Maaf ya, bro candra_mukti19 pada banyak kesempatan mengaku sudah mencapai jhana. Tapi dari pertanyaan-pertanyaannya kok seperti orang yang katanya sudah mencapai suatu tempat tapi lupa pengalaman selama perjalanannya. Seperti orang yang dari Jakarta sudah tiba di Jogya tapi tanya-tanya kalau mau ke Jogya lewat mana aja ya, ada apa aja ya selama perjalanan Jakarta-Jogya?
Atau bro hanya mau menguji rekan-rekan disini? Atau ....
itulah anehnya pengetahuan spiritual. ketika kita mengalaminya, pengetahuan itu jelas bagi kita. tapi, ketika kita batin kita merosot, kita lupa dengan semua pengetahuan itu. ketika saya mencapai jhana-jhana tersebut, kemudian mampu melihat fenomena kebenaran, saya menuliskan semua itu dalam sebuah buku catatan. tapi, ketika batin saya merosot, saya baca lagi tulisan-tulisan saya tersebut, bahkan saya sendiri tidak mengerti makna-makna yang saya tulis itu. aneh benar.
sebagai contoh, dalam meditasi saya memahami suatu kebenaran nyata tentang "alam di luar waktu", alam di mana waktu tidak berjalan. saya mengerti betul kebenaran tersebut. tapi, sekarang, saya hanya ingat "judulnya saja", tapi gak mengerti artinya. dengan kata lain, saat ini berbeda, saya tidak sanggup memahami kebenaran "alam diluar waktu".
ada pula kebenaran tentang "ilusi seluruh dunia". dan hanya saya fahami pada saat itu, saat mata batin saya terbuka, dan kini saya tertutp kebodohan.
jika hanya bermaksud mencapai kemampuan-kemampuan batin yang tinggi, maka saat ini saya tidak akan nongkrong di sini, melainkan akan terus bermeditasi, mengembangkan batin. dan dari ksucian yang tinggi, sengaja saya turun kebawah, seperti petapa yang turun gunung, karena di dalam kesucian tidak dapat saya temukan "keadilan dan ketidak adilan", "benar dan salah", "bagus dan jelek", "menyenangkan dan tidak menyangkan", dan untuk memahami semua itu "yang Maha Suci pun" turun kemuka bumi, mewujudkan dirinya dalam berupa-rupa wujud. apalagi saya. apakah hal ini dapat difahami?