//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Asli?  (Read 43531 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Asli?
« Reply #30 on: 03 September 2007, 10:06:11 PM »
ga adaaaa, silahkannnn
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Asli?
« Reply #31 on: 03 September 2007, 10:10:02 PM »
kata kamu tadi jawabannya (a). yg disebutin tadi itu bukan dari tipitaka pali lho... berarti jawaban kamu (g) dong?

apaan seh A dan G...gw gk pernah milih..loe yg pilihin juga..><"

Offline Upaseno

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 17
  • Gender: Male
Re: Asli?
« Reply #32 on: 09 September 2007, 12:42:32 PM »
Jawaban kita semua disini, Benar. 

Theravada adalah ‘Ajaran Tua’: Ajaran Sang Buddha yang dirangkum oleh Bhikkhu-Bhikkhu tua pada konsili-konsili awal.

Yang ikut Konsili-Konsili awal juga tidak semua Bhikkhu, hanya sebagian kecil saja.  Dari Konsili Pertama, Kedua dan Ketiga, ada beberapa nama Bhikkhu yang sama, menurut beberapa Scholars, Bhikkhu tersebut orangnya sama.

Theravada pun terbagi-bagi menjadi banyak tradisi.  Dan yang asli itu yang mana?   




Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Asli?
« Reply #33 on: 09 September 2007, 03:18:31 PM »
Bhante,
Namo Buddhaya,

Saya seorang pembelajar Buddhism, terutama dari aliran Theravada. Meskipun demikian saya tidak menutup diri terhadap aliran Buddhism yang lain, bahkan terhadap agama lain.
Sikap saya yang pluralis demikian justru muncul karena semakin lama belajar Buddhism. Dulu saya dari agama lain dan sangat fanatik. Setelah belajar ajaran Sang Buddha, salah satu kekotoran batin yg disebut fanatik itu kok makin lama makin hilang ya?

Nah, sekarang soal 'asli'.

Kebetulan saya baru saja meditasi, dan pikiran saya belum kembali berjalan seperti biasa. Jadi maaf apabila pendapat saya kurang pantas.

Menurut saya, jawaban saya apabila ditanya apakah Theravada paling asli, jawaban saya adalah : Tidak Tahu.
Memang menurut sebagian buku dan sebagian scholar, ada yang mengatakan Theravada adalah ajaran yang paling asli. Tapi tak kurang lagi ada sebagian buku dan sebagian scholar lain yang mengatakan bahwa Tripitaka Pali pun sudah tidak murni lagi, tapi mengandung sisipan2 di jaman kemudian hari.
Saya sekedar berusaha jujur kepada diri sendiri untuk menampung kedua macam pendapat ini.

Bagi saya, 'asli' adalah sebuah kata bentukan dengan suatu persyaratan2 tertentu. Makna 'asli' di batin bhante bisa saja berbeda dengan pemahaman saya tentang 'asli'. Apakah 'asli' yang dimaksud disini adalah 'murni'? ataukah tidak mengalami perubahan2? ataukah berarti paling tua?....

Saya melihat bahwa label kata 'asli' untuk suatu ajaran itu tidak ada artinya sama sekali untuk memajukan batin kita. Paling-paling kata itu hanya bermanfaat buat anak-anak baru yang sedang suka pamer dan merasa apa yang dipeluknya adalah paling baik, paling 'asli', paling....dst.
Di dalam batin kita sudah terbentuk bahwa yang 'asli' lebih baik daripada yang 'bukan asli'. Tapi apakah 'yang bukan asli' itu lantas harus selalu berarti 'palsu'? Inilah jebakan pikiran kita sendiri yang berfungsi dalam mode2 dualistis bahasa. Pada senyatanya, belum tentu juga yang asli lebih baik daripada yang kurang asli. Lalu apakah maknanya kita memeluk erat-erat label 'asli' tersebut?
Saya Bhante, justru merasa malu, kalau ada rekan Theravadin yang membusungkan dada untuk mengatakan  ajaran Theravada adalah yang paling 'asli'. Ada 'mana' (kesombongan) yang terselip didalamnya.

