//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Logika Umat Budhis  (Read 57201 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #15 on: 06 July 2010, 11:37:53 AM »
saran saya

bagusnya semua thread dari deva19 dimerge saja menjadi 1 dengan judul TANYA JAWAB LOGIKA VERSI DEVA19
jadi yang mau berdiskusi sesuai selera deva19 dipersilahkan ke sana saja.. daripada bro deva19 memenuhi forum dengan thread2 yang serupa..


setuju bro Forte..... usulan judul...

Manfaat Q/A Logika versi Deva19


 _/\_ :x :x

apapun logikanya... jalan masih tetap banyak berlubang....yg dpt mematikan...
 :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'(

lebih bagus lagi.................

pemecahan segalaH masalah dgn ramuan Logika Deva19............
 ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^

setuju bro Forte, kelihatannya jongkok2 lebih santai pikirnya.... sambil bisa plesetan gitu.. :)) :))
« Last Edit: 06 July 2010, 11:47:09 AM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #16 on: 06 July 2010, 11:39:42 AM »
btw.. saya gak melihat manfaatnya.. terlalu terhormat dipindahin ke buddhisme dan kepercayaan lain2.. lebih setuju jika dipindahin ke KAFE JONGKOK saja..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #17 on: 06 July 2010, 12:09:35 PM »
seseorang mencapai kesucian akan terlihat dr prilaku nya... kita bahas yg level ringan2 aja n bole di test logika nya...

kesucian dalam islam, yaitu manusia yg menerima wahyu allah, menyatakan ke manusia tentang allah dan wahyu nya, kemudian diangkat menjadi nabi dalam persepsi umum masyarakat (sapa yg menyatakan tentang tuhan berarti orang itu adalah utusan tuhan)

kesucian dalam buddhism, yaitu manusia yg telah dapat melenyapkan LDM

kita ulas dikit, apa kaitan orang yg memiliki istri dengan LDM, mungkin ini harus dijawab oleh mereka yg telah menikah. orang yg telah menikah, hampir setiap malam dalam seminggu pasti akan memuaskan keinginan birahi nya disitu muncul keinginan untuk memuaskan diri nya, ketika muncul kepuasan di dalam dirinya, maka timbul rasa ingin mengulangi nya lagi pada saat itu atau di waktu mendatang, disitu telah muncul keserakahan (Lobha) yaitu kepuasan yg ingin trus di nikmati secara berulang.

itu posisi baru 1 istri, karena terlena dengan kecantikan seorang wanita dan adanya keinginan untuk memuaskan hasrat birahi, maka muncul keinginan untuk memiliki banyak istri/wanita agar rasa puas yg didapat lebih banyak dan mungkin dapat mengurangi rasa bosan terhadap aktifitas sex pada seorang wanita, disitu muncul lagi keserakahan (Lobha), tidak puas dengan hanya 1 wantia untuk memuaskan nafsu birahi...

jika keserakhan itu semakin di pupuk, maka muncul keinginan yg lebih besar, yaitu ketika hasrat birahi muncul maka harus dipenuhi, jika tidak maka akan menimbulkan rasa ketidakpuasan/kegelisahan/marah/jengkel sehingga pada saat itu muncul rasa kebencian (Dosa)

itu hubungan suami istri dengan kondisi 1 atau banyak istri dalam hal memuaskan keinginan nafsu birahi.

dalam diri seseorang masih muncul rasa keserakahan untuk menguasai wilayah lain terlebih dengan cara berperang (ada proses membunuh/menyiksa manusia lain) termasuk dalam Lobha

keinginan untuk menyebarkan dan memaksakan menganut agama, jika tidak mau menerima ajaran agama itu maka akan dikucilkan (dengan mengatakan kafir) atau mungkin di bunuh... termasuk dalam Lobha dan Dosa

nah apakah uraian sederhana itu bs dianalisa dengan konsep logika ? jika ya, apakah ada salah, apakah ada benar ? jika salah, dimana posisi salah nya, jika benar, dimana posisi benar nya ?

jadi sah-sah aja jika ada 1 kelompok mengklaim kesucian dari sudut pandang mereka, tp tidak perlu di campur adukan dengan sistem kesucian dari kelompok lain, karena pasti tidak akan menemukan kecocokan...

bagaimana logika buddhist itu ? logika buddhsit lebih kearah logika sistematis, bukan logika berdasarkan persepsi/mencerap sesuatu yg dibantu dengan daya imajinasi ketika ada pendapat yg diterima dari sistem heuristik.

