seseorang mencapai kesucian akan terlihat dr prilaku nya... kita bahas yg level ringan2 aja n bole di test logika nya...
kesucian dalam islam, yaitu manusia yg menerima wahyu allah, menyatakan ke manusia tentang allah dan wahyu nya, kemudian diangkat menjadi nabi dalam persepsi umum masyarakat (sapa yg menyatakan tentang tuhan berarti orang itu adalah utusan tuhan)
kesucian dalam buddhism, yaitu manusia yg telah dapat melenyapkan LDM
kita ulas dikit, apa kaitan orang yg memiliki istri dengan LDM, mungkin ini harus dijawab oleh mereka yg telah menikah. orang yg telah menikah, hampir setiap malam dalam seminggu pasti akan memuaskan keinginan birahi nya disitu muncul keinginan untuk memuaskan diri nya, ketika muncul kepuasan di dalam dirinya, maka timbul rasa ingin mengulangi nya lagi pada saat itu atau di waktu mendatang, disitu telah muncul keserakahan (Lobha) yaitu kepuasan yg ingin trus di nikmati secara berulang.
itu posisi baru 1 istri, karena terlena dengan kecantikan seorang wanita dan adanya keinginan untuk memuaskan hasrat birahi, maka muncul keinginan untuk memiliki banyak istri/wanita agar rasa puas yg didapat lebih banyak dan mungkin dapat mengurangi rasa bosan terhadap aktifitas sex pada seorang wanita, disitu muncul lagi keserakahan (Lobha), tidak puas dengan hanya 1 wantia untuk memuaskan nafsu birahi...
jika keserakhan itu semakin di pupuk, maka muncul keinginan yg lebih besar, yaitu ketika hasrat birahi muncul maka harus dipenuhi, jika tidak maka akan menimbulkan rasa ketidakpuasan/kegelisahan/marah/jengkel sehingga pada saat itu muncul rasa kebencian (Dosa)
itu hubungan suami istri dengan kondisi 1 atau banyak istri dalam hal memuaskan keinginan nafsu birahi.
dalam diri seseorang masih muncul rasa keserakahan untuk menguasai wilayah lain terlebih dengan cara berperang (ada proses membunuh/menyiksa manusia lain) termasuk dalam Lobha
keinginan untuk menyebarkan dan memaksakan menganut agama, jika tidak mau menerima ajaran agama itu maka akan dikucilkan (dengan mengatakan kafir) atau mungkin di bunuh... termasuk dalam Lobha dan Dosa
nah apakah uraian sederhana itu bs dianalisa dengan konsep logika ? jika ya, apakah ada salah, apakah ada benar ? jika salah, dimana posisi salah nya, jika benar, dimana posisi benar nya ?
jadi sah-sah aja jika ada 1 kelompok mengklaim kesucian dari sudut pandang mereka, tp tidak perlu di campur adukan dengan sistem kesucian dari kelompok lain, karena pasti tidak akan menemukan kecocokan...
bagaimana logika buddhist itu ? logika buddhsit lebih kearah logika sistematis, bukan logika berdasarkan persepsi/mencerap sesuatu yg dibantu dengan daya imajinasi ketika ada pendapat yg diterima dari sistem heuristik.
logika sistematik adalah suatu logika yg berurutan, layaknya kita menaiki anak tangga, tidak mungkin kita bs langsung di puncak tangga tanpa melewati "step by step" dr anak tangga. logika buddhist bisa saja "stuck" dalam suatu alur sistematik dikarena terbatasnya kemampuan dalam menalar, ini dapat di ibaratkan anak SD yg ingin langsung memperlajari sistem integral lipat banyak yg notabene adalah pelajaran sarjana.
logika berdasarkan persepsi/pencerapan merupakan suatu logika yg bs melompat dari satu titik ke titik lain tanpa memperdulikan urutan/bukti yg ada dimana dibutuhkan daya imajinasi yg kuat agar bisa membawa suatu gambaran hasil imajinasi menjadi suatu kenyataan dalam pikiran nya, walau sebenarnya diri nya tidak mengetahui secara pasti akan kebenaran/kenyataan nya... namun logika ini bisa diperkuat secara terus menerus diberikan pandangan dari sistem heuristik.
contoh sistem heuristik, aa punya kebun yg sangat luas dan indah, didalam kebun itu terdapat istana yg megah dan besar, didalam situ aa sering menghabiskan waktu diakhir pekan ditemani puluhan wanita-wanita seksi dan cantik, mereka semua melayani aa, apa yg aa inginkan mereka pasti melakukan nya untuk aa. aa adalah raja di istana aa sendiri... anda semua bisa mendapatkan semua tu, jika mau mengikuti cara aa...
apa yg bisa dirasakan ketika aa menuliskan hal itu, bisa anda membayangkan cerita aa ? bisa anda mainkan imajinasi anda untuk dapat memahami cerita aa ?
jadi seharusnya anda telah tau, apa dan bagaimana logika buddhist itu...
salam dari aa'tono