Tetapi bagi kita-kita ini, (setidaknya saya sendiri), yang terpenting bahwa dalam ajaran ini bisa diselami, dihayati dan dipraktekkan yang selanjutnya , efektifitasnya bisa dibuktikan sendiri.
Pada selanjutnya, dengan mempelajari aliran Buddhism yang lain (ie:Mahayana, Zen, Tantrayana), setidaknya saya bisa belajar bagaimana pikiran manusia itu berkembang (berproliferasi) menjadi cabang2, variasi2, dsb padahal berasal dari 1 Guru yang sama: Sang Buddha.
Dari batin manusia yang bermacam-macam itulah kita mencoba melihat sosok Sang Buddha yang sebenarnya. Dibutuhkan kesabaran yang besar untuk meneliti dan menganalisa, disamping ketekunan untuk melakukan riset dari pengalaman hidup. Dari pola pemikiran yang seperti ini, maka label 'asli' itu tidak menjadi penting lagi. Saya rasa kita semua sepakat bahwa yang ingin kita praktekkan adalah ajaran yang kita pahami dengan baik dan yang mampu kita praktekkan untuk mencapai pembebasan; bukan ajaran yg 'asli', yg 'baru', yg 'istimewa', yg 'khusus', dll.

Salam,
Suchamda
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Upaseno

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 17
  • Gender: Male
Re: Asli?
« Reply #34 on: 09 September 2007, 06:26:32 PM »
Bhante,
Namo Buddhaya,

Kebetulan saya baru saja meditasi, dan pikiran saya belum kembali berjalan seperti biasa. Jadi maaf apabila pendapat saya kurang pantas.

Bagi saya, 'asli' adalah sebuah kata bentukan dengan suatu persyaratan2 tertentu. Makna 'asli' di batin bhante bisa saja berbeda dengan pemahaman saya tentang 'asli'. Apakah 'asli' yang dimaksud disini adalah 'murni'? ataukah tidak mengalami perubahan2? ataukah berarti paling tua?....

Salam,
Suchamda
Selamat bergabung di Dhammacitta, Bapak Suchamda...

Sudah berapa lama ikut meditasi?  Congratulation! 
Sudah ingin memuntahkan opini-opini ya, setelah dari meditasi?

"Makna 'asli' di batin bhante bisa saja berbeda dengan pemahaman saya tentang 'asli'. "---Wuah...anda tahu saja batin saya?  Padahal saya tidak tulis bahwa Theravada itu asli.  Mohon dibaca dan direnungi kembali tulisan saya yang awal dan yang terakhir.

Salam kenal juga, Bapak Suchamda. 

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Asli?
« Reply #35 on: 09 September 2007, 07:05:24 PM »
Quote
Selamat bergabung di Dhammacitta, Bapak Suchamda...

Sudah berapa lama ikut meditasi?  Congratulation!
Sudah ingin memuntahkan opini-opini ya, setelah dari meditasi?

"Makna 'asli' di batin bhante bisa saja berbeda dengan pemahaman saya tentang 'asli'. "---Wuah...anda tahu saja batin saya?  Padahal saya tidak tulis bahwa Theravada itu asli.  Mohon dibaca dan direnungi kembali tulisan saya yang awal dan yang terakhir.

Salam kenal juga, Bapak Suchamda.

Salam kenal juga Bhante,
Anda berkarya di vihara mana?
Maaf bila tulisan saya disalahmengertikan.
Saya menulis karena prihatin dengan pembinaan yang terjadi dalam beberapa kalangan Theravada (kasus2) sehingga menghasilkan kader-kader yang fanatik, bahkan bersikap arogan terhadap aliran yg lain walaupun masih sesama disebut Buddhism. Itu saya lihat dalam kehidupan nyata dalam pergaulan setelah cukup lama, jadi bukan semata-mata karena saya meditasi lalu mendapat 'ilham' itu. Saya siratkan kata 'meditasi' tersebut semata karena dalam kondisi post-meditation yang relatif jernih itu saya merasa tidak memilik hambatan psikologis untuk mengungkapkan sesuatu yang 'sensitif' secara apa adanya. Dalam kondisi biasa tentu saya sungkan mengingat anda memasang foto dengan jubah Bikkhu dalam avatar anda.