logika sistematik adalah suatu logika yg berurutan, layaknya kita menaiki anak tangga, tidak mungkin kita bs langsung di puncak tangga tanpa melewati "step by step" dr anak tangga. logika buddhist bisa saja "stuck" dalam suatu alur sistematik dikarena terbatasnya kemampuan dalam menalar, ini dapat di ibaratkan anak SD yg ingin langsung memperlajari sistem integral lipat banyak yg notabene adalah pelajaran sarjana.

logika berdasarkan persepsi/pencerapan merupakan suatu logika yg bs melompat dari satu titik ke titik lain tanpa memperdulikan urutan/bukti yg ada dimana dibutuhkan daya imajinasi yg kuat agar bisa membawa suatu gambaran hasil imajinasi menjadi suatu kenyataan dalam pikiran nya, walau sebenarnya diri nya tidak mengetahui secara pasti akan kebenaran/kenyataan nya... namun logika ini bisa diperkuat secara terus menerus diberikan pandangan dari sistem heuristik.

contoh sistem heuristik, aa punya kebun yg sangat luas dan indah, didalam kebun itu terdapat istana yg megah dan besar, didalam situ aa sering menghabiskan waktu diakhir pekan ditemani puluhan wanita-wanita seksi dan cantik, mereka semua melayani aa, apa yg aa inginkan mereka pasti melakukan nya untuk aa. aa adalah raja di istana aa sendiri... anda semua bisa mendapatkan semua tu, jika mau mengikuti cara aa...

apa yg bisa dirasakan ketika aa menuliskan hal itu, bisa anda membayangkan cerita aa ? bisa anda mainkan imajinasi anda untuk dapat memahami cerita aa ?

jadi seharusnya anda telah tau, apa dan bagaimana logika buddhist itu...

salam dari aa'tono

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #18 on: 06 July 2010, 12:50:34 PM »
Sebelum kita mengutak-atik logikanya, bagaimana kalau anda sendiri kemukakan dulu logika dari pernyataan ini:

[...]Nabi Muhammad itu orang yang mencapai kesucian tertinggi.

Dari mana premis-premisnya?

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #19 on: 06 July 2010, 01:00:33 PM »
Pertama, dari mana asal usul dari pandangan bahwa "setiap yang memiliki istri berarti yang masih memiliki LDM" ? Saya jamin bahwa sang Budha tidak pernah menyatakan demikian. Yang menyatakan demikian adalah umat Budhis yang telah menyimpulkan dari ajaran sang Budha. Tetapi, kita perlu mengetahui, bagaimana kesimpulan tersebut dibuat? Oleh karena itu, jika Anda adalah umat Budhis yang mempunyai keyakinan bahwa "setiap yang memiliki istri adalah yang masih memiliki LDM", maka tolong kemukakanlah di sini premis-premisnya!
gua ngakak bacanya =))
mana ada Bhikku yg nikah?
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #20 on: 06 July 2010, 01:02:38 PM »
setuju, anathapindika punya istri, tapi dia udah mencapai Sotapanna.
Jadi punya istri atau tidak bukan kriteria tingkat kesucian.

Kriteria sebenarnya adalah hubungan SEKS, yang tidak mungkin dilakukan oleh seorang arahat, karena sudah hilang keinginan rendah.

Tidak perlu saya jabarkan lagi bukti bahwa Nabi M melakukan hubungan SEKS, itu bisa anda cari sendiri di hadis Aisyah

So,
1. seorang Arahat, yg sudah mencapai kesucian tertinggi, tidak mempunyai nafsu rendah
2. Orang yang tidak mempunyai nafsu rendah tidak melakukan hubungan Seks
3. Nabi M melakukan hubungan Seks
4. Nabi M masih mempunyai nafsu rendah
5. Nabi M bukan arahat

itu logikanya pak
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #21 on: 06 July 2010, 01:44:30 PM »
Pertama, dari mana asal usul dari pandangan bahwa "setiap yang memiliki istri berarti yang masih memiliki LDM" ? Saya jamin bahwa sang Budha tidak pernah menyatakan demikian. Yang menyatakan demikian adalah umat Budhis yang telah menyimpulkan dari ajaran sang Budha. Tetapi, kita perlu mengetahui, bagaimana kesimpulan tersebut dibuat? Oleh karena itu, jika Anda adalah umat Budhis yang mempunyai keyakinan bahwa "setiap yang memiliki istri adalah yang masih memiliki LDM", maka tolong kemukakanlah di sini premis-premisnya!
gua ngakak bacanya =))
mana ada Bhikku yg nikah?

