapi pada kenyataannya, banyak umat yang telah membuat banyak kesimpulan dan penafsiran. dan itu artinya "logika" telah bermain di situ. adapun kebenaran logika hanya bisa dinilai benar salahnya melalui imu logika saja, dan tidk bisa dinilai melalui cara bermeditasi.
Nah Anda sembarang menarik kesimpulan lagi. Bukan berarti logika itu tidak perlu. Kalau logika tidak perlu, maka agama Buddha akan lebih cocok dengan pernyataan teolog Tertullian "credo quia absurdum" dan Anda akan menemukan setiap hari minggu umat buddha ke vihara untuk nyanyi-nyanyi dan didoktrin melulu. Tetapi sebaliknya sang Buddha mengajak kita untuk menyelidiki lebih jauh, tidak nyangkut pada sebatas logika belaka. Karena logika bukan satu-satunya parameter kebenaran, ia hanya satu dari sekian banyak aspek yg menjadi wajah kebenaran hakiki. Karena itu umat Buddha dari 2500 tahun lalu hingga sekarang tidak menemukan adanya pertentangan antara ilmu logika dengan dhamma ajaran Buddha. Yang pertama hanyalah stepping stone dalam memahami yang belakangan.
appamadena sampadetha