Saya juga bukan bisa membaca batin anda, tetapi saya tuliskan :
Quote
Bagi saya, 'asli' adalah sebuah kata bentukan dengan suatu persyaratan2 tertentu. Makna 'asli' di batin bhante bisa saja berbeda dengan pemahaman saya tentang 'asli'.
..jadi disitu terkandung arti bahwa setiap orang bisa memiliki kemungkinan pemahamannya sendiri-sendiri tentang yang dimaksud 'asli'. Soal apakah benar sama atau beda itu diluar arti pernyataan kalimat tsb.

Berhubung Bhante membuka topik dengan pertanyaan tentang 'apakah Theravada aliran yg paling asli' , dan kemudian menutup dengan 'ajaran tua' tanpa menjelaskan kompleksitas sejarah early Buddhism, maka hal itu bisa ditafsirkan secara sama oleh rekan2 Buddhist yg tidak melakukan study tentang awal sejarah Buddhism, sebagai "Theravada adalah aliran yang paling tua"..."krn paling tua maka paling otentik", ..."Karena yang paling otentik maka yang paling baik"..."Karena paling baik, yang lain sesat"...dst. Memang Bhante tidak berkata demikian, tapi siratan pesan itu bisa disalah tafsirkan demikian oleh umat yang tidak kritis. Padahal kata "Theravada" yang berarti "Ajaran Tua" itu adalah karena "Thera" ini berarti 'sesepuh' (cmiiw), jadi Theravada adalah "Ajaran tua/sesepuh" tapi bukan aliran yang paling tua. Sleight of mouth ini bisa menimbulkan penafsiran yg keliru.

Alangkah baiknya bila Bhante menjelaskan berdasar sejarah yg obyektif bagaimana pada masa awal2 Buddhism itu berkembang pemikiran2 yang belum seperti sekarang yg kita kenal ini. Saya sendiri dulu pernah membaca buku ttg sejarah awal Buddhism tapi sayang detail infonya saya telah lupa. Seingat saya, Buddhism primitif yg dikenal itu disebut sebagai Sthaviravadia yang lanjutnya pecah menjadi Sarvastivada dan Dharmaguptaka. Bahkan kitab Abhidhamma Pali yg kita kenal sekarang ini juga baru terbentuk belakangan hari oleh para penerus (pembaca harap membedakan antara 'sejarah' versi iman, dan sejarah obyektif). Theravada yg kita kenal sekarang ini adalah tradisi selatan yg disebut ajaran tua yang berkembang di Sri Lanka pun terjadi setelah invasi Islam yang menghancurkan Buddhism di India sehingga mengungsi. Saya rasa bila diskusi diarahkan untuk menggali fakta-fakta ini tentu akan menjadi lebih obyektif. Apalagi bila kita mengingat bahwa Theravada sendiri terdiri dari banyak sekte, dan juga menyerap budaya-budaya setempat. Saya rasa fakta-fakta ini juga harus dipertimbangkan. Sekedar menyimpulkan sebagai yang paling 'tua' tanpa dasar juga menimbulkan problematikanya sendiri, yaitu peluang utk memunculkan sikap sektarian. Mohon koreksi bila saya salah.
Ini yang menjadi keprihatinan saya. Di agama2 lain, saya banyak melihat pemuka agamanya berusaha melakukan 'apologetika' dengan terkadang memelintir fakta sejarah demi mengunggulkan kelompok agamanya. Saya berharap bahwa hal2 seperti ini tidak terjadi dalam Buddhism. Saya mengharapkan semua aliran Buddhism bersatu bahu membahu mengembangkan dan meluaskan Buddha Dharma di seluruh penjuru dunia. Nah, kalau tidak dimulai dari kesadaran para pemuka agama yang pada akhirnya mengkader umat sejak awal, bagaimana cita2 ini bisa tercapai?
Mohon Bhante dapat memaklumi masukan dari saya.


Terimakasih.