Bhikkhu nikah ada kok. Bhikkhu berhubungan seks juga ada.
Orang mencapai kesucian nikah juga ada. Yang tidak ada itu orang yang telah sepenuhnya mencabut akar keserakahan, kebencian, dan kebodohan bathin, tapi masih memiliki keinginan menikah atau melakukan hubungan seksual.


Offline capchay

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 7
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #22 on: 06 July 2010, 02:49:22 PM »
Maaf sebelumnya,

artikel Bhante Uttamo Mahathera kiranya bisa dipakai acuan :

http://samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=982&multi=T&hal=0

Tapi yg saya ketahui adalah pentingnya menerapkan 4 kesunyataan mulia....


Terimakasih... _/\_

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #23 on: 06 July 2010, 02:57:06 PM »
si deva ini emang gak akan jawab pertanyaan yg sifatnya tidak mendukung argumen dia :))

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #24 on: 06 July 2010, 03:05:12 PM »
si deva ini emang gak akan jawab pertanyaan yg sifatnya tidak mendukung argumen dia :))
yeah.. kalau bisa ya judulnya diralat..
Diskusi LOGIKA VERSI DEVA19.. Khusus yang sependapat saja.. yang menentang dilarang masuk.. :))

Kadang cukup heran.. Deva19 sendiri sudah mengatakan, bahwa dia kesulitan menemukan orang yang bisa berdiskusi sesuai dengan logika dia.. Di forum2 mana pun hanya sedikit saja yang bisa.. Hal ini perlu disadari sebagai suatu bentuk KOMUNIKASI yang GAGAL.. Tapi koq TS nya sendiri gak sadar2.. Buat apa pintar.. buat apa pamer.. kalau gak ada yang mengerti ?

Makanya visi mencerdaskan itu TERLALU JAUH.. lebih baik lookin' inside. perbaiki dulu bentuk komunikasi yang jelek.. Ibarat anak kecil.. bercita2 ingin berpidato.. tapi mengeja saja belum bisa..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #25 on: 06 July 2010, 03:19:34 PM »
Ini mah cocoknya di kafe jongkok
btw.. saya gak melihat manfaatnya.. terlalu terhormat dipindahin ke buddhisme dan kepercayaan lain2.. lebih setuju jika dipindahin ke KAFE JONGKOK saja..


Agar lebih rapi !!!

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #26 on: 06 July 2010, 03:36:46 PM »
Dari dulu begitu. Mengatakan "Buddha tidak mengatakan 'SEMUA' jenis pembunuhan ditentang", sehingga, MENURUT LOGIKA, ada pembunuhan yang tidak ditentang.

Dalam ajarannya, Buddha mendefinisikan pembunuhan dengan kriterianya sendiri (ada makhluk, ada niat, ada usaha membunuh, hasilnya makhluk mati). Konteks pembunuhan dibagi-bagi menjadi banyak tipe adalah asumsi pribadi dari Deva19. Dia berpikir (baca:mengkhayal) Buddha membagi-bagi pembunuhan ke dalam banyak kategori sebagaimana dalam Islam. Lalu asumsinya itu ditetapkan sebagai premis dalam inferensi logisnya ("begging the question" fallacy). Bahkan mengeluarkan "raungan singa" bahwa mengatakan semua pembunuhan ditentang oleh Buddha adalah kesalahan (tafsir) Umat Buddha. Ketika ditanya referensi Buddha membagi-bagi pembunuhan ke jenis2-nya, jawabannya putar-putar dan malah mengalihkan topik. Hal ini tidak pernah dijawab, baik oleh candra_mukti19, jhana78, sampai Deva19. Berapa kali "reinkarnasi" tetap saja tidak tambah bijak.

 

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #27 on: 06 July 2010, 06:07:39 PM »
si deva ini emang gak akan jawab pertanyaan yg sifatnya tidak mendukung argumen dia :))
yeah.. kalau bisa ya judulnya diralat..
Diskusi LOGIKA VERSI DEVA19.. Khusus yang sependapat saja.. yang menentang dilarang masuk.. :))

Kadang cukup heran.. Deva19 sendiri sudah mengatakan, bahwa dia kesulitan menemukan orang yang bisa berdiskusi sesuai dengan logika dia.. Di forum2 mana pun hanya sedikit saja yang bisa.. Hal ini perlu disadari sebagai suatu bentuk KOMUNIKASI yang GAGAL.. Tapi koq TS nya sendiri gak sadar2.. Buat apa pintar.. buat apa pamer.. kalau gak ada yang mengerti ?

Makanya visi mencerdaskan itu TERLALU JAUH.. lebih baik lookin' inside. perbaiki dulu bentuk komunikasi yang jelek.. Ibarat anak kecil.. bercita2 ingin berpidato.. tapi mengeja saja belum bisa..


ok ok Forte. saya tau, anda punya berbagai cara untuk menghina orang lain. saya juga punya seni seperti itu. tapi saya kira itu semua sudah cukup. seni "menghina" yang anda miliki tidak jauh lebih bagus dari apa yang saya miliki. beda nya, kalau jurus-jurus menghina saya dikeluarkan disini, pasilah saya akan kena bann. oleh karena cukuplah bro, forte. kalau mau adu seni mengejek, masuklah ke forum saya. di jamin, anda di sana boleh menghina saya sepuasnya, tanpa khawatir akan di bann.
« Last Edit: 06 July 2010, 06:22:18 PM by Deva19 »

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #28 on: 06 July 2010, 06:14:37 PM »
Seseorang yang menjalani hidup dengan lawan jenis sudah pasti memiliki kemelekatan dan nafsu pada lawan jenis,disini saja sudah terlihat adanya Lobha dan Moha(ketidak tahuan dari tidak pernah puasnya keinginan rendah),atau mungkin ada seseorang yang telah mencapai kesucian tertinggi repot2 menikah?apalagi sampai 4 istri dan yang pernah saya dengar dengan seorang anak gadis berusia 9 thn?

itu yang perlu digaris bawahi. semua orang yang menjalani hidup dengan lawan jenis, sudah pasti memiliki kemelekatan pada lawan jenis. apakah anda mau mengatakan ini adalah ajaran sang Budha? apakah anda ingin mengatakan itu pendapat sang budha, atau anda akan mengatkan itu pendapat anda dan umat budhisme saja? anda akan disebut pendusta, jika menyatakan bahwa sang Budha menyatakan demikian.


Quote
atau siapapun bisa mengklaim bahwa beliau memiliki cinta Kasih yang sangat luar biasa dengan memberikan hukuman potong tangan pada pencuri?ktika kehilangan tangan pencuri itu tak dapat berkerja dan terpaksa mencuri lagi,namun karena cinta kasih yang maha dahsyat maka beliau memberi hukuman potong kdua kaki pencuri itu.

stiap orang bisa asal berpendapat agar apa yang diyakinin terlihat benar,betul?


masalah itu gak perlu dibahas. sudah OOT. karena kita sedang menyelidiki kebenaran masalah benarkah semua orang beristri itu yang masih memiliki LDM", jadi gak usah OOT ke mana-mana dulu! belajarlah berpikir scara terstruktur!

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #29 on: 06 July 2010, 06:16:44 PM »
Dari dulu begitu. Mengatakan "Buddha tidak mengatakan 'SEMUA' jenis pembunuhan ditentang", sehingga, MENURUT LOGIKA, ada pembunuhan yang tidak ditentang.

Dalam ajarannya, Buddha mendefinisikan pembunuhan dengan kriterianya sendiri (ada makhluk, ada niat, ada usaha membunuh, hasilnya makhluk mati). Konteks pembunuhan dibagi-bagi menjadi banyak tipe adalah asumsi pribadi dari Deva19. Dia berpikir (baca:mengkhayal) Buddha membagi-bagi pembunuhan ke dalam banyak kategori sebagaimana dalam Islam. Lalu asumsinya itu ditetapkan sebagai premis dalam inferensi logisnya ("begging the question" fallacy). Bahkan mengeluarkan "raungan singa" bahwa mengatakan semua pembunuhan ditentang oleh Buddha adalah kesalahan (tafsir) Umat Buddha. Ketika ditanya referensi Buddha membagi-bagi pembunuhan ke jenis2-nya, jawabannya putar-putar dan malah mengalihkan topik. Hal ini tidak pernah dijawab, baik oleh candra_mukti19, jhana78, sampai Deva19. Berapa kali "reinkarnasi" tetap saja tidak tambah bijak.

 


saya tidak menyalahkan pendapat mereka yang berpendapat bahwa semua jenis pembunuhan ditentang. saya hanya menyalahkan mereka yang berkata, "sang budha menyatakan semua pembunuhan adalah ditentang". sebab tidak ada bukti yang membenarkan pernyataannya tersebut.

 

anything