Salam,
Suchamda
« Last Edit: 09 September 2007, 07:38:52 PM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Upaseno

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 17
  • Gender: Male
Re: Asli?
« Reply #36 on: 09 September 2007, 09:32:21 PM »
Halo Bapak Suchamda!

Saya berkarya di Wat Mahathat, Bangkok.

Mungkin anda bisa download buku saya berjudul HIJAU dan KUNING di www.dhammacitta.org

Ya saya mengerti apa yang anda maksud.  Saya juga mengerti kondisi pengajaran Theravada di Indonesia. 

Oleh sebab itu, pertanyaan saya menjurus kepada group Theravada fanatik tentang kebenaran ucapan mereka. 

Pertama, "Theravada adalah ‘Ajaran Tua’: Ajaran Sang Buddha yang dirangkum oleh Bhikkhu-Bhikkhu tua pada konsili-konsili awal."  Ini kan sudah jelas bahwa ada gap dalam usia.  Yang muda pada kemana?

Yang kedua, saya tulis, "Yang ikut Konsili-Konsili awal juga tidak semua Bhikkhu, hanya sebagian kecil saja."  Mestinya orang-orang Dhammacitta bisa sensitive membaca statement itu.  "Hanya sebagian kecil saja," dan sebagian besar pada kemana?

Yang terakhir, "Theravada pun terbagi-bagi menjadi banyak tradisi.  Dan yang asli itu yang mana?"  Ini kan sudah menjelaskan secara gamblang apa yang saya maksudkan.   

Mungkin anda perlu lebih sering gabung disini agar lebih mengerti arti tulisan dan tanggapan saya.  Kita semua sudah dewasa untuk mencari arti kebenaran dengan sendirinya dan penjelasan yang seperti anak kecil sudah waktunya tak dipakai lagi. 


Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Asli?
« Reply #37 on: 09 September 2007, 10:02:56 PM »
Anumodana Bhante.

Saya berbahagia atas penjelasan Bhante.
Semoga ajaran Buddha semakin berkembang dan diterima oleh semua kalangan!

Sadhu sadhu sadhu.
« Last Edit: 09 September 2007, 10:04:43 PM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: Asli?
« Reply #38 on: 10 September 2007, 12:36:30 PM »
hm... (^_^) menarik.. mana "asli" ya?? jika bicara secara object asli berarti harus ada barometernya/parameternya/sytaks.. sesama obat batuk jika tidak menyembuhkan batuk belum tentu obat itu dikatakan asli obat batuk ??? jadi salah satu yg saya anggap "asli" itu salah satunya ajaran yg membawa kepada kesucian dengan dilandaskan cara-cara yg benar sesuai dengan dhamma yg baik.. mohon petunjuk bhante kalo salah..  :)  _/\_
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline langitbiru

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 547
  • Reputasi: 23
Re: Asli?
« Reply #39 on: 10 September 2007, 01:23:44 PM »
sdr suchamda welcome _/\_
dan rasanya hrs srg2 posting nih untuk mencerahkan kita2 ;D
oni... kao titi bobo... gigi...

Offline Upaseno

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 17
  • Gender: Male
Re: Asli?
« Reply #40 on: 11 September 2007, 12:05:31 AM »
hm... (^_^) menarik.. mana "asli" ya?? jika bicara secara object asli berarti harus ada barometernya/parameternya/sytaks.. sesama obat batuk jika tidak menyembuhkan batuk belum tentu obat itu dikatakan asli obat batuk ??? jadi salah satu yg saya anggap "asli" itu salah satunya ajaran yg membawa kepada kesucian dengan dilandaskan cara-cara yg benar sesuai dengan dhamma yg baik.. mohon petunjuk bhante kalo salah..  :)  _/\_
obat batuk merek A bisa cocok untuk anda, tetapi belum tentu untuk yang lain.  Mungkin obat batuk merek B, cocok untuk yang lain.  Obat batuk merek C juga cocok untuk yang lainnya lagi.

Buktinya, obat batuk merek A, B dan C masi dipakai di kalangan masyarakat umum.  Dan semua pemakainya mengakui kedahsyatan obat batuk mereka masing-masing.

"salah satu yg saya anggap "asli" itu salah satunya ajaran yg membawa kepada kesucian dengan dilandaskan cara-cara yg benar sesuai dengan dhamma yg baik.. "---ini kan anggapan anda terhadap satu ajaran.  Anggapan orang lain berbeda tuh...gmana ya?

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Asli?
« Reply #41 on: 11 September 2007, 07:12:09 AM »
mana yah yg dah sembuh dari batuk? KATANYA khan dah ada yg sembuh... :o blum pernah ketemu... :)) karena belum ketemu yg sembuh...maka gw stick ajah ke yg palink logis dan paling dekat ama resep asli obat batuknya.... ;D biar cepet sembuh gituloh...
« Last Edit: 11 September 2007, 07:13:44 AM by El Sol »

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: Asli?
« Reply #42 on: 11 September 2007, 09:54:29 AM »
hm... (^_^) menarik.. mana "asli" ya?? jika bicara secara object asli berarti harus ada barometernya/parameternya/sytaks.. sesama obat batuk jika tidak menyembuhkan batuk belum tentu obat itu dikatakan asli obat batuk ??? jadi salah satu yg saya anggap "asli" itu salah satunya ajaran yg membawa kepada kesucian dengan dilandaskan cara-cara yg benar sesuai dengan dhamma yg baik.. mohon petunjuk bhante kalo salah..  :)  _/\_
obat batuk merek A bisa cocok untuk anda, tetapi belum tentu untuk yang lain.  Mungkin obat batuk merek B, cocok untuk yang lain.  Obat batuk merek C juga cocok untuk yang lainnya lagi.

Buktinya, obat batuk merek A, B dan C masi dipakai di kalangan masyarakat umum.  Dan semua pemakainya mengakui kedahsyatan obat batuk mereka masing-masing.

"salah satu yg saya anggap "asli" itu salah satunya ajaran yg membawa kepada kesucian dengan dilandaskan cara-cara yg benar sesuai dengan dhamma yg baik.. "---ini kan anggapan anda terhadap satu ajaran.  Anggapan orang lain berbeda tuh...gmana ya?

Yah.. kembali ke pengertiannya masing masing.. obat batuk A,B,C jika tidak mengandung formalin / zat berbahaya yah tidak terlalu fatal..

Tapi jika mengandung formalin / zat berbahaya baru lah itu selayaknya jelas di pantau kalo perlu di cabut izin beredar karena bisa membahayakan pengguna

Saat ini sesuatu yg dianggap "benar" atau "asli" akan dicap "egois" oleh pihak lain sebab batasan ke-"aslian" sudah buram atau bahkan hampir tidak ada.. berbeda pada kisah di jaman sang buddha..(sejauh yg saya baca di sutta).. jika saat itu ada yg salah.. buddha masih bisa langsung menegur.. tapi di saat sekarang kalo ada yg menegur.. pasti balasan yg di terima "ELO SIAPA??"  :-?
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: Asli?
« Reply #43 on: 11 September 2007, 09:57:58 AM »
mana yah yg dah sembuh dari batuk? KATANYA khan dah ada yg sembuh... :o blum pernah ketemu... :)) karena belum ketemu yg sembuh...maka gw stick ajah ke yg palink logis dan paling dekat ama resep asli obat batuknya.... ;D biar cepet sembuh gituloh...

Kebanyakan yg sembuh jarang turun gunung (^_^)
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline Upaseno

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 17
  • Gender: Male
Re: Asli?
« Reply #44 on: 11 September 2007, 09:10:21 PM »
Mungkin saya perlu tulis lagi agar pendatang baru tidak kecewa dengan pertunjukan ini.  Ajaran Sang Buddha adalah 1. Dukkha; 2. Sebab Dukkha; 3. Lenyapnya Dukkha ; dan 4. Cara mengatasi Dukkha.  Lalu, ada Paticca Samupada, Kamma, Kelahiran kembali.  Itu semua yang utama.  Yang lain daripada itu....ehm....kita ga tau.